Intip Pameran Lukisan Dua Seniman Cilik Gresik, Kelas 1 SD Sudah Juara Internasional

merdeka.com Sekitar 2 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Dua seniman cilik asal Gresik, Jawa Timur, Annisa Nismara Halimah (6) dan Isabell Nufail Roses (10) menggelar pameran seni bertajuk Art Journey Into the Future.

Annisa masih duduk di kelas 1 SD Al Islam Cerme. Usianya masih terbilang sangat belia, tapi siapa sangka ia telah berhasil mengoleksi dua penghargaan nasional dan tujuh penghargaan internasional.

Sementara itu, Isabell duduk di bangku kelas 4 SDN Ngabetan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Sidoarjo. Ia telah berhasil meraih dua penghargaan nasional dan internasional.

Orang lain juga bertanya?

Sedangkan Isabell yang duduk di bangku kelas 4 SDN Ngabetan Cerme pernah meraih 2 penghargaan nasional dan internasional, seperti dilansir akun Instagram @infogresik, Selasa (21/12).

Tampilkan 40 Karya Lukis

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh info GRESIK (@infogresik)

Pameran kedua seniman yang sudah banyak memperoleh penghargaan nasional dan internasional itu digelar sebagai puncak ulang tahun ke-17 Sanggar Lukis Daun. Hal ini disampaikan oleh pembina Sanggar Lukis Daun, Arik S Wartono.

Pameran kali ini menampilkan 40 karya lukis media cat air dan akrilik dengan beragam teknik, mulai dari realis hingga ekspresif-naif panting.

Masyarakat dapat menikmati karya-karya seni kedua seniman cilik itu mulai 18-31 Desember 2021 di Galeri Icon Mall Gresik.

Metode Pembelajaran

Sebagai informasi, Sanggar Lukis Daun di Gresik dikenal mampu membawa anak-anak didiknya ke ajang internasional.

Anak-anak yang belajar seni lukis di sanggar ini cenderung memiliki kreativitas tinggi berkat metode pembelajaran yang diterapkan di mana kegiatan pembelajaran dilakukan di luar ruangan. Kebanyakan pembelajaran di Sanggar Lukis Daun dilakukan di alam terbuka seperti di sawah, tambak, kebun, dan lain sebagainya.

Mengutip dari Jurnal Pendidikan Seni Rupa Unesa, Sanggar Lukis Daun sendiri berkonsentrasi pada program pendidikan lingkungan yang ditujukan untuk anak-anak. Selain itu, sanggar lukis ini juga mengembangkan kelas khusus terapi untuk anak-anak berkebutuhan khusus (autis), menjadikan kegiatan melukis sebagai media untuk membuktikan kemampuan terbaik anak, alih-alih sekadar penyaluran hobi. (mdk/rka)