Penuh Lampu LED, Ini Potret Agrowisata Petik Jeruk dan Naga Listrik di Banyuwangi

Merdeka.com - Banyuwangi dikenal dengan keragaman budaya dan alamnya yang memanjakan mata. Tak hanya itu, kini sektor pertanian di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu juga menjadi daya tarik tersendiri.

Perkembangan teknologi yang ada dimanfaatkan sektor pertanian di Banyuwangi untuk meningkatkan hasil panennya. PLN UP3 Banyuwangi memulai program elektrifikasi perkebunan buah naga dengan tajuk “Listrik untuk Sang Naga”.

Panen Sepanjang Tahun

©2021 Merdeka.com/Instagram @plnup3banyuwangi

Elektrifikasi buah naga mendorong adanya peningkatan perekonomian petani lantaran panen bisa dilakukan sepanjang tahun. Satu hektare lahan dengan penyinaran listrik dapat menghasilkan buah naga sebanyak 77 ton setiap tahunnya. Harga buah naga berkisar antara Rp4.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

Dikutip dari Instagram @pesanggaran24jam, Selasa (15/6/2021), sekitar 1.362 hektare lahan buah naga yang tersebar di daerah Pesanggaran, Siliragung, Tegaldlimo, Bangunrejo, dan Purwoharjo sudah teraliri listrik.

Wisata Pertanian

©2021 Merdeka.com/Instagram @plnup3banyuwangi

Maraknya lahan pertanian buah naga yang disinari lampu-lampu LED, memunculkan ide kreatif di kalangan petani. Para petani kemudian menggagas Agrowisata Petik Jeruk dan Naga Listrik di Pesanggaran, kawasan selatan Banyuwangi.

Agrowisata ini memiliki pesona tersendiri. Para wisatawan bisa menikmati sensasi berkunjung ke kebun buah naga sembari memetik sendiri buah naga atau jeruk di area agrowisata. Objek wisata ini dikelola oleh Paguyuban Sekar Arum Naga. (mdk/rka)