Ganjar Pranowo Kunjungi RTLH di Pelosok Sukoharjo, Susuri Jalan Setapak di Tengah Hutan
Warga mengeluh masih kesulitan mendapatkan listrik dan air bersih
Warga mengeluh masih kesulitan mendapatkan listrik dan air bersih
Ganjar Pranowo Kunjungi RTLH di Pelosok Sukoharjo, Susuri Jalan Setapak di Tengah Hutan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tiba di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, pada pukul 17.30. Ia hendak menuju rumah Tuginem dan Windarti, dua warga yang mendapatkan bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH). Untuk menuju rumah Tuginem dan Windarti, Ganjar harus menyusuri jalan setapak sejauh kurang lebih 200 meter di tengah hutan. Setibanya di lokasi, Ganjar telah ditunggu Tuginem dan WIndarti. Ganjar lantas menyapa mereka. "Rumahnya yang mana. Saya lihat ke dalam ya," kata Ganjar kepada Tuginem.
-
Apa yang dilakukan relawan Ganjar Pranowo? Sahabat Ganjar, relawan pendukung Ganjar Pranowo mengambil inisiatif besar melawan demam berdarah dengan menggelar kampanye Jumantik di Kabupaten Cianjur, pada Minggu (10/9).
-
Di mana Ganjar berkunjung? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Dimana Ganjar berkunjung di Karawang? Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara.
-
Di mana Ganjar Pranowo menginap? 'Haturnuhun bapak ibu saudaraku warga Desa Tegallega Cianjur sudah menerima saya menginap di desa yang indah ini,' tulis Ganjar di akun Twitternya, dilansir Merdeka, Jumat (6/10).
-
Ganjar Pranowo kagum dengan wisata apa di Selo? Hal itu membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo takjub terhadap keindahan pesona alam Kecamatan Selo yang berpotensi menjadi tujuan wisata unggul di Indonesia.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo ingin mengembangkan wisata di Selo? Apalagi, kata Ganjar, kontur alam di kecamatan ini cocok dijadikan salah satu wisata berkonsep olahraga atau sport tourism. Salah satunya adalah olahraga paralayang.
Saat berada di dalam rumah, Ganjar mendapati lantai rumah masih beralaskan tanah. Begitu pula dengan dinding rumah yang terbuat dari seng dan pemisah ruangan dari kayu triplek. Windarti mengaku saat ini tinggal sendiri di rumahnya. Seluruh keluarganya merantau. Sementara suaminya sudah pergi sejak lama dan tidak pernah pulang.
Setelah cukup lama berdialog dengan penerima bantuan dan warga sekitar, Ganjar menemukan banyak permasalahan yang dialami warga di sana. Semua warga yang tinggal pada tujuh rumah di lingkungan itu mengaku kesulitan mendapatkan air bersih dan listrik. "Ternyata ini ada daerah yang cukup terpencil dan agak pelosok. Jadi tidak hanya rumah problemnya. Masih ada air, masih ada listrik, makanya kami tadi coba dorong untuk yang bangunan RLTH," kata Ganjar.
Ganjar mengaku akan segera mencari solusi atas persoalan air tersebut bekerja sama dengan camat setempat. Ia meminta camat untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan agar bisa mengalirkan air bersih ke permukiman warga.
Indikator Penilaian Kemiskinan
Ganjar mengatakan bahwa kebutuhan air bersih merupakan indikator penilaian kemiskinan selain rumah tidak layak huni. Begitu pula dengan sambungan listrik. Jika persoalan tersebut dapat dipenuhi, maka syarat rumah sehat dapat terpenuhi. "Maka mumpung sampai di sini, kita melihat sendiri kondisinya. Tapi kalau kita lihat, listrik butuh ditarik kira-kira 300 meter, air kira-kira 200 meter. Maka kemudian kami minta secara desain teknis untuk dipersiapkan dengan baik, agar problem itu bisa kita selesaikan," kata Ganjar.
Terkait bantuan rehab RTLH dari Baznas Jateng, Tuginem dan Windarti masing-masing menerima uang Rp20 juta. Windarti mengaku sangat senang karena mendapatkan bantuan. Apalagi bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Windarti menjelaskan kalau saat ini rumahnya sudah banyak yang rapuh dan bocor. Sehari-hari ia tinggal seorang diri karena keluarganya merantau. Suaminya juga sudah lama pergi dan tak pulang-pulang. "Jujur, haru, senang, Alhamdulillah. Semoga sukses Pak Ganjar. Tadi ngobrol kalau kondisi rumah sudah rongsok, air nggak ada, listrik nggak ada. Air ambil dari jauh, rumah sudah mau roboh," kata Windarti dikutip dari Jatengprov.go.id