Pernah Jadi Korban Penjajahan Jepang, Kisah Hidup Tukang Becak Usia 90 Tahun Ini Viral Banjir Empati
Setiap orang tentu ingin menghabiskan hari tua dengan tenang. Berbeda dengan kisah hidup Wagimin.
Setiap orang tentu ingin menghabiskan hari tua dengan tenang. Berbeda dengan kisah hidup Wagimin.
Pernah Jadi Korban Penjajahan Jepang, Kisah Hidup Tukang Becak Usia 90 Tahun Ini Jadi Sorotan
Sebuah akun Tik Tok @etherealnara membagikan kisah hidup seorang tukang becak bernama Wagimin. Di video berdurasi lebih dari satu menit semula Nara, pemilik video hanya ingin berbagi dengan sesama, namun setelah terlibat perbincangan cukup panjang kisah hidup Wagimin pun menarik perhatia.
Laki-laki berusia 90 tahun tersebut ternyata hanya tingggal berdua dengan istrinya. Meski punya banyak anak, anak-anak Wagimin memilih merantau dan tak pernah lagi pulang. Selengkapnya simak kisah hidup Wagimin berikut ini.
Wagimin terus mengayuh becaknya meski usia tak lagi muda. Ia bahkan tak begitu ingat berapa persis usianya. Saat ditanya, Ia hanya menjawab jika usianya sudah 90-an. Laki-laki ini hanya mengingat tanggung jawab kepada sang istri yang kini juga mulai kesulitan berjalan.
Setiap hari Wagimin berusaha mencari pelanggan untuk menaiki becaknya. Tak jarang ia juga menolak pelanggan jika jarakknya dirasa terlalu jauh dan kondisi matanya yang tak lagi jernih melihat.
Kepada Nara, Wagimin bercerita punya 8 orang anak. Sayangnya seluruh anaknya memilih merantau ke Jakarta hingga Surabaya dan tak pernah pulang. Pria berambut putih ini juga menjelaskan dulu anak-anaknya sempat meminta untuk menjual rumah, ia lalu membagi hasil pejualannya merata masing-masing Rp15 Juta.
Kisah hidup Wagimin paling mencuri perhatian terjadi ketika dirinya bercerita pernah jadi korban penjajahan Jepang. Wagimin ingat betul ia kehilangan ayah tercinta hingga saat ini tak tahu dimana letak makamnya. Wagimin menyebut, saat itu Pak Lurah mengumpulkan pemuda lalu menjanjikan pekerjaan. Ternyata pemuda tersebut disekap dalam gerbong.
“Bapaknya ilang dibawa Jepang. Ibunya ada di Jogja. Dibujuki Pak Lurah, dipanggil katanya kate dikasih kerjaan. Gataunya dikasih ke Jepang dimasukke gerbong tinggal lungo ke jepang,” tuturnya mengingat kejadian masa silam.
Seketika kisah hidup Wagimin ini viral. Netizen banyak memberi simpati dan mendukung Nara untuk membuka donasi. Sejak pertama kali diunggah, video curhatan Wagimin ini sudah diputar 20 juta kali oleh netizen. Kolom komentar dibanjiri ungkapan empati.
"gw tandain lu pak lurah," tulis netizen.
"takut anaknya si bapak liat vidio ini trs diminta," imbuh netizen khawatir.
tiktok.com