Mahasiswa UNY Sulap Limbah Kopi Jadi Lulur Alami, Ini Fakta Menariknya
Lulur alami itu menggunakan limbah kulit kopi karena bahannya mengandung tanin sebagai anti bakteri.
Lulur alami itu menggunakan limbah kulit kopi karena bahannya mengandung tanin sebagai anti bakteri.
Mahasiswa UNY Sulap Limbah Kopi Jadi Lulur Alami, Ini Fakta Menariknya
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari di dunia. Namun ternyata kopi tak hanya bisa diolah menjadi produk minuman.
Sekelompok mahasiswa UNY menciptakan produk lain dari kopi yaitu mengolahnya menjadi lulur alami. Dalam pembuatan lulur itu, limbah kulit kopi dikombinasikan dengan beras putih sebagai scrub-nya.
-
Mengapa ampas kopi bisa menjadi solusi untuk masalah lingkungan? Penemuan ini bisa menjadi solusi bagi dua masalah lingkungan sekaligus: limbah organik dan kelangkaan sumber daya konstruksi.
-
Dimana kopi Luwak dibuat? Kopi Luwak Indonesia Beginilah proses pembuatan kopi Luwak Indonesia yang sudah Go International.
-
Bagaimana cara mengolah kunyit untuk kopi? Sejumput kunyit dan lada hitam bisa cukup untuk meningkatkan rasa. Namun, ide yang lebih baik adalah mencampurnya dengan bahan lain. Sebuah cangkir susu atau susu kelapa bisa menjadi pilihan yang baik untuk dicampur dengan kunyit. Bumbu lain seperti kayu manis dan jahe atau adaptogen lain juga direkomendasikan untuk dicampurkan ke dalam kopi.
-
Bagaimana mendapatkan manfaat kopi? Pertama, batasi konsumsi kopi sekitar 3-4 cangkir per hari, yang mengandung sekitar 300-400 mg kafein. Sementara itu, untuk individu dengan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap kafein mungkin perlu membatasi konsumsi mereka lebih jauh.
-
Bagaimana proses fermentasi kopi? Proses mengolah kopi wine dimulai dari pemetikan biji kopi yang telah matang, lalu diproses melalui salah satu metode pengolahan pasca panen, yakni metode kering atau metode basah.
-
Bagaimana lumut diolah? Lumut kemudian dijemur hingga mengembang dan siap untuk disajikan.
Sekelompok mahasiswa UNY itu terdiri dari Nasywa Aliyah Syafira dari Teknologi Pendidikan, Khuswatun Hasanah dari Prodi Kimia, Indah Sulistyaningrum dari Administrasi Perkantoran dan Iffrian Ciptaning Muffia Tejafals dari Akuntansi. Mereka menamai lulur alami itu CassaScrub.
Nasywa mengatakan, lulur alami itu menggunakan limbah kulit kopi karena bahan tersebut mengandung tanin sebagai anti bakteri. Selain itu limbah kopi juga mengandung kafein untuk mengurangi stretch, dan senyawa polifenol yang sangat bagus bagi kesehatan kulit karena sangat berguna untuk mengangkat kotoran dan sel kulit mati.
“Berdasarkan penelitian jumlah kadar antosianin paling tinggi pada kulit buah kopi robusta yaitu sebesar 15,74 mg/L, lebih tinggi dari pada kulit buah kopi arabika dengan kadar antosianin tertinggi yaitu 12,48 mg/L,” ujar Nasywa dikutip dari Uny.ac.id pada Jumat (5/7/2024) lalu.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kandungan yang tinggi itu bisa membantu proses pencerahan kulit dengan cara mengangkat sel kulit mati.
Anggota lainnya, Indah Sulistyaningrum, mengatakan bahwa selama ini pemanfaatan kulit kopi hanya sebatas diolah menjadi produk pakan ternak atau kompos tanaman. Masyarakat sangat jarang memanfaatkannya untuk menjadi produk kecantikan. Padahal kandungan di dalam kulit kopi sangat bagus untuk kesehatan kulit.
Oleh karena itu dibuatlah CassaScrub, yang memiliki keunggulan yaitu kaya antioksidan yang dapat mencerahkan kulit dan membantu menyamarkan stretch mark. Selain itu CassaScrub terbuat dari bahan alami dengan memanfaatkan potensi kulit kopi melalui supply channel. Menurut Indah, produk seperti ini belum tersedia di pasaran dan harganya cukup terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah.
Mengutip situs Uny.ac.id, bahan yang dibutuhkan untuk membuat CassaScrub antara lain kulit kopi, nipagin, etanol, aquades, gliserin, minyak esensial vanila, VCO, vitamin C, propilen glikol, beras putih, TEA, Vaseline, setil alkohol, asam stearat, kemasan tube, kardus kemasan, dan label scrub-nya.
Cara membuatnya dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap ekstraksi kulit kopi dan pembuatan scrub-nya. Untuk membuat ekstraksi kulit kopi diperlukan 200 gram kulit kopi kering yang sudah dihaluskan, lalu dimaserasi dengan 1 liter etanol 96 persen di dalam stoples.
Proses maserasi ini membutuhkan tiga hari dengan pengadukan selama 24 jam. Kemudian ekstrak kulit kopi, Nipagin, TEA, dan aquades distirer hingga homogen. Minyak asam stearate, VCO, Vaseline, setil, alkohol, dan propilen diaduk lalu dileburkan dengan kompor pemanas sampai larut. Lalu semuanya dipanaskan dengan suhu 70 derajat celsius dan diaduk sehingga terbentuk cream scrub.
“CassaScrub disa didapatkan di Kopma UNY, Plasa UNY, e-commerce, dan pemesanan langsung lewat Instagram dengan harga Rp20 ribu,” ungkap Iffrian Ciptaning Muffia Tejafals dikutip dari Uny.ac.id.