Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenis Penyakit Kulit pada Kucing yang Paling Umum Menyerang, Perlu Diwaspadai

Jenis Penyakit Kulit pada Kucing yang Paling Umum Menyerang, Perlu Diwaspadai Ilustrasi Kucing. ©2021 Merdeka.com/pexels-fox

Merdeka.com - Terdapat banyak jenis penyakit kulit pada kucing yang umum menyerang, dan hal tersebut cukup normal untuk dialami. Seperti halnya anjing,kucing juga dapat mengembangkan alergi parasit, alergi kontak, infeksi bakteri, dan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan masalah pada kondisi kulitnya.

Kulit kucing bertindak sebagai penghalang antara tubuh mereka dan dunia luar. Jika kucing memiliki penyakit pada kulitnya, maka penghalang tersebut dapat terganggu. Hal ini dapat melemahkan pertahanan tubuh mereka, dan dalam banyak kasus, menghasilkan ketidaknyamanan yang parah. Oleh karena itu, jenis penyakit kulit pada kucing ini penting untuk diketahui.

Terdapat berbagai gejala yang mengindikasikan masalah pada kulit kucing. Karena kulit kucing adalah salah satu dari sedikit organ yang dapat kita lihat dengan mudah dengan mata telanjang, penyakit kulit pada kucing juga cukup mudah dikenali.

Namun, terdapat ada ratusan penyebab penyakit kulit pada kucing. Jadi satu-satunya cara ampuh untuk mengetahui penyebab pastinya adalah dengan membawa kucing Anda ke dokter hewan.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit pada kucing yang umum menyerang, yang pastinya perlu Anda ketahui agar Anda dapat segera memberikan perawatan dan pertolongan dengan tepat waktu, dilansir darianimaltrust.org.uk.

1. Kudis

Jenis penyakit kulit pada kucing yang pertama adalah kudis. Kudis merupakan penyakit radang kulit yang disebabkan oleh berbagai jenis tungau, beberapa di antaranya memerlukan mikroskop untuk mengidentifikasinya karena tidak terlihat oleh mata manusia.

Tungau hidup dan menggali ke dalam kulit dan bulu kucing, menyebabkan garukan berlebihan, pembengkakan; dan rambut rontok di sekitar wajah, kelopak mata, leher dan punggung. Menggaruk secara intensif juga dapat menyebabkan keropeng dan kemerahan, karena kucing secara konsisten menargetkan area yang terkena dengan cakarnya.

Tungau dapat cepat dibunuh menggunakan perawatan topikal dan beberapa obat pencegah kutu biasa yang bisa Anda dapatkan di dokter hewan. Jika kucing Anda didiagnosis dengan tungau, segera bersihkan tempat tidur, kalung, dan cegah kontak dengan hewan lain sampai mereka benar-benar bebas dari parasit.

2. Tungau Telinga

Jenis penyakit kulit pada kucing yang kedua adalah akibat tungau telinga. Tungau telinga umum terjadi pada kucing, terutama pada anak kucing yang mungkin tertular dari induknya. Tetapi tungau teling pada dasarnya dapat ditemukan pada kucing dari segala usia.

Kucing akan menggaruk telinga saat terkena tungau untuk meringankan gejalanya. Tungau telinga bisa sangat gatal dan kucing akan sering menghabiskan waktu lama untuk menggosok dan menggaruk telinganya. Tungau telinga dapat menyebabkan peradangan di telinga yang jika tidak diobati juga dapat menyebabkan infeksi bakteri.

3. Kutu

Penyakit kulit pada kucing yang ketiga diakibatkan oleh kutu. Sangat penting untuk selalu melakukan perawatan pencegahan kutu pada kucing Anda, sehingga kucing memiliki peluang terbaik untuk melawan serangga apa pun yang menempel pada kulit atau bulunya.

Perawatan pencegahan kutu biasanya akan bekerja setelah dioleskan ke kulit kucing melalui peredaran sistem darah. Untuk setiap kutu yang menggigit kulitnya, kutu tersebut akan menelan darah dan terbunuh oleh larutan kimia (tidak berbahaya bagi hewan peliharaan) yang terkandung dalam obat kutu.

Tanpa jenis perawatan ini, kucing akan rentan terhadap kasus kutu dan parasit yang parah. Beberapa kucing juga ada yang alergi terhadap air liur kutu yang dapat menyebabkan rasa gatal yang luar biasa. Hal ini lantas akan menimbulkan kemerahan, luka, dan bulu yang rontok.

Kondisi ini dapat menyebabkan dermatitis milier di mana ada sangat banyak keropeng kecil, biasanya di sepanjang punggung kucing yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap gigitan kutu. Jika Anda melihat satu atau dua kutu, kemungkinan puluhan dan ratusan kutu masih ada di lingkungan kucing sehari-hari, jadi sangat penting untuk membersihkan rumah dan tempat tidur Anda secara teratur untuk menghilangkannya.

4. Alergi Lingkungan

Jenis penyakit kulit pada kucing yang ke empat disebabkan oleh alergi lingkungan. Seperti manusia, hewan peliharaan pun bisa alergi terhadap barang sehari-hari saat mereka bersentuhan dengan lingkungan sekitar. Ini bisa termasuk alergi terhadap makanan; bahan kimia tertentu yang digunakan di sekitar rumah tangga; dan debu, rumput, atau serbuk sari.

Ketika kucing alergi terhadap lingkungan sekitarnya, mereka cenderung akan sering melakukan grooming dan merasa sangat gatal, yang dapat menyebabkan bulu tidak merata. Amati kucing Anda dengan cermat, karena ini dapat membantu mengidentifikasi apakah ada waktu tertentu dalam sehari di mana mereka merasa tidak nyaman, berdasarkan apa yang mereka lakukan.

5. Alopecia yang Diinduksi Stres

Jenis penyakit kulit pada kucing yang kelima adalah alopecia yang diinduksi oleh stres. Ketika hewan peliharaan Anda stres, perilaku mereka pun berubah. Perubahan lingkungan dapat memicu stres pada hewan peliharaan, menyebabkan penipisan bulu di punggung dan perut karena terlalu sering menjilati bulu.

Dalam hal ini, yang terbaik adalah mengunjungi dokter hewan untuk mendiskusikan potensi penyebab stres pada kucing. Plug-in feromon dapat membantu meringankan kucing Anda dari kecemasan, dan menghilangkan potensi penyebab stres dari lingkungan kucing dapat mencegah kerontokan bulu lebih lanjut.

6. Jerawat

Jenis penyakit kulit pada kucing yang ke enam adalah jerawat. Jerawat (atau komedo) pada kucing biasanya muncul di dagu dan di bawah bibirnya. Dagu bisa membengkak dan menjadi merah, sehingga kucing menggaruk area tersebut untuk melawan iritasi.

Meskipun penyebab jerawat kucing masih belum diketahui, kondisi ini diperkirakan dapat dipicu oleh alergi lingkungan dan infeksi bakteri kedua.

7. Alergi Makanan

Penyakit kulit pada kucing yang selanjutnya dipicu oleh alergi makanan. Gatal di punggung, kepala, dan leher bisa mengindikasikan kucing yang alergi makanan. Proses eliminasi merupakan metode yang efektif untuk mengidentifikasi penyebab spesifik, karena jenis protein atau karbohidrat dalam makanan kucing dapat memicu alergi.

Sangat penting bahwa diet eliminasi dilakukan dengan hati-hati pada kucing karena mereka memiliki kebutuhan protein makanan yang sangat spesifik dan jika diberi makanan yang salah dapat menyebabkan penyakit serius.

8. Abses

Abses adalah jenis penyakit kulit pada kucing lainnya yang dapat menyerang. Sayatan dan goresan akibat perkelahian kucing dapat menyebabkan masalah kulit pada kucing Anda, karena mereka mengiritasi area yang terkena dengan menggaruk dan gatal. Cakar tajam mereka dapat memotong kulit, menciptakan luka terbuka bagi bakteri untuk masuk.

Jika Anda melihat adanya pembengkakan dan abses berisi nanah, ini adalah tanda infeksi. Anda bisa merawatnya dengan menjaga kebersihan area tersebut dan menerapkan perawatan medis yang ditentukan oleh dokter hewan. Kucing yang mengalami abses seringkali tampak tidak sehat, pendiam namun tetap menghabiskan makanannya.

9. Infeksi Jamur

Infeksi jamur adalah jenis penyakit kulit yang berikutnya. Jamur sangat menular baik bagi manusia maupun hewan, jadi sangat penting untuk segera menghubungi dokter hewan jika Anda menemukan tanda-tanda jamur pada kulit kucing Anda. Jamur kucing biasanya terlihat seperti lingkaran merah yang menonjol pada kulit dan bisa menjadi berkerak, merah, dan menebalkan kulit.

Seperti halnya kondisi kulit kucing lainnya, kerontokan juga bisa terjadi di area yang terinfeksi. Sangat disarankan untuk membersihkan rumah, membersihkan karpet, dan mencuci semua tempat tidur untuk menghilangkan spora jamur agar tak berkembang biak.

10. Dermatosis Endokrin

Jenis penyakit kulit pada kucing yang terakhir adalah dermatosis endokrin. Ketombe, gatal, dan bulu kering atau rambut rontok dapat mengindikasikan kondisi kulit yang tak sehat pada kucing, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Dokter hewan akan menjalankan beberapa tes dan melihat gejala lain untuk mencari tahu penyebabnya. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Penyakit Kulit yang Mengintai Kucing Kesayanganmu, Waspada!
10 Penyakit Kulit yang Mengintai Kucing Kesayanganmu, Waspada!

Seperti manusia, kucing juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit kulit yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatannya.

Baca Selengkapnya
Cara Menghilangkan Jamur pada Kucing: Panduan Lengkap untuk Pemilik Hewan
Cara Menghilangkan Jamur pada Kucing: Panduan Lengkap untuk Pemilik Hewan

Simak panduan cara menghilangkan jamur pada kucing yang wajib dipahami pemilik hewan.

Baca Selengkapnya
7 Penyakit yang Bisa Ditularkan Kucing kepada Manusia dan Cara Mencegahnya
7 Penyakit yang Bisa Ditularkan Kucing kepada Manusia dan Cara Mencegahnya

Mulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.

Baca Selengkapnya
Penyebab Kucing Cacingan, Lengkap Beserta Gejala dan Cara Mengobatinya
Penyebab Kucing Cacingan, Lengkap Beserta Gejala dan Cara Mengobatinya

Cacingan pada hewan peliharaan seperti kucing adalah suatu hal yang cukup umum terjadi.

Baca Selengkapnya
Fakta Terkait Zoonosis atau Penyakit Menular dari Kucing yang Perlu Diwaspadai Manusia
Fakta Terkait Zoonosis atau Penyakit Menular dari Kucing yang Perlu Diwaspadai Manusia

Kucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.

Baca Selengkapnya
Penyebab Kutu Telinga Kucing, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya dengan Ampuh
Penyebab Kutu Telinga Kucing, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya dengan Ampuh

Kutu telinga pada kucing merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada hewan peliharaan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Kucing dan Anjing Bisa Jerawatan, Begini Cara Mengatasinya
Ternyata Kucing dan Anjing Bisa Jerawatan, Begini Cara Mengatasinya

Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing rupanya juga bisa jerawatan. Yuk, simak fakta lengkap dan cara mengatasinya!

Baca Selengkapnya
Penyebab Kucing Muntah Cacing, Periksa Konsumsi Makan dan Minumnya
Penyebab Kucing Muntah Cacing, Periksa Konsumsi Makan dan Minumnya

Kucing muntah cacing adalah tanda kondisi kesehatan yang serius.

Baca Selengkapnya
6 Obat Scabies Kucing, Lengkap dengan Gejala dan Cara Mengobatinya
6 Obat Scabies Kucing, Lengkap dengan Gejala dan Cara Mengobatinya

Sebagai langkah pengobatan, ada beberapa obat yang bisa menyembuhkan penyakit scabies pada kucing.

Baca Selengkapnya
Penyebab Scabies Kucing dan Cara Mengobatinya, Perlu Diketahui
Penyebab Scabies Kucing dan Cara Mengobatinya, Perlu Diketahui

Scabies kucing disebabkan oleh tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei.

Baca Selengkapnya
Daftar Obat Cacing Kucing dan Cara Penggunaannya, Dijamin Efektif
Daftar Obat Cacing Kucing dan Cara Penggunaannya, Dijamin Efektif

Jangan salah dalam memilih obat cacing untuk anabul Anda, ya!

Baca Selengkapnya
Penyebab Kucing Flu dan Cara Mengobatinya
Penyebab Kucing Flu dan Cara Mengobatinya

Kucing yang sedang mengalami flu bisa jadi karena infeksi virus, alergi atau kemasukan benda asing. Perhatikan durasi flu dan segera bawa ke dokter.

Baca Selengkapnya