Ternyata Bukan Banyuwangi, Ini Sejarah dan Pesona Titik Paling Ujung Jawa Timur
Banyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur.
Banyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur
Ternyata Bukan Banyuwangi, Ini Sejarah dan Pesona Titik Paling Ujung Jawa Timur
Banyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur. Namun ternyata Pulau Sakala yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini merupakan daerah paling timur di provinsi setempat. Bahkan, letaknya lebih timur daripada Pulau Bali.
-
Dimana letak Sumenep? Kabupaten Sumenep memiliki sembilan pelabuhan.
-
Apa yang terkenal dari Sumenep? Kini Kabupaten Sumenep dikenal sebagai daerah dengan pelabuhan terbanyak di Jawa Timur.
-
Dimana letak Pulau Samosir? Salah satu lokasi terkenal di sekitar Danau Toba adalah Pulau Samosir, yang terletak di tengah danau.
-
Apa nama lain untuk pulau Sumatera? Jauh sebelum Ibnu Batutah melakukan perjalanan, pulau ini memiliki beberapa julukan, yaitu Taprobana, Sumoltra, Zamoltra, hingga Al-Rammi.
-
Dimana lokasi Air Terjun Sumenep? Lokasinya yakni berada di Tanjung, Kec. Pakis Aji, Kabupaten Jepara.
-
Kenapa Pulau Sangalaki penting? Pulau Sangalaki bisa ditempuh menggunakan speedboat selama sekitar 1 jam dari Pulau Derawan.
Sejarah
Pulau Sakala di Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep ini pertama kali ditemukan oleh para pelaut asal Sulawesi, seperti Makassar dan Mandar.
Saat itu, mereka kerap menjelajah ke arah selatan sampai ke Pulau Bali dan Kepulauan NTB.
Menguti situs resmi Pemkab Sumenep, Kepulauan Kangean termasuk Pulau Sakala dulunya menjadi tenpat istirahat sejenak bagi para pelaut.
Akses
Pulau ini terletak 603 kilometer dari Pulau Madura.
Daerah ini merupakan kawasan paling timur dari zona Waktu Indonesia Barat (WIB).
Mengutip TikTok dimass_senopati, untuk menuju Pulau Sakala dibutuhkan waktu sekitar 20 jam menggunakan kapal dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep.
Selain dari Sumenep, Pulau Sakala juga bisa diakses dari Sulawesi. Mengutip Brilio.net, meski menjadi salah satu pulau terluar di Kabupaten Sumenep, akses jalur transportasi menuju daerah ini cukup lancar.
Beragam
Pulau yang lokasinya sangat dekat dengan Provinsi Sulawesi Selatan ini dihuni oleh penduduk dengan latar belakang suku beragam. Mulai suku Madura, Bugis, Mandar, dan Suku Bajo.
Untuk itu, bahasa sehari-hari yang digunakan masyarakat juga cukup beragam. Ada bahasa Mandar, Bajo, Bugis, Madura, dan Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
Eksotisme
Keindahan Pulau Sakala masih terjaga karena letak geografisnya cukup jauh dari daerah lain, sehingga tidak menjadi lokasi yang diserbu wisatawan.
Pulau Sakala dikelilingi pantai dan pohon kelapa yang menjulang tinggi, sementara tempat tinggal warga banyak yang berupa rumah panggung khas Bugis.
Semua pantainya bersih dengan hamparan pasir putih. Masih banyak terumbu karang tumbuh alami dan berbagai jenis ikan yang menjadi bukti kekayaan maritim Pulau Sakala.
Makanan Pokok
Berbeda dari mayoritas masyarakat Indonesia yang makanan pokoknya beras, warga Pulau Sakala lebih mengandalkan singkong dan umbu-umbian lain. Mereka menanami lahan mereka dengan aneka umbi-umbian.