Dulu Hanya Tunggu Pembeli Datang, Begini Kisah Perjuangan Tiara Andyni Kembangkan Bisnis dengan Strategi Digital & Sukses ke Pasar Global
Kisah sukses UMKM Intan Deco Bantul yang menembus pasar global berkat strategi digital, pameran internasional, dan binaan BRI.

Memulai bisnis dari nol bukanlah perkara mudah. Apalagi latar pendidikan tidak berhubungan langsung dengan dunia bisnis. Namun, kondisi ini bukan menjadi penghalang bagi Tiara Andyni (29) untuk menapaki perjalanan bisnisnya hingga menembus pasar internasional.
Waktu memulai bisnis dekorasi rumah Intan Deco pada 2017, ia hanya mengandalkan tokonya di Desa Wisata Kasongan, Bantul dan menunggu pembeli datang. Seiring dengan berkembangnya dunia digital, strategi pemasaran pun berubah. Tiara mulai aktif mencari peluang baru melalui seminar dan pelatihan bisnis.
Selain mengandalkan pameran internasional, keberhasilan bisnis ini juga didukung oleh berbagai program pembinaan, termasuk dari Rumah BUMN BRI Yogyakarta (RuBY).
“Rumah BUMN dari Bank BRI ini benar-benar membantu. Saya mengikuti pelatihan digital marketing, Brincubator hingga pelatihan ketenagakerjaan yang sangat bermanfaat bagi bisnis saya,” cerita Tiara Andyni pemilik Intan Deco ketika ditemui di Warehouse Intan Deco pada Rabu (19/2/2025).
Awalnya Bisnis Keluarga, Kini Gunakan Konsep Baru

Intan Deco merupakan UMKM yang fokus memproduksi dekorasi rumah dari bahan batu alam. Bisnis ini sebenarnya bukan hal baru bagi Tiara. Sejak 2000, keluarga Tiara sudah merintis usaha furnitur berbahan kayu jati yang diproduksi dan dijual di tokonya di kawasan Desa Wisata Kasongan, Bantul.
Pada saat itu pembeli banyak yang langsung datang ke toko. Mayoritas pembeli adalah orang luar negeri, yang kemudian meminta barang-barang itu dikirim ke negaranya. Di tahun 2006, kali pertama mereka menerima permintaan furnitur dari bahan batu alam.
Merasa furnitur dari batu alam mulai banyak peminat, akhirnya keluarga Tiara membagi dua bisnis tersebut agar lebih fokus. Pada 2017 terciptalah Intan Deco, tepat setelah Tiara menyelesaikan studi S1-nya dan menjadi Sarjana Matematika di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
“Dulu saya hanya sekadar membantu orang tua, tetapi mulai fokus mengembangkannya sendiri sejak tahun 2017 setelah lulus kuliah,” kenang Tiara kepada merdeka.com.
Di awal perjalanan Tiara memulai bisnisnya sendiri dengan modal awal dari Rp20 juta dan sistem pemasaran masih dilakukan secara pasif. Waktu itu Tiara hanya fokus menunggu pelanggan datang ke toko. Seiring berjalannya waktu, Tiara mulai menyadari bahwa potensi pasar jauh lebih luas jika melakukan strategi yang tepat.
“Sekarang semuanya serba digital, kita bisa menjangkau pelanggan dari luar negeri tanpa harus menunggu mereka datang ke toko,” tambahnya.
Kembangkan Bisnis dengan Ikut Beragam Pelatihan
Langkah pertama yang dilakukan Tiara untuk mengembangkan bisnis adalah mengikuti berbagai pelatihan bisnis. Tiara menyadari bahwa dirinya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang berhubungan dengan wirausaha.
Dengan begitu, ia aktif mencari ilmu dari berbagai seminar dan program pembinaan. Lewat beragam pelatihan, ia belajar banyak tentang strategi pemasaran, manajemen usaha hingga ekspor produk ke luar negeri.
Dengan bekal pengetahuan baru dan strategi yang lebih matang, bisnis Intan Deco mulai bergerak lebih agresif dalam mencari pelanggan. Salah satu cara yang Tiara tempuh adalah mengikuti berbagai pameran internasional yang membuka akses ke pasar global, seperti acara pameran BRI UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur.
“Sampai sekarang kita sering ikut pameran, seperti pameran yang diselenggarakan oleh BRI,” lanjutnya.
Intan Deco Pakai Bahan Batu Alam yang Berkualitas dan Beragam

Ada beragam produk yang ditawarkan Intan Deco, mulai dari aksesoris kecil hingga produk ukuran besar. Beberapa produk unggulannya seperti bathroom set, wastafel, piring, talenan, pedestal atau wastafel tinggi, hingga bathtub ukuran besar berbahan batu alam yang memiliki nilai jual tinggi yang dibanderol mulai dari Rp15 ribu hingga Rp12 juta untuk produk custom.
Selain menjual produk yang sudah jadi, Intan Deco juga melayani permintaan khusus dari pelanggan. Beberapa pembeli atau buyer dari luar negeri bahkan memiliki preferensi sendiri dalam memilih jenis batu.
Untuk bahan baku batu alamnya sendiri didapat dari Jogja, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya. Jenis batu yang digunakan Intan Deco adalah marmer, onyx dan batu impor.
“Misalnya aja ada pelanggan dari Australia lebih menyukai batu onyx yang bening atau marmer warna krem. Jadi pelanggan dari setiap negara punya selera yang berbeda,” kata perempuan lulusan S2 Matematika UAD Yogyakarta.
Untuk produksi rutin, Intan Deco biasanya bisa menghasilkan 1.000 produk setiap bulannya. Perjuangan Tiara kini membuahkan hasil. Produknya semakin banyak dikenal dan laku di pasar lokal maupun global.
Meskipun prosesnya tidak mudah, namun langkah demi langkah dijalani Tiara. Kini perjuangannya mengantarkannya pada kesuksesan. Berawal dari ilmu yang minim, kini omzet Intan Deco sudah semakin meningkat. Di awal merintis omzet mencapai Rp20 juta per bulan hingga kini semakin meningkat.
Tembus Pasar Internasional dengan Strategi Pameran dan Relasi
Untuk menjangkau pasar luar negeri, Intan Deco tidak hanya mengandalkan digital marketing, tetapi juga aktif mengikuti pameran internasional. Melalui pameran ini, mereka dapat bertemu langsung dengan calon pembeli dan memperkenalkan kualitas produk secara langsung.
“Pembeli lama biasanya sudah tahu kualitas produk kita, mereka tinggal pesan lewat WhatsApp atau email. Tapi untuk pembeli baru, kita harus terus mencari dengan ikut pameran,” ungkapnya.
Dengan mengikuti pameran secara rutin, Intan Deco berhasil membangun jaringan yang lebih luas dan mendapatkan pelanggan dari berbagai negara. Pelanggan utama yang rutin melakukan pemesanan berasal dari Italia, Australia, Korea Selatan dan Meksiko.
“Paling rutin itu ke Italia. Setiap dua bulan kita bisa mengirim setengah kontainer produk seperti wastafel batu kali,” ceritanya.
Selain pasar ekspor, Intan Deco juga memiliki pelanggan dari Indonesia seperti Bali, Pekanbaru, Jakarta hingga hotel-hotel di Yogyakarta. Tak kalah dengan pemasaran luar negeri, permintaan dari dalam negeri juga cukup stabil terutama dari industri perhotelan.
“Permintaan dari hotel juga lumayan, terutama di hotel karena mereka butuh produk berbahan batu alam dengan desain premium,” kata Tiara.
Penjualan Meningkat Berkat Pelatihan dari Rumah BUMN BRI Yogyakarta

UMKM Intan Deco semakin berkembang sejak bergabung dengan Rumah BUMN BRI Yogyakarta (RuBY) pada 2023. Awalnya Tiara tidak terlalu memahami apa itu Rumah BUMN. Setelah bergabung, ia merasakan banyak manfaat yang diberikan.
Berkat dukungan dari RuBY, kini Intan Deco semakin sukses dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa bentuk bantuan yang sangat dirasakan Tiara ketika mengikuti pelatihan tentang strategi digital.
Berkat kegigihannya mempelajari digital marketing, kini akun media sosial milik Intan Deco semakin bertumbuh. Instagram Intan Deco sudah memiliki 24,3 ribu followers. Ada juga retail di Shopee, website dan email.
Pemesanan lewat email sampai saat ini masih menjadi yang tertinggi. Hal ini dikarenakan banyak calon pembeli yang menerima kartu nama Intan Deco ketika pameran, dan menghubunginya lewat email.
Berkat ilmu mengelola media sosial yang dibagikan oleh RuBY, kini penjualan Intan Deco mengalami peningkatan sebanyak 20% setiap bulannya. “Karena produk kita b to b (business to business), jadi banyak buyer yang menghubungi via email,” kata Tiara.
Bagaskara Priyambodo selaku Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta mengatakan, pelatihan yang sering diadakan adalah tentang digitalisasi. Kelas pelatihan digitalisasi ini sering dilakukan karena paling banyak diminati. Materi yang diberikan mulai dari digital produk, pengelolaan media sosial dan apapun yang berhubungan dengan dunia digital.
Untuk pelatihannya diadakan ke dalam dua sesi kegiatan, yaitu offline dan online. Mengundang praktisi di bidangnya, membuat pelatihan-pelatihan selalu menarik perhatian sehingga banyak anggota yang mengikuti kelas pelatihannya.
“Saat kita mengadakan pelatihan offline, di satu sisi kita juga mengadakan online karena ada beberapa UMKM yang tidak bisa hadir,” kata Bagas kepada merdeka.com Rabu (12/3/2025).
Rumah BUMN Sediakan Ruang Pamer untuk Menjual Produk UMKM

Selain pelatihan, RuBY juga menyediakan fasilitas bagi para UMKM binaannya untuk memasarkan produk. Keuntungan lain yang dirasakan Intan Deco adalah mendapatkan akses cepat terhadap berbagai informasi terkait bisnis dan peluang pasar. Tidak semua anggota RuBY bisa mendapatkan fasilitas tersebut.
Untuk merasakan semua keuntungan, Bagaskara Priyambodo selaku Koordinator RuBY menjelaskan bahwa pelaku UMKM perlu memilih jenis keanggotaan yang ingin diikuti pada proses pendaftaran. Ada tiga jenis keanggotaan di RuBY, yaitu Umum, Utama dan Prioritas.
“Untuk jenis keanggotaannya menyesuaikan dengan kemauan dari UMKM-nya seperti apa,” jelas Bagas kepada merdeka.com Rabu (12/3/2025).
Untuk UMKM Intan Deco masuk ke dalam jenis keanggotaan Prioritas. Jadi Intan Deco bisa mendapat informasi dari BRI lebih cepat dibandingkan jenis keanggotaan Umum dan Utama. Termasuk produk bisa dipajang dan dijual di store Rumah BUMN.
“Untuk store yang ada di RuBY sendiri kita membuka kurasi. Nanti kita share ke anggota Prioritas ini. Kami menawarkan siapa yang mau join untuk mengisi di store. Nanti dari tim RuBY yang kurasi produk mereka,” kata Bagas.
Bank BRI Bantul Dukung UMKM untuk Ekspor

Kabupaten Bantul memang dikenal sebagai salah satu pusat industri kreatif di Indonesia dengan kontribusi signifikan UMKM dalam kegiatan ekspor. Sami selaku BOH BRI Bantul memberi dukungannya terhadap pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar produk Indonesia. Berikut beberapa poin penting mengenai UMKM ekspor di Bantul:
Produk Unggulan:
• Produk kerajinan tangan (kriya), terutama dekorasi rumah (home decor), seperti lampu, cermin, dan dekorasi berbahan baku alami (pisang, pandan, biji-bijian, dan lain-lain.).
• Furnitur (mebel) dan kerajinan kayu.
“Upaya dilakukan melalui perluasan jangkauan perdagangan ke pasar internasional, peningkatan kualitas produk dan manajemen UMKM, serta dukungan dalam pameran dan promosi,” kata Sami kepada merdeka.com Jumat (14/3/2025).
Intan Deco menjadi salah satu UMKM yang aktif mengikuti pameran internasional. Tak kelewatan, Intan Deco juga selalu mengikuti ajang bergengsi dari Bank BRI, yaitu BRI UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur. Intan Deco sudah dua kali mengikuti event tahunan yang diadakan BRI, yaitu BRI UMKM EXPO(RT) 2023 dan BRI UMKM EXPO(RT) 2025.
Brilianpreneur jadi salah satu event yang paling ditunggu oleh pelaku UMKM se-Indonesia. Pasalnya, Brilianpreneur memiliki tujuan untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli atau buyer internasional agar bisa ekspor produk.
Tiara merasa cocok dengan acara pameran dari Bank BRI ini, karena acaranya sangat tepat sasaran. Produk Intan Deco semakin dikenal, mendapat pembeli atau buyer baru dari luar negeri hingga menambah jejaring bisnis.
“Produk kita memiliki pasar bagi orang-orang yang menyukai dekorasi jadi sangat cocok dijual di kota-kota besar. Sampai saat ini peran BRI sangat membantu produk UMKM yang saya kembangkan,” tutup Tiara.