Harus Lebih Bijak, Begini Cara TNI dan Polri di Jateng Jaga Netralitas Selama Pemilu
Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini
Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini
Harus Lebih Bijak, Begini Cara TNI dan Polri di Jateng Jaga Netralitas Selama Pemilu
Hari pemilu semakin dekat. Pihak keamanan, dalam hal ini TNI dan Polri semakin waspada dalam menjaga kondusifitas di tengah masyarakat. Mereka juga dituntut untuk tetap netralitas selama pemilu berlangsung. Bagaimana caranya?
-
Bagaimana TNI memastikan keamanan Pilkada? Perhatikan tentang situasi terkini, indeks kerawanan pilkada, kemungkinan perkembangan situasi, jumlah personil yang diturunkan hingga langkah-langkah antisipasi,' katanya kepada para Dansat.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Apa yang dilakukan TNI menjelang Pilkada? Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada, maupun juga menggunakan fasilitas TNI.
-
Bagaimana persiapan Polda Jateng untuk Pemilu 2024? Polda Jateng akan berkoordinasi lintas sektoral, mulai dari pengawalan logistik pemilu, pengamanan pelaksanaan, hingga penempatan personel di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, kini pihaknya tengah melakukan koordinasi guna menempatkan tiap personel di 117.000 TPS yang ada di Jawa Tengah.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Kenapa penyelenggara pemilu Jawa Tengah harus menjaga integritas? 'Agar pemilu ini berjalan dengan sukses dan damai, penyelenggara Pemilu ini harus berintegritas,' kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat memberi sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Regional Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo (14/11).
Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal. Komandan Kodim Letkol Infanteri Suratman meminta para Babinsa untuk meningkatkan kepekaan di tahun politik, sehingga berbagai potensi gangguan keamanan di tengah masyarakat bisa diantisipasi sejak dini.
Para Babinsa juga diminta untuk meningkatkan kerja sama dengan Bhabinkamtibmas Polri dan berbagai elemen masyarakat, sehingga elemen TNI hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Selain antisipasi gangguan keamanan, para Babinsa juga diminta untuk bersikap netral selama pemilu pilkada hingga pilpres.
“Tentunya kita punya poin-poin penting yang harus disampaikan sehingga para babinsa saya ini bisa bekerja dengan baik dengan bhabinkamtibmas dengan menetralisir setiap ancaman yang secara langsung berimbas pada masyarakat seperti berita miring, kemudian teror-teror yang sifatnya mencemaskan,”
kata Suratman dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Kamis (21/9).
Imbauan yang sama juga diberikan untuk Polrestabes Semarang. Polisi secara khusus diminta untuk tidak berkomentar apapun di media sosial terkait postingan apapun, baik saat pilkada, pileg, maupun pilpres demi menjaga netralitas.
Selain itu para anggota polisi juga wajib mengajak keluarga mereka baik itu suami, istri, maupun anak, untuk ikut menjaga netralitas selama masa pemilu berlangsung.
“Kita mengajak anggota, misalnya dalam bermedia sosial di dunia maya, memberikan komentar, like, dan tag kepada tokoh-tokoh yang sudah ditetapkan menjadi calon anggota legislatif atau yang sudah ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden. Ini penting dan ditunjukkan melalui sikap, perbuatan, dan perilaku keseharian,”
ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.