Ganjar Pranowo: BUMN Tak Boleh Punya Cucu dan Cicit Perusahaan
Ganjar ingin agar operasional bisnis perusahaan BUMN tidak merugikan sektor swasta hingga UMKM.
Ganjar berharap kegiatan bisnis perusahaan BUMN cukup sampai anak perusahaan.
Ganjar Pranowo: BUMN Tak Boleh Punya Cucu dan Cicit Perusahaan
Ganjar Pranowo: BUMN Tak Boleh Punya Cucu dan Cicit Perusahaan
Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk tidak membuat gurita bisnis melalui kepemilikan cucu hingga cicit perusahaan.
Ganjar berharap kegiatan bisnis perusahaan BUMN cukup sampai anak perusahaan.
"BUMN kamu boleh punya anak perusahaan tapi tidak boleh punya cucu, cicit, ketawa lagi, korban-korban lagi sebelah kanan saya ini, betul ya?," ujar Ganjar Pranowo dalam Dialog Capres Bersama Kadin di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (11/1).
Ganjar Pranowo menilai, terlalu banyaknya peran BUMN dalam dunia bisnis melalui melalui cucu dan cicit perusahaan berpotensi menimbulkan praktik monopoli.
Sehingga, kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan milik negara tersebut berpotensi merugikan sektor swasta.
"Ketika berbicara monopoli saya berusaha memahami memutar otak saya ini kayaknya yang maksudnya BUMN punya cucu, punya anak,punya cicit, canggah, gantung, siwur kira-kira Kalau orang di Jawa," ujarnya.
Oleh karena itu, Ganjar berharap pemerintah serius menyikapi persoalan dominasi perusahan BUMN dalam dunia bisnis di Indonesia.
Dia ingin agar operasional bisnis perusahaan BUMN tidak merugikan sektor swasta hingga UMKM.
"ini hal-hal yang sepele, tapi karena sepele buat rakyat itu enggak selesai-selesai. Maka kita juga harus ngurusin sepele, dan itu menjadi koreksi kita sebagai pemerintah," pungkasnya.