Husnudzon adalah Sikap Berbaik Sangka, Ketahui Anjuran dan Manfaatnya dalam Islam

Merdeka.com - Dalam kehidupan sehari-hari, tentu setiap orang mengalami berbagai macam hal. Sebagian dari Anda mungkin menjalani hari dengan normal dan lancar tanpa kendala. Namun di lain hari, mungkin Anda mengalami berbagai macam masalah, mulai dari ban kendaraan bocor, terlambat masuk kantor, hingga masalah dengan atasan.

Berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ini, tak jarang menyebabkan perasaan kesal dan marah. Belum lagi, jika orang-orang di sekitar Anda bersikap atau melakukan perbuatan yang buruk pada Anda. Tentu masalah ini kerap menimbulkan prasangka-prasangka buruk di pikiran.

Meski begitu, Islam mengajarkan bagi setiap umat muslim untuk selalu husnudzon dengan segala hal yang terjadi dalam hidup. Husnudzon adalah sikap berbaik sangka, bukan hanya pada hal-hal yang terjadi, tetapi juga berbaik sangka pada orang lain dan Allah SWT.

Dengan begitu, penting bagi umat muslim untuk memahami lebih jauh apa itu husnudzon, seperti apa anjurannya dalam Islam, serta cara melakukan dan manfaat yang bisa didapatkan. Melalui pengetahuan ini, maka Anda bisa menerapkan husnudzon dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam.

Dilansir dari NU Online, kami merangkum pengertian, anjuran, cara, hingga manfaat husnudzon adalah sebagai berikut.

Pengertian dan Anjuran Husnudzon dalam Islam

Husnudzon adalah sikap lawan dari suudzon atau berprasangka buruk. Husnudzon merupakan sikap berbaik sangka terhadap segala sesuatu. Ini adalah sikap baik yang dianjurkan dalam Islam. Di mana umat muslim tidak hanya dianjurkan untuk husnudzon atau segala hal yang terjadi dalam hidup, melainkan juga husnudzon pada sesama manusia, dan husnudzon pada Allah SWT.

Sebagai contoh, ketika suatu hari Anda mengalami kendala ketika hendak pergi ke suatu tempat. Misalnya, Anda ditugaskan untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar kota. Perjalanan menuju ke tempat tersebut Anda lakukan menggunakan pesawat. Pada saat jam mendekati keberangkatan, tiba-tiba maskapai penerbangan tersebut mengumumkan penundaan atau delay karena masalah cuaca.

Tentu, rasa kesal dalam hati muncul begitu saja ketika hal yang sudah Anda rencanakan harus gagal atau mengalami masalah. Namun jika Anda menerapkan husnudzon dengan baik, tentu emosi negatif tersebut tidak akan menyiksa hati dan pikiran Anda. Bahwa segala sesuatu yang terjadi atas izin Allah. Boleh jadi apa yang tidak Anda sukai, merupakan cara Allah melindungi hamba-Nya dari hal yang lebih buruk.

Dalam sebuah hadist qudsi, Allah SWT bahkan berfirman, “Aku ‘mengikuti’ prasangka hamba-Ku kepada-Ku, maka silakan berprasangka apa saja terhadap-Ku.” (HR. Ahmad). Jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka berbagai masalah dan kegagalan dalam hidup tidak akan membuat manusia tersiksa. Sebab, Allah selalu memiliki rencana baik untuk takdir dari setiap hamba-Nya.

Cara Husnudzon dalam Islam

Setelah memahami pengertian dan anjuran, berikutnya akan dijelaskan bagaimana cara husnudzon dengan baik dalam Islam. Dijelaskan oleh Profesor Quraish Shihab, cara baik husnudzon adalah dengan menyadari bahwa Allah itu Maha Baik.

Pertama, umat muslim harus percaya, mengimani dalam hati bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Baik. Dia adalah Tuhan yang mengatur seluruh langit dan bumi, termasuk sikap dan perilaku manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahkan dikatakan, tidak ada selembar daun pun yang jatuh tanpa seizing Allah.

Dengan percaya dan iman bahwa Allah Maha Baik, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, sebagai kehendak baik Allah bagi setiap hamba-Nya. Meskipun Anda mengalami masalah, musibah, hingga perlakuan buruk dari orang lain, itu semua bersumber dari niat baik Allah.

Kedua, pahami bahwa buruk sangka kepada Allah adalah hal pertama yang ditanamkan iblis kepada manusia. Ini adalah cara iblis untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah yang benar. Dengan begitu, jangan ikuti setiap prasangka buruk yang muncul di pikiran. Usahakan untuk terus berpikir positif meskipun banyak hal tidak mengenakkan terjadi dalam hidup Anda.

Ketika, jangan membenci orang karena telah melakukan perbuatan buruk. Dalam hal ini, Islam mengajarkan umat muslim untuk membenci perbuatan buruk, bukan orang yang melakukannya. Sebab, yang terpenting dalam agama Islam adalah akhlak, termasuk akhlak kepada Tuhan dan kepada sesama manusia.

Bahkan, dari semua nasihat Nabi Muhammad SAW, selalu didahului dengan kata jangan. Diperintahkan bagi setiap umat muslim untuk jangan berbuat buruk, bukan perintah untuk berbuat baik. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat memudahkan dan meringankan umatnya dalam bersikap. Jika tidak bisa berbuat baik, setidaknya jangan berbuat buruk sebab itu dibenci oleh Allah.

Manfaat Husnudzon dalam Islam

Setelah mengetahui cara husnudzon dalam Islam, terakhir akan dijelaskan manfaat dari sikap berbaik sangka. Pertama, manfaat husnudzon adalah memberikan ketenangan hati dan pikiran. Orang yang selalu berbaik sangka pada segala hal yang terjadi dalam hidup, maka akan berkurang kekhawatiran yang dirasakan.

Kedua, manfaat husnudzon adalah memberi harapan bagi setiap umat manusia. Jika berburuk sangka terhadap apa yang terjadi di kehidupan, maka pikiran akan menjadi sempit dan pesimis. Sebaliknya, jika Anda berbaik sangka meskipun mendapatkan suatu masalah, musibah, atau suatu kegagalan, maka akan selalu ada harapan baik dibalik kehendak yang diberikan oleh Allah.

Ketiga, manfaat husnudzon adalah meningkatkan keimanan pada Allah. Berbaik sangka berarti percaya bahwa Allah Maha Baik. Dengan prasangka-prasangka baik yang dimiliki, Allah akan senang dan akan memberikan kemudahan serta kebaikan sesuai dengan prasangka yang dimiliki setiap hamba-Nya. (mdk/ayi)