Potret Ganjar Menginap di Rumah Buruh Serabutan, Ngopi Lesehan dan Nyanyi Lagu 'Ojo Dibandingke'
Ganjar mengajak istri Siti Atiqoh menginap di rumah warga Cilacap, sambutan warga sangat meriah
Ganjar mengajak istri Siti Atiqoh menginap di rumah warga Cilacap, sambutan warga sangat meriah
Potret Ganjar Menginap di Rumah Buruh Serabutan, Ngopi Lesehan dan Nyanyi Lagu 'Ojo Dibandingke'
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sang istri Siti Atiqoh Supriyanti menginap di rumah salah satu warga penerima bantuan ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ atau beli tanah dapat rumah di Desa Karangsari, Kabupaten Cilacap, Jateng.
Ganjar bersama istri datang ke lokasi pada Jumat (11/8) dini hari setelah mengikuti agenda Jateng Bersalawat di Alun-alun Cilacap. Keduanya hendak mengecek hasil bantuan program penurunan kemiskinan ekstrem di desa tersebut.
Setibanya di Desa Karangsari sekira pukul 00.10 WIB, Ganjar langsung disambut meriah ratusan warga yang telah menunggunya sejak Kamis (10/8) sore.
Mereka menggelar tikar dengan hidangan pencuci mulut, kopi, beserta organ tunggal lengkap sebagai hiburan.
Ganjar bersama para warga dan anak-anak kemudian berbincang ringan sambil ngopi dan nyemil. Mereka juga menyanyikan lagu ‘Ojo Dibandingke’ bersama-sama lewat iring-iringan organ tunggal yang terdiri dari drum mini, piano sederhana, dan angklung.
Setelah itu, Ganjar dan istri menuju rumah model ruspin hasil program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ milik penerima bantuan bernama Marsono, seorang buruh serabutan.
Kemudian keduanya menginap di rumah Marsono.
“Ini baru pertama (ada pejabat nginap di desanya). Warga sangat antusias, buktinya sampai jam 1 malam. Daritadi pagi itu persiapannya menyambut. Mereka stay di sini dari sore,”
kata Apriyuanita Eka Hardina, salah satu Tokoh Masyarakat Desa Karangsari sekaligus bidan desa.
merdeka.com
Eka menilai hal itu merupakan bentuk kepedulian Ganjar dalam memperhatikan warganya. Terlebih bantuan Tuku Lemah Oleh Omah digulirkan Ganjar di desanya. “Rumah yang tadinya beliau masuk DTKS atau masuk kategori tidak mampu dan mendapat program bantuan, sehingga mempunyai rumah. Kami juga sebagai warga sangat senang yang menyentuh kalangan atas sampai ke bawah,” kata Eka.
Tak hanya sekali, sudah tiga kali Ganjar mengunjungi Desa Karangsari untuk menggulirkan bantuan. Sebelumnya, diungkap Eka, Ganjar menerjunkan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), dan penanganan stunting.
Sementara itu, Ganjar merasa terharu dengan jamuan istimewa yang dihadirkan Desa Karangsari terhadapnya. Menurut Ganjar, hal tersebut merupakan ciri khas desa yang masih kental kebersamaannya.
“Selalu menarik kalau di desa itu. Di desa itu rasanya berbeda. Biasanya kalau ada tamu mereka mau menunggu lama, ada ketulusan dan keikhlasan itu betul-betul suasana guyub yang ada di desa. Ngangeni. Menyambut tamu sangat luar biasa,”
kata Ganjar.
merdeka.com
Dengan adanya bantuan ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ dari Pemprov Jateng, Ganjar berharap dapat menjawab antusiasme warga dan membahagiakan mereka. Sehingga warga yang tergolong tidak mampu mendapatkan tempat tinggal layak. “Jadi kalau mereka penerima DTKS, bisa membeli tanah, kemudian kita bisa bantu, rasa-rasanya ini akan bisa memberikan ruang akomodasi yang lebih nyaman buat masyarakat,” pungkas Ganjar.Program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ merupakan salah satu jurus Ganjar menurunkan angka kemiskinan di 17 Kabupaten/Kota di Jateng yang menjadi prioritas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng jumlah penduduk miskin di Jateng menurun. Pada Maret 2023, jumlahnya sebanyak 3,79 juta orang atau turun 66,73 ribu orang sejak September 2022.
Secara presentase, jumlah ini mengalami penurunan menjadi 10,77 persen atau turun 0,21 persen poin bila dibanding September 2022 yang mencapai 10,98 persen atau 3,86 juta orang.