Kisah Pilu Tunggul Ametung, Berhasil Menikahi Pujaan Hati lalu Mati Dibunuh Pengawal
Tunggul Ametung dikenal sebagai pemimpin yang kejam terhadap rakyat.

Kisah perebutan kekuasaan pertama dalam sejarah Indonesia

Kisah Pilu Tunggul Ametung, Berhasil Menikahi Pujaan Hati lalu Mati Dibunuh Pengawal
Sosok Tunggul Ametung
Tunggul Ametung merupakan seorang akuwu (kepala daerah) Tumapel, salah satu daerah di bawah Kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Kertajaya. Sosoknya disebut pemimpin yang kejam.
Pemerintahan Tunggul Ametung
Kepemimpinan Tunggul Ametung di Tumapel memiliki banyak persoalan. Di sisi lain, kerajaan Kediri yang menaungi wilayah Tumapel mengalami ketidakstabilan sosial politik.
Tunggul Ametung yang terkenal sangat keji bahkan memanfaatkanrakyat sendiri sebagai penghasilan dari Tumapel.
Dikutip dari laman resmi ptpn12.com, Tunggul Ametung menguras pendapatan masyarakat hingga
menaikkan tarif pajak kepada rakyatnya sendiri. Hal tersebut menunjukkan ketika masa pemerintahan
Tunggul Ametung di Tumapel kehidupan masyarakat sangat memprihatinkan.
Menikahi Pujaan Hati
Tunggul Ametung berhasil memperistri pujaan hatinya, Ken Dedes setelah berhasil menculiknya dari sang ayah Mpu Purwa.
Mpu Purwa marah mengutuk Tunggul Ametung. Kutukan itu berbunyi bahwa Tunggul Ametung akan mati karena keris.
Kutukan itu terbukti nyata saat Tunggul Ametung dibunuh oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok.

Perebutan Kekuasaan
Salah satu pengawalnya, Ken Arok merebut kekuasaan dengan membunuh Tunggul Ametung dengan keris buatan Mpu Gandring.

Pasca terbunuhnya Tunggul Ametung, Ken Arok menduduki jabatan akuwu Tumapel. Tak puas sampai di situ, Ken Arok dengan dukungan rakyat kemudian melebarkan sayap mendirikan Kerajaan Singasari.
(Foto: Wikimedia Commons)