Dulu Kerja Ikut Orang dan Tak Punya Keahlian, Pria Ini Akhirnya Sukses Jadi Juragan Bakso Legendaris di Malang Laku 2 Ribu Porsi/hari
Pembeli bahkan harus rela antre hingga 1,5 jam untuk bisa menikmati bakso legendaris ini.
Ada beragam faktor yang menjadikan sebuah kuliner menjadi legendaris. Faktor pertama tentu saja karena bisnis kuliner tersebut telah bertahan lama.
Kuliner bisa bertahan lama karena telah melekat erat dengan hati masyarakat.Tak jarang sebuah keluarga menikmati kuliner yang sama sejak masa kakek nenek hingga cucu.
Salah satu kuliner legendaris di Malang Jawa Timur ialah Bakso President. Warung bakso yang berada di tepi rel kereta api ini sudah berusia lebih dari 40 tahun dan tidak pernah sepi pembeli.
Merintis Bisnis
Cikal bakal bisnis bakso ini didirikan oleh Abdul Ghani Sugito pada tahun 1977 silam. Saat itu, pria yang akrab disapa Abah Sugito itu merupakan buruh di warung bakso orang lain.
Pekerjaan itu terpaksa ia lakukan karena saat itu Abah Sugito tidak punya modal untuk memulai bisnis sendiri, apalagi ia juga tidak punya keahlian apa-apa. Setelah lima tahun kerja ikut orang, Sugito mencoba peruntungan jualan bakso sendiri.
Pada tahun 1982, ia membuka warung tenda di belakang Bioskop President Malang dengan modal tabungannya selama bekerja. Sejak saat itu, warung ini dikenal dengan sebutan Bakso President.
Hingga kini, warung utama Bakso President tetap di belakang bekas gedung Bioskop President. Warung bakso ini hanya berjarak dua meter dari rel kereta api.
Saat kereta lewat, tempat duduk pelanggan pun acap kali ikut bergetar. Ada kalanya pelanggan harus pindah tempat duduk demi menjaga keselamatan diri.
Selalu Ramai
Meski penuh keterbatasan, warung bakso ini justru selalu ramai pembeli. Bahkan penikmat Bakso President tidak hanya warga Malang, tetapi juga wisatawan yang datang dari berbagai daerah.
Mengutip situs unileverfoodsolutions.co.id, pada saat ramai, pembeli bahkan harus rela antre hingga 1,5 jam untuk bisa menikmati bakso pesanannya.
Pada musim liburan, warung bakso ini bisa menjual hingga 2.000 porsi dalam sehari. Rupanya kunci sukses warung bakso ini ialah cita rasanya yang selalu konsisten enak dan banyaknya varian bakso yang disediakan.
Mulai dari bakso besar, kecil, bakso bakar, goreng udang, bakso urat, bakso telur, bakso ati ampela, bakso paru, bakso keripik, siomay goreng, dan siomay basah..
Kunci Keberhasilan
Saat ini, selain di warung tenda pertamanya, Bakso President memiliki dua cabang lain. Lokasinya pun masih di Kota Malang, yakni di Pulosari dan Pandean.
Kini, operasional Bakso President sudah diwariskan ke anak Abah Sugito, Ali Wahdani. Sejak dikelola oleh generasi kedua, standar operasional dan pelayanan pun ditingkatkan.
“Misalnya soal berapa banyak bakso dijual, semua sudah ada hitungannya. Semua bakso yang kami jual selalu fresh karena dibuat di hari yang sama,” jelas Dani, dikutip dari situs Unilever Food Solutions.
Selain itu, warung bakso ini konsisten memberikan pelayanan yang ramah agar para pelanggannya selalu datang lagi. Saat pandemi, pemilik warung bakso ini menemukan inovasi membuat produk froozen food.
Produk inilah yang membuat warung bakso legendaris ini tetap eksis di masa serba sulit akibat pandemi.
“Inovasi frozen food ternyata bisa meluaskan pasar kami, bahkan sempat kirim ke Singapura dan Australia,” imbuh Dani.