Andalkan APBN, menerangi nusantara butuh 40 tahun
Merdeka.com - Sepanjang 71 tahun Indonesia merdeka, listrik baru mengalir ke 89,8 persen wilayah di Tanah Air per September lalu. Artinya, sebanyak 10,2 persen daerah di Indonesia belum mendapatkan akses setrum. Itu mencakup 6,8 juta kepala keluarga.
Butuh berapa lama lagi agar listrik bisa mengalir ke seluruh wilayah Indonesia? Said Didu punya jawabannya.
Menurut mantan ketua satuan tugas Program Indonesia Terang itu, butuh sekitar 40 tahun lagi untuk melistriki seluruh Indonesia. Jika tugas tersebut hanya dibebankan kepada pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Motor Listrik apa yang dibuat di Indonesia? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Kenapa Indonesia buat Motor Listrik? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
"Namun, dengan terobosan Program Indonesia Terang ini mungkin lima tahun bisa terlistriki," katanya saat diwawancara, Jakarta, Senin (6/12).
Program yang digulirkan tahun ini tersebut bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia dari 89,8 persen saat ini menjadi 97 persen pada 2019. Caranya, melibatkan swasta dan masyarakat guna mengalirkan listrik ke 10.300 desa yang belum tersentuh jaringan setrum PLN.
Sebanyak 6.689 dari 10.300 desa yang akan dilistriki terletak di Indonesia Timur. Perinciannya, Papua sebanyak 4.047 desa, Papua Barat 1.124 desa, Nusa Tenggara Timur 646 desa. Kemudian, Maluku 646 desa, Maluku Utara 411 desa, dan Nusa Tenggara Barat 27 desa.
"Prioritas tetap 6 provinsi di Indonesia Timur itu. Tapi bukan hanya di sana. Di Jawa juga banyak yang masih gelap."
Sebelum ini, sejatinya, pemerintah sudah menggulirkan program listrik pedesaan. Program pembangunan infrastruktur listrik off-grid berbasis energi baru terbarukan ini hanya mengandalkan pendanaan APBN.
"Namun, kami melihat kalau hanya mengandalkan APBN, kemampuan anggaran pemerintah sangat terbatas," kata Maritje Hutapea, Direktur Aneka Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, pekan lalu.
Dengan menggunakan dana APBN, menurutnya, pemerintah hanya bisa melistriki rata-rata 200 desa per tahun.
"Padahal kami menemukan data ada 12.569 desa yang belum menikmati listrik secara cukup dan 2.519 diantaranya adalah masih gelap," katanya.
"Inilah fokus kami, bagimana mempercepat melalui Program Indonesia Terang."
Sama seperti listrik pedesaan, PIT juga bakal memanfaatkan energi baru terbarukan. Dengan demikian, target bauran energi baru terbarukan sebesar minimal 23 persen diharapkan bisa tercapai pada 2025. Itu setara pembangkit listrik 45 ribu megawatt.
"Sekarang ini pembangkit listrik yang berbasis energi baru terbarukan ini terhadap pokok kapasitas kurang lebih 15 persen," katanya.
"Kemudian, 45 ribu megawatt itu ada yang dari geotermal, angin, dan lainnya."
Direktur Eksektutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai pemerintah perlu memberikan insentif agar swasta tertarik menggarap proyek kelistrikan. Mengingat, investasi pembangkit listrik, terutama di daerah terpencil, sangat mahal.
"Sudah investasi mahal, risiko tinggi," katanya dalam sebuah acara diskusi, ahad lalu. "Sebab, masyarakat yang mau dilistriki tergolong tak mampu. Mungkin mereka punya aset, tapi tak likuid."
Pemerintah menyadari hal itu. Maritje mengaku pihaknya tengah mengkaji bentuk insentif atau subsidi yang tepat untuk menyokong Program Indonesia Terang.
"Dibutuhkan, insentif dan subsidi. Nanti akan kami kaji siapa yang berhak menerima dan bagaimana cara mendistribusikannya."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaKomitmen Indonesia dalam memiliki PLTN ini pun akan diimplementasikan dalam pembentukan Organisasi Pelaksana Program Tenaga Nuklir (NEPIO).
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan, pembangunan IKN baru mencapai 15 persen saat upacara HUT RI pada 17 Agustus 2024 mendatang. Begini penampakannya!
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan kepada para pejabat TNI dan Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.
Baca SelengkapnyaPengembangan PLTN ini juga dibantu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia pun berharap proyek pengembangan ini akan segera rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSumber energi terbarukan di Indonesia yang potensi ketersediaannya mencukupi dan melimpah untuk dijadikan sumber listrik .
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi
Baca SelengkapnyaJokowi mendorong, waktu pengurusan perizinan bisa dipersingkat, tujuannya agar potensi dari 24.000 megawatt dari energi panas bumi bisa terwujud.
Baca SelengkapnyaKapasitas pembangkit nuklir pertama di Indonesia ini sebesar 250 megawatt.
Baca Selengkapnya