Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Giliran menengok anak-anak dan cucu-cucu

Giliran menengok anak-anak dan cucu-cucu Dahlan Iskan. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Memasuki tahun ke-2 sebagai menteri BUMN saya bisa melangkah ke program yang lebih dalam. Misalnya pembenahan anak-anak dan cucu perusahaan. Meski jumlah BUMN itu "hanya" 141 buah, tapi anak-anak dan cucunya banyak banget.

Tiap minggu, Rapim Kementerian BUMN yang secara konsisten dilakukan tiap Selasa pukul 07.00 itu akan ditambah satu agenda: evaluasi anak dan cucu perusahaan. Rapatnya memang lebih panjang tapi tahap pembenahan anak-cucu perusahaan itu sudah waktunya dilakukan.

Efisiensi sudah waktunya dilakukan sampai ke anak cucu.

Pekan lalu sudah dimulai mengevaluasi anak-cucu perusahaan di kelompok industri strategis. Beberapa anak perusahaan yang hanya terus menerus menyusu ke induknya harus disapih: tidak boleh induk perusahaan terus digerogoti anak perusahaan. Baik penggerogotan keuangan maupun penggerogotan energi. Jangan sampai ada anak perusahaan yang membuat "anak polah bapak kepradah".

Tentu banyak anak perusahaan yang harus dipertahankan. Terutama anak perusahaan yang justru memperkuat induknya. Baik memperkuat posisi pasar maupun memperkuat keuangan.

Anak perusahaan PT Krakatau Steel yang bergerak di industri hilir baja, misalnya, perlu dipertahankan. Tapi cucu perusahaan yang melakukan bisnis pembuatan air minum kemasan harus dilepaskan. Terlalu kecil skalanya dan terlalu jauh dari core business-nya.

Demikian juga anak-anak perusahaan PT PAL Surabaya. Hanya satu yang boleh diteruskan. Tiga anak perusahaan lainnya harus dilepas. Apalagi di anak perusahaan tersebut PT PAL hanya memegang saham minoritas.

PT PAL harus fokus pada pembuatan kapal. Dan pemeliharaan atau perbaikan. Terutama pembuatan kapal perang. Kementerian Pertahanan kini memiliki anggaran pengadaan persenjataan sangat besar. Ini harus ditangkap semaksimal mungkin. Caranya: membuat Kementerian Pertahanan puas. Mutu kapal yang dibuat sangat baik dan penyelesaian ordernya tidak molor. Kelemahan lama PT PAL di bidang itu tidak boleh lagi terjadi.

Tidak ada artinya PAL memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan boiler dan turbin. Apalagi melangkah lebih jauh lagi: menjadi kontraktor EPC pembangkit listrik. Anak-anak perusahaan tersebut harus ditinggalkan. Terlalu jauh dari bisnis utama PAL. Akhirnya hanya mengganggu reputasi dan nama baik PAL.

Waktu awal-awal saya menjabat dirut PLN, saya menemukan proyek listrik yang macet bertahun-tahun: proyek geothermal Ulumbu di Flores Barat. Akibatnya listrik di kota Ruteng harus menggunakan genset dengan bahan bakar BBM yang mahal.

Kontraktor proyek itu ternyata PT PAL. Macet, cet! PAL tidak punya kemampuan dana dan daya untuk menyelesaikannya. Saya pun menulis "Sumpah Ulumbu" ketika pergi ke Ruteng. Proyek ini harus jadi. Dalam waktu kurang dari dua tahun geothermal Ulumbu menghasilkan listrik yang murah. Efisiensi di PLN pun terjadi.

Pembenahan di PAL ini (juga di BUMN lain nanti) akan membuat PT PAL lebih konsentrasi menyehatkan perusahaan. Sudah terlalu banyak energi yang dicurahkan untuk menyelamatkan PAL di masa lalu. Sudah terlalu banyak uang negara yang digelontorkan ke sana. Semua seperti sia-sia. Tahun lalu PAL masih rugi ratusan miliar rupiah.

Tahun ini, di bawah manajemen yang baru, PAL melakukan konsolidasi besar-besaran. Tentu banyak yang marah. Tapi ibarat kapal yang sudah hampir tenggelam harus ada pengorbanan. Pembenahan dan pengorbanan itu akhirnya benar-benar ada hasilnya. PT PAL akan segera keluar dari kerugiannya. Tahun ini juga.

Anak dan cucu BUMN yang jumlahnya mencapai ratusan perusahaan, harus terkendali.

Setelah anak-anak dan cucu itu pun masih banyak pekerjaan berikutnya: penertiban yayasan-yayasan, dana pensiun, dan koperasi-koperasi di bawah BUMN. Huh! Begitu banyak pekerjaan. Begitu sedikit waktu. Begitu ruwet persoalan! Belum lagi urusan kongkalikong!

*Oleh Dahlan Iskan

Menteri BUMN (mdk/rin)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Tegas! Ganjar Tak Mau BUMN Beranak Pinak Punya Cucu Hingga Cicit Usaha
VIDEO: Tegas! Ganjar Tak Mau BUMN Beranak Pinak Punya Cucu Hingga Cicit Usaha

Menurutnya, jika perusahaan pelat merah beranak-pinak hingga punya cucu dikhawatirkan swasta malah tak kebagian

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo: BUMN Tak Boleh Punya Cucu dan Cicit Perusahaan
Ganjar Pranowo: BUMN Tak Boleh Punya Cucu dan Cicit Perusahaan

Ganjar ingin agar operasional bisnis perusahaan BUMN tidak merugikan sektor swasta hingga UMKM.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Tak Mau BUMN Beranak Pinak Punya Cucu Hingga Cicit Usaha
VIDEO: Ganjar Tak Mau BUMN Beranak Pinak Punya Cucu Hingga Cicit Usaha

Untuk itu Ganjar tegas meminta agar BUMN tidak memiliki cucu usaha.

Baca Selengkapnya
8 Anak Konglomerat Indonesia Jadi Next Crazy Rich, Ada Anak Haji Isam
8 Anak Konglomerat Indonesia Jadi Next Crazy Rich, Ada Anak Haji Isam

Untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi penerus yang baik, para orang kaya tentu memberikan pendidikan terbaik ke anak mereka.

Baca Selengkapnya
Intip Deretan Gaya Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Bermain Bersama Cucu di Kantornya
Intip Deretan Gaya Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Bermain Bersama Cucu di Kantornya

Begini tampilan Sri Mulyani ketika kedatangan cucunya ke kantor. Seperti apa?

Baca Selengkapnya
Deretan Potret Kebersamaan Anak Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot
Deretan Potret Kebersamaan Anak Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot

Jarang tersorot, berikut adalah potret kebersamaan enam anak Presiden Soeharto.

Baca Selengkapnya
Momen Santai Eks Panglima TNI Lesehan di Rumah Main Bareng Cucu, Wajah si Kecil jadi Sorotan
Momen Santai Eks Panglima TNI Lesehan di Rumah Main Bareng Cucu, Wajah si Kecil jadi Sorotan

Bersama sang istri, Andika kedapatan bermain dengan cucu.

Baca Selengkapnya
Jawaban Ganjar Jika Jadi Presiden Apa Beri Karpet Merah Anaknya
Jawaban Ganjar Jika Jadi Presiden Apa Beri Karpet Merah Anaknya

Hal itu dikatakan Ganjar menjawab pertanyaan dari salah satu relawan apakah putranya bernama Alam Ganjar akan diberi karpet merah ketika menjadi presiden.

Baca Selengkapnya
Dulu Dapat Cibiran, Pasutri Petani Ini Berhasil Didik 10 Anaknya hingga Sukses, Jadi Pekerja Tambang hingga TNI
Dulu Dapat Cibiran, Pasutri Petani Ini Berhasil Didik 10 Anaknya hingga Sukses, Jadi Pekerja Tambang hingga TNI

Orang tua yang berprofesi sebagai petani ini awalnya banyak menghadapi cibiran lantaran memiliki 10 anak.

Baca Selengkapnya
Momen Bahagia Menkeu Sri Mulyani Kedatangan Tamu Spesial di Ruang Kerjanya, Langsung Sumringah
Momen Bahagia Menkeu Sri Mulyani Kedatangan Tamu Spesial di Ruang Kerjanya, Langsung Sumringah

Menkeu Sri Mulyani kedatangan tamu spesial di kantor saat sedang bekerja.

Baca Selengkapnya
Anak Sulung Adalah Anak Pertama, Berikut Karakter dan Perannya di Dalam Keluarga
Anak Sulung Adalah Anak Pertama, Berikut Karakter dan Perannya di Dalam Keluarga

Anak sulung adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang lahir pertama atau yang tertua dalam suatu keluarga.

Baca Selengkapnya
Jarang Tersorot, 8 Foto Kebersamaan Anak Presiden Soeharto Yang Hangat Sampai Kakek Nenek
Jarang Tersorot, 8 Foto Kebersamaan Anak Presiden Soeharto Yang Hangat Sampai Kakek Nenek

Jarang tersorot, berikut adalah potret kebersamaan enam anak Presiden Soeharto.

Baca Selengkapnya