Doa Setelah Tahajud Serta Lafal Niat dan Tata Caranya, Wajib Diketahui

Merdeka.com - Doa setelah tahajud baiknya diketahui umat Islam. Salat tahajud miliki manfaat yang luar biasa bagi yang menjalankannya. Di dalam Alquran, disebutkan bahwa salat tahajud dapat membuat seseorang yang dapat mengamalkannya, diangkat menuju tempat yang paling terpuji dalam mata Allah SWT.

Selain itu, jika seseorang rajin salat tahajud, maka akan dapat memperoleh manfaatnya berlipat ganda. Contohnya saja, doanya dapat dikabulkan, sebagai sarana menghapus serta mencegah dosa-dosa, jembatan untuk masuk surga serta sebagai amalan dalam membantu di akhirat, hingga jaga kesehatan rohani.

Sebelum melaksanakan salat tahajud, ada baiknya mengetahui pengertian tahajud dan lafal niat, tata caranya serta doanya setelah melaksanakan tahajud. Dilansir dari Nu.or.id, berikut ini kami telah rangkum doa setelah tahajud serta lafal niat dan tata caranya.

Pengertian Salat Tahajud

©2020 Merdeka.com

Doa setelah tahajud tak akan lengkap bila belum mengetahui pengertian dari salat tahajud itu sendiri. Salat tahajud merupakan salat sunnah yang dilakukan setelah tidur, dengan jumlah rakaat yang tak terbatas. Salat tahajud memiliki banyak keutamaan, terutama bagi umat Islam yang dapat menjalakannya.

Salat tahajud biasanya dikerjakan dua rakaat salam, serta dengan jumlah dari rakaat tersebut yang terbatas. Meskipun tidak terbatas, menurut Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat dengan witir).

Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud

Salat Tahajud adalah salat yang istimewa bila dikerjakan dan miliki banyak keutamaan. Berikut ini merupakan lafal dari niat salat tahajud:

Ushalli sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tahajud dua rakaat karena Allah SWT.

Tata Cara Salat Tahajud

Setelah mengetahui niat dari salat tahajud, kita juga harus mengetahui tata cara melakukan salat tahajud. Tata cara dalam melakukan salat tahajud, tak jauh berbeda dari salat sunnah lain. Berikut ini merupakan tata cara dalam melakukan salat tahajud :

a. Membaca niat

Ushalli sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah tahajud dua rakaat karena Allah SWT." (dengan menghadap kiblat)

b. Setelah membaca niat, maka dilanjutkan dengan membaca takbir.

c. Kemudian lanjutkan dengan membaca doa iftitah (sunah).

d. Membaca surat Al Fatihah. Setelah itu, membaca surat pendek yang ada dalam Alquran yang telah dihafal.

e. Dilanjutkan seperti langkah-langkah sholat pada umumnya, seperti ruku', sujud, hingga salam.

f. Setelah salam, disunahkan membaca wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istighfar, dan membaca doa setelah sholat tahajud.

Doa Setelah Tahajud

Berikut ini adalah doa setelah tahajud yang dapat dilafalkan setelah kita selesai melaksanakan sholat tahajud dan memanjatkan doa kepada Allah SWT:

Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah." (mdk/raf)