Banjir Lahar Dingin Semeru, Jalur Alternatif Antar Kabupaten Ditutup Sementara
Akibat banjir ini, aktivitas mobilisasi warga untuk melewati jalur alternatif Lumajang - Malang terganggu.

Hujan deras di wilayah lereng Gunung Lumajang mengakibatkan banjir lahar hujan Semeru pada Sabtu (18/1) sore. Akibatnya, aktivitas warga sekitar daerah aliran sungai lahar Semeru cukup terganggu.
Rekaman video amatir warga, terpantau banjir lahar menerjang wilayah Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Banjir serupa yang membawa material vulkanik berupa batu dan pasir juga menerjang DAS Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Akibat banjir ini, aktivitas mobilisasi warga untuk melewati jalur alternatif Lumajang - Malang terganggu. Bahkan, banjir dengan debit air yang cukup tinggi mengakibatkan jalur alternatif tersebut tak bisa dilalui dan ditutup sementara.
Yongki, salah seorang warga mengaku tidak bisa menyeberangi sungai lantaran debit air yang cukup tinggi.
"Saya mau ke Pronojiwo eh ternyata ada banjir. Airnya juga cukup besar kalau saya paksa menyeberang terlalu beresiko," ujarnya.
Menurutnya, adanya banjir ini menghambat aktivitas warga yang hendak melintasi jalur alternatif tersebut. Sehingga, warga terpaksa menunggu banjir mulai surut.
"Ini saya di sini sudah 10 menit. Ya mau enggak mau saya nunggu agak surut. Kalau mau lewat jalan lain lewat Candipuro mutarnya jauh dan memakan waktu, " katanya.
Jaga Jarak Aman

Berdasarkan laporan dari Pos Pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tercatat getaran banjir yang terjadi mencapai amplitudo maksimal 15 milimeter. Banjir yang terjadi juga membawa material vulkanik sisa erupsi dari hulu sungai.
Diketahui banjir ini terjadi usai di area puncak gunung diguyur hujan sehingga material sisa vulkanik dari hulu sungai terbawa arus hingga ke wilayah tambang pasir. Beruntung saat terjadi banjir aktivitas tambang di sekitar aliran sungai Besuk Kobokan telah steril. Tidak ada aktivitas penambang ketika peringatan banjir lahar mulai datang.
Tidak ada laporan korban akibat banjir ini, namun jalur alternatif antar Kabupaten via Curah Kobokan penghubung Lumajang Malang ditutup sementara hingga air surut. Warga juga diminta untuk mematuhi rekomendasi PVMBG mengenai jarak aman untuk melakukan aktivitas di sekitar lereng Gunung Semeru.
Sementara itu, sesuai rekomendasi PVMBG masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.