Menabung Selama 2,5 Tahun, Guru Honorer SD di Tegal Ini Beli Motor Pakai Uang Koin
Nadia berharap langkahnya bisa menjadi inspirasi bagi guru honorer untuk tetap semangat mengajar meskipun gaji yang diterima kecil
Nadia berharap langkahnya bisa menjadi inspirasi bagi guru honorer untuk tetap semangat mengajar meskipun gaji yang diterima kecil
Menabung Selama 2,5 Tahun, Guru Honorer SD di Tegal Ini Beli Motor Pakai Uang Koin
Nadiah Yasmin, seorang guru honorer sekolah dasar swasta di Kota Tegal, mampu membeli sebuah sepeda motor baru secara tunai dengan uang receh atau uang koin. Ia berhasil mengumpulkan uang receh hasil usaha kecilnya itu sejak masa pandemi.
Uang koin itu ia kumpulkan dari hasil berjualan bakso sejak masa pandemi. Dalam waktu 2,5 tahun, guru berusia 36 tahun itu mampu membeli kendaraan impiannya.
Dengan dibantu sang suami, Nadia membawa uang receh yang ia kumpulkan itu dengan kardus dan mendatangi sebuah dealer sepeda motor di Jalan A.R Hakim, Kota Tegal pada Kamis (7/12).
Uang koin pecahan Rp500 dan Rp1.000 itu dihitung oleh pasutri tersebut dengan dibantu enam karyawan dealer.
Dibutuhkan waktu 1,5 jam untuk menghitungnya. Usai dihitung jumlah uang tersebut mencapai Rp7 juta.
Sementara sisa uangnya dibayar dengan uang kertas secara tunai untuk satu unit sepeda motor matic seharga Rp25 juta.
Rencananya, sepeda motor baru itu ia akan gunakan untuk berangkat mengajar. Selama ini Nadiah selalu nebeng dengan teman-temannya atau diantar sang suami.
“Motor itu saya dapatkan dari sisa kembalian. Kemudian saya juga sempat jualan juga. Jadi uang itu saya kumpulkan sedikit demi sedikit dan Alhamdulillah bisa terkumpul sebanyak Rp7 juta,”
kata Nadiah dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (11/12).
Pembelian sepeda motor dengan uang receh sendiri tidak dipermasalahkan oleh pihak dealer. Apalagi uang tersebut merupakan alat pembayaran yang sah untuk transaksi jual beli.
“Boleh sih, nggak masalah. Nggak ada aturan tertentu yang bilang pakai uang koin nggak boleh ambil motor atau seperti apa,” kata Sales Leader Dealer Motor, Teguh Prasetya.
Nadia berharap langkahnya bisa menjadi inspirasi bagi guru honorer untuk tetap semangat mengajar meskipun gaji yang diterima tidak sebesar PNS.