Menikmati Karya Seniman Indonesia di The Land of Art
Pameran seni ini disebut sebagai momen magis ketika seni melampaui hambatan dan berbicara kepada setiap jiwa, terlepas dari latar belakang, hasrat diri.
Ada 12 seniman yang ikut serta dalam pagelaran tersebut.
Menikmati Karya Seniman Indonesia di The Land of Art
Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art digelar di The Apurva Kempinski Bali dari 11 Agustus hingga 3 November 2023 dengan merangkul tak kurang dari 12 seniman papan atas Tanah Air.
-
Siapa saja seniman terkenal Kota Batu? Mengutip situs PPID Kota Batu, beberapa seniman terkenal dari Kota Batu yakni Sudjopo Sumarah Purbo (Penari), Agus Triwahyudi (Seniman Reog), Miftah Abdul Hadi (Seniman Seni Rupa), Sukisno (Seniman Ludruk), Sindhunata (Satrawan dan Budayawan), dan lain sebagainya.
-
Dimana keindahan alam Indonesia? Karena tidak ada satupun alasan dariku untuk membenci tanah kelahiranku yang tercinta. Sampai ku jelajahi ujung dunia sekalipun aku takkan melupakan keindahan alamnya,kekayaan alam dan keunikan ragam budaya Indonesia.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Seniman Internasional? Hari Seniman Internasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Oktober sebagai momen untuk menghormati dan merayakan kontribusi besar seniman dalam dunia seni.
-
Siapa yang punya bakat seni? Terlihat jelas bahwa ia mewarisi bakat besar dalam dunia seni dari ibunya yang terkenal, Kris Dayanti.
-
Siapa Bapak Seni Lukis Modern Indonesia? Berkat hasil karya dari buah pemikirannya yang begitu memukau, Nashar pun dinobatkan sebagai Bapak Seni Lukis Modern Indonesia.
-
Siapa yang memberi apresiasi kepada seniman Banyuwangi? Komitmen kuat masyarakat Banyuwangi dalam melestarikan seni budaya tersebut, lanjut Ipuk, kini mendapat apresiasi yang luas.
Kedua belas seniman bergiliran menampilkan karya mereka di empat studio seni langsung per bulan selama tiga bulan ke depan. Setiap karya seni yang dipamerkan dikuratori Rizki A. Zaelani, Savitri Sastrawan, dan Yudha Bantono. Empat seniman pertama yang menampilkan karya mereka yakni, Ugo Untoro, Nyoman Erawan, Made Wiradana, dan Vincent Prijadi.
Ugo Untoro misalnya, merepresentasikan gaya energik, mentah, dan edgy yang dipengaruhi budaya jalanan dan seni grafiti. Ini merefleksikan emosi universal dan kepedulian masyarakat melalui ekspresi meresahkan di atas kanvas.
Sementara itu, seniman Nyoman Erawan yang telah berkiprah selama lebih dari 40 tahun menonjolkan nilai-nilai artistik dari sisa-sisa pola bakaran dalam prosesi Ngaben Bali melalui lukisan, patung, hingga instalasi seninya.
Dalam konferensi pers virtual yang digelar Jumat (11/8/2023), dijelaskan bahwa bulan berikutnya, giliran seniman Dicky Takndare, Dedy Sufriadi, Npaaw, dan Ida Bagus Indra, mewarnai panggung Indonesia: The Land of Art dengan mahakarya mereka.
Menyusul kemudian, seniman Kun Adnyana, Sutjipto Adi, Lugas Syllabus, dan Made Arya Palguna naik panggung untuk epilog Indonesia: The Land of Art. Art Director Kita Art Friends, Abdes Prestaka, mengaku senang atas terselenggaranya pameran seni ini.
“Membawa galeri ke khalayak luas dengan konsep studio seni yang unik adalah kehormatan sejati bagi komunitas seni. Semoga ini memicu lebih banyak minat untuk mengapresiasi seni rupa melalui sesi interaktif dengan seniman kami dan karya seni yang dipamerkan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet, berterima kasih kepada komunitas Kita Art Friends. Menurutnya, pameran seni Indonesia: The Land of Art adalah kolaborasi untuk terus menghidupkan seni Indonesia. “Pameran ini menyatukan kita dalam seni untuk merayakan keindahan dan semangat Indonesia melalui kreativitas budaya. Apresiasi tulus kami buat para seniman yang memberi keistimewaan wawasan tentang esensi seni rupa sekaligus menjembatani tradisi dengan modernitas,” ujar Vincent Guironnet.