Lebih Dekat dengan Nico Afinta Sekjen Kemenkumham Baru, Meniti Karier dari Bawah hingga Pernah Duduki Banyak Jabatan Mentereng
Saat menjadi Kapolda Jatim, nama Nico Afinta beberapa kali menjadi sorotan publik.
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Republik Indonesia (RI) Supratman Andi Agtas resmi melantik Irjen Pol. Nico Afinta sebagai Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI menggantikan Komjen Pol. (Purn.) Andap Budhi Revianto.
Mengutip situs jateng.kemenkumham.go.id, Andap Budhi mengemban amanah baru sebagai Staf Ahli Menkumham Bidang Sosial. Prosesi pelantikan dan serah terima jabatan antara Andap Budhi Revianto dengan Nico Afinta digelar secara langsung di Graha Pengayoman Jakarta pada Selasa (24/9/2024).
Menkumham RI, Supratman berharap Nico Afinta bisa mewujudkan cita-cita organisasi serta menjadi penggerak perubahan dan mampu merealisasikan visi-misi Kemenkumham di bawah kepemimpinannya nanti.
"Di hadapan Saudara terletak amanah dan cita-cita besar mengingat Sekretaris Jenderal adalah tulang punggung (Kemenkumham RI). Saudara bukan hanya memimpin tetapi juga sebagai penggerak perubahan," ujar Menkumham kepada Nico Afinta.
Profil
Nico Afinta merupakan seorang perwira tinggi Polri kelahiran 30 April 1971. Ia lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) sebagai angkatan 1992.
Selain sekolah di Akademi Kepolisian, Nico juga mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi ternama. Ia meraih gelar magister dan doktoralnya di Universitas Padjajaran Bandung.
Nico merintis karier kepolisiannya dari bawah hingga dipercaya menduduki sejumlah jabatan penting. Setahun usai lulus, pada tahun 1993 ia menjabat sebagai Pamapta Poltabes Semarang Polda Jateng.
Sepak Terjang sebagai Kapolda Jatim
Malang melintang di sejumlah daerah membuat Nico akhirnya berkesempatan bertugas di tanah kelahirannya, Jawa Timur. Pria yang lahir di Kota Surabaya ini dipercaya menjadi Kapolda Jatim pada tahun 2020 lalu.
Selama menjadi Kapolda Jatim, sosoknya beberapa kali menjadi sorotan. Dua di antaranya terkait kasus pencabulan yang dilakukan anak kiai pemilik sebuah pesantren di Jombang. Pada kasus ini Nico mendapat apresiasi karena turun tangan langsung saat proses penangkapan tersangka.
Kasus kedua terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Pada kasus ini citra Nico menjadi sangat negatif karena dinilai tidak bisa bertanggung jawab. Kasus ini juga yang membuat dirinya dimutasi dari jabatan Kapolda Jatim.
Riwayat Jabatan
Mengutip situs stik-ptik.ac.id, berikut perjalanan karier Nico sebagai Personel Kepolisian Republik Indonesia:
- Pamapta Poltabes Semarang Polda Jateng (1993)
- Kanit Poltabes Semarang Polda Jateng (1994)
- Danton Taruna Akpol (1996)
- Danki Taruna Akpol (1997)
- UN IPTF Pas PBB XIV Bosnia Herzegovina (1997-1998)
- Kapolsek Metro Ciputat Polres Metro Jaksel Polda Metro Jaya (2000)
- Kanit Ekonomi Ditreskrim Polda Jawa Tengah (2003)
- Wakasat Reskrim Polwiltabes Semarang Polda Jateng (2004)
- Kanit SDA dan Lingkungan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006)
- Kasubdit V/Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2006)
- Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2008)
- Wadirreskrimum Polda Metro Jaya (2011)
- Kapolrestabes Medan Polda Sumut (2013)
- Kabagbindik Sespimma Sespim Lemdiklat Polri (2015)
- Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2016)
- Dirresnarkoba Polda Metro Jaya (2016)
- Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2017)
- Karobinopsnal Bareskrim Polri (2018)
- Dirtipidum Bareskrim Polri (2019)
- Sahlisospol Kapolri (2019)
- Kapolda Kalimantan Selatan (2020)
- Kapolda Jawa Timur (2020)
- Sahlisosbud Kapolri (2022)
- Kepala STIK Lemdikpol (2023)
- Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI (2024)