New Normal Masih Jadi Perdebatan, Rimbawan UGM Sarankan Konsep Ini
Merdeka.com - Walaupun jumlah pasien COVID-19 terus bertambah, pemerintah telah menyerukan untuk siap menyambut era “new normal”. Namun konsep itu sendiri masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan menerapkan konsep normal baru itu dengan membuka kembali lapangan pekerjaan yang sempat tutup karena merebaknya pandemi. Selain itu, berbagai tempat umum akan dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, jaga jarak, dan pengadaan tempat cuci tangan.
Namun Rimbawan UGM, Dr. Transtoto Handadhari masih meragukan konsep “new normal”. Ia menyarankan konsep bernama “new norm” yang menurutnya lebih relevan, permanen, dan aman.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa Dharma Pongrekun menolak istilah COVID-19? 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang dikatakan Dharma Pongrekun tentang COVID-19? Calon Gubernur Jakarta dengan nomor urut 2, Dharma Pongrekun, berhasil menarik perhatian publik ketika dalam debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada malam Minggu, 6 Oktober 2024, ia menyatakan bahwa pandemi COVID-19 merupakan agenda dari pihak asing. Dharma mengungkapkan bahwa ia memiliki pemahaman mendalam mengenai pandemi yang disebabkan oleh virus corona, yang telah menjadi tantangan global selama beberapa tahun terakhir. 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
New Normal dan Kapitalis
©Kagama.co
Menurut Transtoto, konsep “new normal” nantinya akan lebih menguntungkan kapitalis dan mengabaikan kesehatan masyarakat luas.
“Tanggapan yang beredar dalam posisi virus yang masih belum terkendali ini adalah kebijakan tersebut lebih berpihak kepada kaum kapitalis. Kebijakan itu mengabaikan keselamatan dan kesehatan masyarakat luas,” terang Transtoto dikutip dari Kagama.co pada Jum’at (29/5).
Konsep New Norm
Untuk itulah Transtoto mengenalkan konsep yang bernama “new norm” atau norma baru. Menurutnya, konsep “new norm” lebih relevan, permanen, dan aman.
“Norma baru berkaitan dengan pola pikir serta tatanan kehidupan baru yang mengutamakan kesehatan, kebersihan, ramah lingkungan, dan hidup rendah karbon,” ujar Transtoto.
Contoh Penerapan New Norm
Menurut Transtoto, penerapan konsep “new norm” bisa membawa dampak yang baik pada lingkungan. Salah satu dampak itu adalah keterjagaan langit yang tetap berwarna biru. Selain itu, konsep tersebut akan membawa perubahan kebiasaan masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Seperti banyak menanam, bercocok tanam organik di rumah-rumah, melestarikan hutan dan biodiversitas, serta hidup sosial yang hemat, saling membantu, dan gotong royong,” ujar Direktur Utama Perum Perhutani periode 2005-2008 itu.
"New Normal" Tak Perlu Diperdebatkan
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Di sisi lain, Transtoto mengatakan bahwa baik konsep normal baru atau norma baru tak perlu dipertentangkan. Dia menilai kedua konsep tersebut sebenarnya saling mengisi. Tentunya dengan menyesuaikan waktu dan kebutuhan.
“Kesabaran adalah yang perlu dipertimbangkan untuk saat ini,”jelas Transtoto, Jum’at (29/5). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPurnawirawan Jenderal polisi bintang tiga itu juga mengatakan Jakarta akan dilanda impor besar-besaran yang akan berdampak langsung pada masyarakat.
Baca Selengkapnya