Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banteng bermuka dua

Banteng bermuka dua Megawati dan Jokowi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Mari kita gali sekali lagi ingatan kita dua tahun lalu. Rabu siang, 22 Desember 2012, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka ikut berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak.

Bersama Gugun Gondrong, Rieke memimpin 50 orang dari kalangan ibu dan mahasiswa berdemonstrasi. Sambil mengitari Bundaran Hotel Indonesia, ibu-ibu memukul-mukul peralatan masak, seperti panci dan penggorengan. Sedangkan mahasiswa menuntun sepeda motor.

Pengunjuk rasa membawa pula spanduk hitam bertulisan Tolak Kenaikan Harga BBM (bahan bakar minyak) dan Sita Harta Koruptor untuk Subsidi Rakyat.

Orang lain juga bertanya?

"Pemerintah SBY selama ini meneriakkan slogan kerakyatan justru menaikkan (harga) BBM di tengah rakyat dalam kemiskinan dan pengangguran," kata Rieke penuh semangat. "Karena itu, pemerintah jangan omong soal kerakyatan lagi."

PDIP sampai mengeluarkan buku putih berisi hitungan-hitungan membikin pemerintah tidak perlu menaikkan harga bahan bakar minyak. Namun sangat sulit mendapatkan buku itu. Bayu, salah satu staf Puan Maharani, mengaku sudah tidak lagi menyimpan buku itu. "Saya juga tidak ingat lagi isinya," katanya.

Ini belum seberapa. Enam tahun sebelumnya, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga bahan bakar minyak, Megawati Soekarnoputri sesenggukan ketika berpidato di acara Rapat Kerja Nasional PDIP di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. "Bangsa Indonesia terpuruk dan telah kehilangan martabat dan harga diri," ujarnya.

Tapi itu dulu. Partai berlambang banteng itu kini telah berubah. Sang banteng seolah berwajah ganda. Sebelum memerintah rupanya merah menyala menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga bensin dan solar bersubsidi. Setelah berkuasa paras banteng berubah putih lantaran pucat pasi. Ia malu telah menjilat ludah sendiri dan berkhianat kepada rakyat.

Sejatinya, rakyat tidak boleh kecewa, marah, atau kaget. Dalam politik perubahan sikap dan haluan sangatlah wajar. Sebab Tuhan di arena politik adalah kepentingan bersifat abadi.

Untuk lebih menghayati dan meresapi hal itu, rasanya pas menyandingkan ingatan kita dua tahun lalu dengan sikap politik PDIP sekarang sambil mendengarkan lagu Ahmad Albar berjudul Panggung Sandiwara: "Dunia ini panggung sandiwara. Ceritanya mudah berubah...

Lagi-lagi ingatan kita kembali ke momen enam tahun lalu saat Megawati menyindir Presiden Yudhoyono dengan lirik lagu Iwan Fals. "BBM naik tinggi susu tak terbeli. Orang pintar tarik subsidi, anak kami kurang gizi."

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Emosi Megawati Akui Jadi Provokator, Tunjuk-Tunjuk Kader PDIP Panas Dicap Tukang Ngamuk!
VIDEO: Emosi Megawati Akui Jadi Provokator, Tunjuk-Tunjuk Kader PDIP Panas Dicap Tukang Ngamuk!

Penuh emosional, Megawati menegaskan saat ini dirinya menjadi provokator.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Haru, Mega Menangis Bahas Pendukung Hingga Pemenang Pemilu
VIDEO: Momen Haru, Mega Menangis Bahas Pendukung Hingga Pemenang Pemilu "Banteng Penuh Panah"

PDI Perjuangan menggelar Rakernas V pada Jumat 24 Mei 2024. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan pidato politiknya

Baca Selengkapnya
Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu
Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu

Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu

Baca Selengkapnya
Megawati Bicara Orde Baru Reborn, Gerindra Ungkit Pakta Integritas Pj Bupati Sorong
Megawati Bicara Orde Baru Reborn, Gerindra Ungkit Pakta Integritas Pj Bupati Sorong

Megawati Soekarnoputri yang menyinggung penguasa bertindak seperti rezim orde baru.

Baca Selengkapnya
Ekspresi Megawati Lihat Patung 'Banteng Dipanah' di Arena Rakernas V PDIP
Ekspresi Megawati Lihat Patung 'Banteng Dipanah' di Arena Rakernas V PDIP

Ekspresi Megawati Lihat Patung 'Banteng Dipanah' di Arena Rakernas V PDIP

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Bukan Anti Gandum, Senang Juga Makan Hamburger dan Mie
Megawati: Saya Bukan Anti Gandum, Senang Juga Makan Hamburger dan Mie

Di depan Jokowi, Megawati mengaku tidak anti gandum.

Baca Selengkapnya
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo

Panel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Suara Lantang Megawati Skak Sikap Pejabat Terlalu Nyaman, Akui Lupa Pernah Jadi Wapres
VIDEO: Suara Lantang Megawati Skak Sikap Pejabat Terlalu Nyaman, Akui Lupa Pernah Jadi Wapres

Megawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI

Baca Selengkapnya
Curhat Megawati Sering Batuk karena Polusi Udara di Jakarta
Curhat Megawati Sering Batuk karena Polusi Udara di Jakarta

Polusi udara di Jakarta menyebabkan dirinya sering mengalami batuk-batuk.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Sindir Warga Dapat Bansos: Seperti Gula-Gula, Jangan Kesemsem
VIDEO: Megawati Sindir Warga Dapat Bansos: Seperti Gula-Gula, Jangan Kesemsem

Mega meminta agar masyarakat tidak kesemsem, karena diberikan bansos.

Baca Selengkapnya
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen

Megawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras

Baca Selengkapnya
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik

Ketum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.

Baca Selengkapnya