Sepatu Berkualitas Mojokerto Dijual Grosir Tanpa Merek, Perajin Diminta Lakukan Ini
Merdeka.com - Perajin alas kaki di Kota Mojokerto, Jawa Timur, didorong untuk menciptakan merek produknya. Pemerintah Kota Mojokerto mendorong tumbuhnya merek alas kaki yang selama ini menjadi salah satu produk kebanggaan guna mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari meninjau inkubasi Wirausaha Sepatu di Gedung Workshop Alas Kaki Kota Mojokerto, Jalan Surodinawan, Selasa (5/10/2021). Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, menginginkan puluhan peserta inkubasi menghasilkan produk alas kaki yang memiliki merek asli Kota Mojokerto.
Dorong Perajin
-
Apa yang ditawarkan oleh sepatu lokal? Tidak hanya karena harganya terjangkau, tetapi juga karena sepatu lokal menawarkan berbagai model yang modis dan sesuai dengan tren, menambahkan sentuhan gaya pada penampilan Anda.
-
Sepatu lokal apa yang populer di Semarang? PATROBAS, merupakan salah satu brand sepatu lokal yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
-
Kenapa sepatu lokal populer? Penggunaan produk fashion lokal kini sedang menjadi tren yang berkembang pesat. Banyak yang beralih untuk mendukung produk-produk lokal sebagai bagian dari upaya memajukan industri dalam negeri.
-
Kenapa sepatu lokal semakin populer? Saat ini, semakin banyak individu yang bangga mengenakan sepatu buatan lokal.
-
Bagaimana cara memilih sepatu lokal yang tepat? Sebelum memutuskan untuk membeli sepatu lokal, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal. Berikut adalah panduan untuk memilih sepatu lokal yang tepat.
-
Dimana sentra pembuatan boboko di Jawa Barat? Salah satu sentra pembuatan boboko yang kesohor di Jawa Barat ada di Dusun Awilega, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.
Wali Kota Mojokerto itu juga mendorong perajin membuat sepatu yang menunjukkan ciri khas asli Kota Mojokerto.
"Sangat disayangkan jika kerajinan alas kaki yang telah lama menjadi sektor unggulan Kota Mojokerto sejak tahun 1995 ini dijual tanpa merek asli Kota Mojokerto," ungkapnya, mengutip dari ANTARA.
Kendatipun sudah terkenal sebagai sentra kerajinan alas kaki, khususnya sepatu, selama ini warga Kota Mojokerto lebih senang menjual produknya secara grosir tanpa merek asli Kota Mojokerto.
"Nah, saya ingin ke depan peserta inkubasi wirausaha ini akan bisa membuat serta menjual sepatu dengan merek asli Kota Mojokerto," lanjut Ning Ita.
Pendampingan Perajin
View this post on InstagramPemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) juga akan memberikan pendampingan selama enam bulan. Selain itu, juga memberikan modal usaha untuk peserta inkubasi wirausaha sepatu hingga peserta memiliki penghasilan.
"Saat ini Kota Mojokerto sedang mempersiapkan diri menjadi Kota Pariwisata, kami sudah menyiapkan beberapa tempat yang akan dijadikan tempat penjualan oleh-oleh khas Kota Mojokerto, salah satunya produk sepatu ini," ungkap perempuan kelahiran Mojokerto itu.
Pelatihan Intensif
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, Ani Wijaya menjelaskan pelaksanaan inkubasi wirausaha sepatu di kota setempat.
Sebanyak 75 peserta inkubasi wirausaha sepatu dibagi menjadi dua gelombang. Mereka akan mendapatkan materi dan melakukan praktik selama satu pekan ke depan. Narasumber yang hadir dalam inkubasi wirausaha tersebut berasal dari lembaga Sanggar Berani Usaha (SBU) Yogjakarta.
Lebih lanjut, selama tiga bulan ke depan peserta mendapatkan pelatihan intensif dengan didampingi Muchamad Yani, peraih juara dua lomba UKM orientasi ekspor tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Diskopukm Provinsi Jawa Timur.
"Tugas kami adalah mengantarkan anda jadi pengusaha sepatu, jadi tolong maksimalkan sebaik mungkin kesempatan yang kami berikan dengan menyerap ilmu dengan sungguh-sungguh," ujar Ani Wijaya kepada para peserta inkubasi wirausaha sepatu.
Tidak Hanya Dilatih Membuat Sepatu
View this post on Instagram
Para peserta inkubasi wirausaha alas kaki ini tidak hanya dilatih membuat sepatu, namun juga akan mendapat pelatihan bagaimana menghitung harga pokok, harga jual, hingga mendapat pendampingan terkait pemasaran produk.
Fasilitas inkubasi wirausaha sudah dilakukan Pemot Mojokerto sejak tahun lalu. Tujuannya untuk pemulihan ekonomi bagi warga terdampak Covid-19 serta memberdayakan penerima bansos agar memperoleh penghasilan secara mandiri. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar Loak Jatinegara jadi surga bagi pencinta barang bekas. Jangan dilewaktkan.
Baca SelengkapnyaKoperasi jadi salah satu sumber kemakmuran masyarakat Kota Surabaya. Keberadaannya bisa mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
Baca SelengkapnyaTercatat, sebanyak 20.000 pasang sepatu dari koleksi ‘Nusantara’ ludes terjual dalam waktu singkat di platform Shopee.
Baca SelengkapnyaBelum banyak orang yang menggeluti kerajinan karung goni bekas.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sentra IKM Batik ini bisa jadi inspirasi bagi daerah lain
Baca SelengkapnyaCara memilih sepatu lokal dengan kualitas yang baik dan harga murah.
Baca SelengkapnyaUMKM Kupu Sutera dihadirkan dalam PRS BRI Pandaan 2023 sebagai momentum dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaJakarta Sneakers Day menjadi wadah berkumpul bagi para pecinta sneakers dan komunitas streetwear di Indonesia.
Baca Selengkapnya