Mengenal Fungsi Deep Freeze, Software yang Bantu Amankan Komputer dari Serangan Virus

Merdeka.com - Deep Freeze adalah reboot untuk memulihkan aplikasi perangkat lunak yang tersedia untuk Microsoft Windows dan sistem operasi macOS.

Deep Freeze memungkinkan administrator sistem untuk melindungi sistem operasi inti dan file konfigurasi pada workstation atau server dengan memulihkan komputer kembali ke konfigurasi yang disimpan, setiap kali komputer dihidupkan ulang.

Deep Freeze juga dapat melindungi komputer dari malware berbahaya, karena ia secara otomatis menghapus file yang diunduh saat komputer dihidupkan ulang.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang Deep Freeze.

Fungsi Deep Freeze

Dilansir dari laman darifaronics.com, Deep Freeze adalah sistem yang fungsinya membantu menghilangkan kerusakan komputer dan waktu henti dengan membuat konfigurasi komputer tidak dapat dihancurkan. Setelah Deep Freeze diinstal pada komputer, setiap perubahan yang dilakukan pada komputer tidak akan pernah menjadi permanen.

Fungsi Deep Freeze adalah memberikan kekebalan langsung dari banyak masalah yang mengganggu komputer seperti perubahan konfigurasi yang tak terhindarkan, kesalahan konfigurasi sistem yang tidak disengaja, aktivitas perangkat lunak berbahaya, dan degradasi sistem insidental.

Deep Freeze berfungsi melindungi komputer yang diatur untuk boot dari hard drive. Konfigurasikan CMOS untuk boot dari hard drive saja. CMOS harus dilindungi kata sandi untuk mencegah perubahan yang tidak sah. Deep Freeze melindungi Master Boot Record (MBR) saat komputer dibekukan.

Keterbatasan Deep Freeze

Deep Freeze hanya melindungi workstation dalam status "boot baru". Artinya, Deep Freeze mencegah gangguan permanen pada hard drive/partisi yang dilindungi saat reboot, tetapi aktivitas pengguna di antara restart tidak dibatasi oleh program.

Misalnya, Deep Freeze tidak mencegah penginstalan aplikasi; pengguna dapat menginstal versi modifikasi dari browser Web yang dirancang untuk secara diam-diam mengirim kata sandi pengguna ke server yang terhubung ke Internet.

Sebagai solusinya, Deep Freeze dapat dikonfigurasi untuk memulai ulang setelah pengguna logout, mematikan setelah periode tidak aktif yang dipilih, atau memulai ulang/mematikan pada waktu yang dijadwalkan dalam upaya untuk memastikan bahwa tidak ada instalasi yang dipertahankan (karena me-reboot sistem akan mengembalikan sistem ke keadaan aslinya, tidak dimodifikasi).

Keamanan Deep Freeze

Deep Freeze tidak dapat melindungi sistem operasi dan hard drive yang diinstal jika komputer di-boot dari media lain (seperti partisi lain yang dapat di-boot atau hard drive internal, hard drive eksternal, perangkat USB, media optik, atau server jaringan).

Dalam kasus seperti itu, pengguna akan memiliki akses nyata ke konten sistem yang (seharusnya) dibekukan. Skenario ini dapat dicegah dengan mengonfigurasi CMOS (memori BIOS non-volatil) di stasiun kerja untuk mem-boot hanya ke hard drive yang akan dilindungi, kemudian memproteksi CMOS dengan sandi.

Tindakan pencegahan lebih lanjut adalah mengunci casing PC dengan kunci fisik atau sistem kabel tiedown untuk mencegah akses ke jumper motherboard. Kegagalan untuk mengambil tindakan pencegahan tersebut dapat membahayakan perlindungan yang diberikan oleh perangkat lunak.

Deep Freeze dapat melindungi partisi hard drive yang lebih besar dari kapasitas 2 TB (menggunakan NTFS). Keuntungan menggunakan Deep Freeze adalah menggunakan sumber daya sistem yang sangat sedikit, dan dengan demikian tidak terlalu memperlambat kinerja komputer.

Kerugiannya adalah tidak memberikan perlindungan real-time, oleh karena itu komputer yang terinfeksi harus dihidupkan ulang untuk menghapus malware. (mdk/edl)