Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Kejang Otot dan Gejalanya yang Patut Diketahui, Baca Lebih Lanjut

Penyebab Kejang Otot dan Gejalanya yang Patut Diketahui, Baca Lebih Lanjut ilustrasi otot kaku. samvedanaa.com

Merdeka.com - Kejang otot atau kram otot adalah kontraksi dan pengencangan otot tiba-tiba dan dapat menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini umumnya terjadi secara tidak disengaja dan tidak dapat diprediksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kram otot dapat membuat otot yang terkena tidak dapat digunakan untuk sementara waktu.

Kejang terjadi ketika otot tanpa sadar dan secara paksa berkontraksi tak terkendali dan tidak bisa rileks. Olahraga jangka panjang atau kerja fisik terutama dalam cuaca panas, dapat menyebabkan kejang otot. Beberapa obat dan kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan kondisi ini.

Area yang paling umum terkena kejang otot adalah paha, betis, kaki, tangan, lengan, dan perut. Ketika terjadi di betis, kejang ini dikenal sebagai "charley horses". Sementara, kejang otot kaki yang terjadi di malam hari saat Anda beristirahat atau tidur disebut “kram kaki nokturnal.” Lantas, apa penyebab kejang otot ini?

Orang lain juga bertanya?

Berikut ulasannya.

Penyebab Kejang Otot

Penyebab kejang otot adalah beberapa hal seperti kekurangan nutrisi, ketegangan otot, penggunaan otot yang berlebihan, peningkatan permintaan aliran darah, atau berbagai kondisi medis yang mendasarinya mengutip osmosis.org.

Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit (misalnya, natrium, kalsium, kalium, magnesium) dapat mencegah sel-sel otot menerima pasokan nutrisi yang diperlukan, menyebabkan mereka menjadi lebih rentan terhadap kejang dan kontraksi acak.

Pekerjaan yang mengharuskan tubuh berada di lingkungan yang panas (misalnya, pekerja konstruksi dan pabrik, atlet) juga dapat memengaruhi kemunculan dehidrasi dan menyebabkan kejang otot.

Kejang karena ketegangan otot atau penggunaan otot yang berlebihan biasanya dialami saat berada pada posisi tertentu terlalu lama atau saat berolahraga tanpa meregangkan otot. Olahraga berat juga dapat menyebabkan ketegangan otot dan menyebabkan peningkatan permintaan aliran darah ke otot.

Jika tubuh tidak dapat memenuhi tuntutan sel otot, kejang otot dapat terjadi. Risiko kram otot juga meningkat seiring bertambahnya usia, kelebihan berat badan, dan kehamilan. Namun, dalam banyak kasus, penyebab pasti kejang otot masih tidak diketahui.

Meski kejang otot biasanya tidak berbahaya, hal ini dapat terkait dengan kondisi medis yang mendasarinya. Arteriosklerosis, suatu kondisi yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, adalah salah satu contohnya.

Pada individu dengan arteriosklerosis, aliran darah ke ekstremitas (misalnya, lengan dan kaki) dapat terganggu, menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi yang dapat menyebabkan kram otot. Kompresi saraf di sumsum tulang belakang lumbal, bagian utama terendah dari sumsum tulang belakang, dapat menjadi pemicu lain untuk kejang otot, khususnya kram kaki yang memburuk saat berjalan jarak jauh.

Gejala Kejang Otot

Tidak semua kejang otot terasa menyakitkan, tetapi beberapa di antaranya memang akan menimbulkan rasa sakit. Kejang otot dapat terasa seolah-olah otot melompat atau bergerak sendiri, di mana hal ini biasanya berlangsung hanya beberapa detik. Dalam beberapa kesempatan otot bahkan akan tampak berkedut.

Terkadang, kejang otot dapat membuat seolah-olah seluruh otot telah kram dan tidak bisa bergerak. Efek ini paling sering terjadi di kaki, dan rasanya sangat menyakitkan. Otot akan terasa sulit untuk disentuh dan rasa sakit akan terus ada untuk beberapa waktu sesudahnya.

Jika kejang otot adalah bagian dari kondisi kesehatan neurologis, penderita akan mengalami gejala lain seperti  nyeri di punggung, leher, atau kepala, kelemahan pada otot, kulit mati rasa, sensasi tertusuk jarum. kelumpuhan, koordinasi yang buruk, gerakan yang lambat, penglihatan ganda, hingga masalah tidur mengutip medicalnewstoday.com.

Pengobatan Kejang Otot

Seringkali, kejang otot tidak memerlukan pengobatan karena biasanya akan hilang dengan sendirinya. Anda dapat meredakan kejang otot dengan menghentikan aktivitas apa pun yang dapat memicu otot berkedut dan mencoba meregangkan dan memijat otot yang terkena dengan lembut.

Menerapkan panas yang lembut, seperti handuk yang telah dibasahi dengan air hangat ke otot yang tengah kejang juga dapat meredakan gejala. Jika rasa sakit berlanjut, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen, acetaminophen, atau naproxen.

Jika kram otot menyebabkan ketidaknyamanan yang parah dan berulang yang tidak membaik dengan istirahat, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis atas penyebab yang mendasarinya. Pembengkakan kaki, kemerahan, dan kelemahan otot adalah indikator tambahan untuk segera mencari konsultasi medis.

Dalam kasus seperti ini, dokter akan meresepkan relaksan otot (misalnya, baclofen, benzodiazepin) untuk menghambat kontraksi yang menyakitkan, dan menyarankan terapi olahraga ringan untuk meregangkan otot dan mencegah kejang otot lebih lanjut.

Selain melakukan peregangan sebelum dan sesudah berolahraga, minumlah cukup cairan sebelum berolahraga untuk membantu mencegah kejang otot. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Olahragawan Sering Alami Serangan Jantung, Seperti yang Dialami Raphael Dwamena? Ini Kata Dokter
Mengapa Olahragawan Sering Alami Serangan Jantung, Seperti yang Dialami Raphael Dwamena? Ini Kata Dokter

Penyerang muda asal Ghana, Raphael Dwamena, meninggal dunia secara mendadak karena serangan jantung saat bermain untuk KF Egnatia dalam pertandingan sepak bola.

Baca Selengkapnya
Gejala Saraf Kejepit, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Gejala Saraf Kejepit, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Gejala saraf kejepit bisa bermacam-macam, namun umumnya kondisi ini menyebabkan nyeri, mati rasa, hingga otot melemah.

Baca Selengkapnya
Apa itu Saraf Kejepit? Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Penanganannya
Apa itu Saraf Kejepit? Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Penanganannya

Simak pengertian saraf kejepit beserta gejala, penyebab dan cara penanganannya yang tepat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Otot Kaki Ketarik dan Cara Mengatasinya, Baca Lebih Lanjut
Penyebab Otot Kaki Ketarik dan Cara Mengatasinya, Baca Lebih Lanjut

Otot kaki ketarik umumnya terjadi ketika otot atau tendon terlalu meregang atau robek.

Baca Selengkapnya
Tips Mencegah Serangan Jantung saat Berolahraga, Kenali Kemampuan Tubuh
Tips Mencegah Serangan Jantung saat Berolahraga, Kenali Kemampuan Tubuh

Meskipun olahraga bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, tanpa pendekatan yang tepat, aktivitas fisik yang intens bisa memicu bagi serangan jantung.

Baca Selengkapnya
Penyebab Kedutan pada Tangan, Dehidrasi hingga Kram Otot
Penyebab Kedutan pada Tangan, Dehidrasi hingga Kram Otot

Kedutan pada tangan dipengaruhi oleh banyak faktor. Jangan anggap sepele penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Penyebab Nyeri Dada setelah Olahraga, Tak Selalu Penyakit Jantung
Penyebab Nyeri Dada setelah Olahraga, Tak Selalu Penyakit Jantung

Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Namun, kadang olahraga juga bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti nyeri dada.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Keliru, Ini Lho Beda Nyeri Pinggang Biasa vs Saraf Kejepit yang Wajib Dikenali
Jangan Sampai Keliru, Ini Lho Beda Nyeri Pinggang Biasa vs Saraf Kejepit yang Wajib Dikenali

Cari tahu bedanya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Penyebab Saraf Kejepit, Wajib Tahu dan Ubah
Kebiasaan Penyebab Saraf Kejepit, Wajib Tahu dan Ubah

Saraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau ligamen.

Baca Selengkapnya
Cegah Munculnya Nyeri Setelah Olahraga dengan 6 Cara Berikut
Cegah Munculnya Nyeri Setelah Olahraga dengan 6 Cara Berikut

Munculnya rasa nyeri setelah berolahraga ternyata bisa dicegah dengan berbagai cara berikut.

Baca Selengkapnya