7 Fakta Amblesnya Jalan Nasional di Jember, Ditetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Merdeka.com - Bencana alam terus mengintai sejumlah daerah termasuk Jawa Timur. Kepala BMKG, Dwikorita mengimbau supaya Jawa Timur menaikkan taraf mitigasi bencana mengingat provinsi ini termasuk daerah yang rawan bencana. Banjir, tanah longsor, aktivitas gunung berapi, dan sejumlah bencana lain memang karib dengan Jawa Timur.
Merdeka.com menghimpun sejumlah fakta mengenai amblesnya Jalan Sultan Agung yang merupakan ruas jalan nasional. Pemerintah Kabupaten Jember bahkan menetapkan amblesnya ruas jalan nasional ini sebagai bencana darurat.
Ruas Jalan Nasional
-
Bagaimana kondisi Jalan Sultan Agung sekarang? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Bagaimana kondisi jalan di Sumbar akibat banjir? Upaya yang tengah dilakukan sementara yakni membuka jalur agar kendaraan pribadi dapat melintas bertahap.'Ini sangat berpengaruh kepada transportasi dari padang ke Sumatera Barat atau sebaliknya bahkan juga dari provinsi lain dari Sumatera Utara ke Padang ini juga harapan kami untuk jadi prioritas, secara bertahap mungkin dalam beberapa hari ini bisa untuk kendaraan roda dua,' ucap politikus PKS itu.'Setelah itu mungkin bisa untuk kendaraan ringan kendaraan pribadi,' tambah dia.
-
Bagaimana kondisi Jalan Jalbar Kuningan? Saat dilintasi kendaraan, aspalnya sangat mulus dan tanpa lubang.
-
Bagaimana kondisi jalan Jalur Pantura Jawa Barat? Saat ini kondisi jalan di Jalur Pantura Subang hingga Indramayu terbilang masih bergelombang. Beberapa jalan malah masih berlubang hingga menyebabkan goncangan kendaraan roda empat.
-
Kenapa banjir bandang membuat jalan lumpuh? Banjir bandang tersebut menyebabkan air Sungai Tuntang meluap dan sejumlah jalan lumpuh tergenang banjir.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
2020 Merdeka.com/antaranews.com
Jalan Sultan Agung di Jember merupakan ruas jalan nasional. Pada Senin (2/3) pukul 04.00 WIB jalan ini ambles dengan panjang sekitar 94 meter dan lebar 10 meter. Sebelumnya, jalanan ini sudah mengalami retakan dan penurunan tanah. Hal itu lantaran curah hujan tinggi yang terus-menerus mengguyur kawasan ini selama beberapa pekan terakhir.
Berstatus Darurat Bencana
Di hari yang sama dengan amblesnya ruas jalan Sultan Agung, Bupati Jember, Faida menetapkan amblesnya jalan nasional tersebut dengan status siaga darurat bencana. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat koordinasi terkait penanganan amblesnya ruas jalan Sultan Agung. Pasalnya, kawasan jalan Sultan Agung menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat.
"Kami tetapkan siaga darurat bencana untuk amblesnya Jalan Sultan Agung sehingga dapat memperpendek jalur koordinasi untuk penanganannya dan mempercepat langkah-langkah kebencanaannya," kata Bupati Jember Faida di Pendapa Wahyawibawagraha Jember usai rapat koordinasi mengenai penanganan dampak jalan ambles
Tidak Ada Korban Jiwa
Dilansir dari Antara.com, meskipun berstatus tanggap darurat bencana, amblesnya ruas jalan nasional Sultan Agung dan amburknya sejumlah ruko ke badan sungai Jompo di Jember tidak menelan korban jiwa. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo pada Senin (2/3).
10 Ruko Ambruk ke Sungai
2020 Merdeka.com/antaranews.com
Amblesnya ruas jalan Sultan Agung di Jember menyebabkan 10 ruko ambruk ke badan sungai Jompo. Sebelumnya, keamanan ruko-ruko di kawasan ini memang sudah mendapat perhatian khusus dari pemerintah kabupaten. Dari total 31 ruko yang ada, masih ada 21 ruko yang berdiri dan akan dirobohkan dengan alasan keamanan.
21 Ruko Akan Dirobohkan
Istimewa
Sebanyak 21 ruko yang tersisa di bantaran sungai Jompo akan dirobohkan ke jalan raya. Hal ini dilakukan untuk menghindari robohnya ruko ke badan sungai.
Dikhawatirkan material dari ruko yang roboh akan menyebabkan sungai Jompo meluap dan menyebabkan banjir. Selain itu, pilihan untuk merobohkan ruko ke jalan raya juga untuk menghindarkan pemukiman-pemukiman warga yang berada di dataran lebih rendah dari ancaman bahaya.
Bantuan Alat Berat dari Pusat
Untuk mengevakuasi material reruntuhan jalan dan bangunan, sejumlah alat berat dioperasikan. Ada tiga unit eskavator untuk mengevakuasi reruntuhan ruko, breaker, drumtruck, serta crane. Seluruh alat berat yang ada masih akan ditambah dengan alat berat dari pemerintah pusat.
Kementerian PUPR rencananya akan mengirim breaker dan crane untuk membantu evakuasi material reruntuhan ruko yang ambruk. Bantuan alat berat ini diharapkan bisa mempermudah material reruntuhan diangkat ke atas.
Penanganan Fisik Akan Dilaksanakan Juli 2020
2020 Merdeka.com/antaranews.com
Terkait dengan bencana amblesnya ruas jalan nasional Sultan Agung, gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa menyampaikan rencana penanganannya. Rencana penanganan permanen ruas jalan nasional itu diperkirakan akan dikerjakan pada Juli 2020.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII telah menganggarkan pekerjaan jalan nasional tersebut dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2020. Menurut penjelasan Khofifah, saat ini perencanaan pembangunan ruas jalan nasional itu memasuki tahap Detail Engineering Design (DED) oleh konsultan.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Inpres Jalan Daerah Ruas Muntilan-Keningar
Baca SelengkapnyaBudi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan bahwa Rp1,3 triliun dari total anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki sekitar 40 ruas jalan di Jateng
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaPolres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaLebar jalan yang amblas mencapai 30 meter dengan kedalaman longsor 50 meter.
Baca SelengkapnyaJalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menangani 7 ruas jalan dan satu jembatan dengan anggaran Rp162 miliar.
Baca Selengkapnya"Karena itu alam bukan karena kesalahan pengelola," kata Menhub Budi
Baca SelengkapnyaAda truk maupun bus yang berhasil melintas. Namun tak sedikit yang kandas.
Baca Selengkapnya