Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jakarta bisa jadi tujuan wisata belanja

Jakarta bisa jadi tujuan wisata belanja mall jakarta. wikipedia.org

Merdeka.com - Banyak orang menuding makin banyak pusat belanja membikin Ibu Kota Jakarta kian macet. Namun Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa menepis pandangan miring itu.

Dia bilang keberadaan mal justru mengurai kemacetan. Dia tidak bisa membayangkan betapa mandeknya lalu lintas jika pusat belanja hanya sedikit di Jakarta. Handaka menegaskan mal juga mampu menyediakan lapangan kerja. Bahkan keberadaan 76 pusat belanja di Jakarta bisa menjadikan kota ini sebagai tujuan wisata belanja.

Berikut penjelasan Handaka saat ditemui Faisal Assegaf dari merdeka.com Senin malam lalu dari merdeka.com di kantornya, lantai 45 Wisma BNI 46, Jakarta.

Orang lain juga bertanya?

Berapa jumlah mal di Jakarta saat ini?

Saat ini mal di Jakarta ada 76 mal, di seluruh Indonesia ada sekitar 260. Pusat belanja itu terdiri dari pusat perdagangan dan mal. Mal itu tempatnya kita sewain, kayak Palza Indonesia, Senayan City. Sedangkan pusat perdagangan seperti ITC Roxy kiosnya dijual. Makanya kadang pengaturan tempat jualan di pusat perdagangan tidak serapih mal. Kalau mal kan sewa, kalau jelek kita tidak sewa lagi.

Mengenai jumlah, saya yang tahu jumlahnya. Jangan minimarket dibilang mal. Disebut jumlahnya 170-an mungkin minimarket dianggap mal, toko modern.

Apakah benar predikat Jakarta kota paling banyak malnya di dunia?

Bukan. Saya ketemu pengurus asosiasi pariwisata Hong Kong. Dia bilang kalau di Hong Kong malah lebih lagi, bukan hanya 76. Dia bilang kita perlu banyak turis, butuh banyak sarana. Kalau pusat belanja punya daya tarik, orang akan belanja ke kita lebih nyaman.

Jadi bisa menjadi tujuan wisata belanja.

Dulu orang ke Malaysia gitu-gitu aja. Sekarang orang ke Malaysia, Penang, belanja. Dengan menteri pariwisata baru, kita mengharap dukungan pemerintah agar pusat belanja bisa menjadi tujuan wisata belanja.

Apakah semua 76 mal di Jakarta layak menjadi tujuan wisata belanja?

Saya yakin semua mal menjadi tujuan wisata. Misalnya mal kelas atas, Plaza Indonesia dan Pacific Place. Banyak turis datang karena kebutuhan mereka di segmen itu. Sebaliknya ada turis datang ke kelas bawah, termasuk pusat perdagangan, sebab segmen mereka di situ.

Jadi kita tidak bisa bilang mal mana bisa menjadi tujuan wisata belanja. Karena turis itu ada kelas atas dan ada turis kelas biasa. Semua bisa menjadi sarana wisata belanja.

Apakah memang sudah ada program Jakarta menjadi tujuan wisata belanja?

Saya ditunjuk ketua Jakarta Great sale pada 2011 dan berhasil. Gubernur Fauzi Bowo menunjuk saya lagi untuk tiga tahun ke depan.Saya melihat orang akan belanja kalau ada tawaran benar-benar menarik, entah barangnya bagus, harganya bagus. Di Jakarta Great

Sale saya mengikutsertakan semua ritel ada dalam mal untuk ikut program itu.

Nilai penjualan naik tiap tahun selama penyelenggaraan Jakarta Great Sale. Dengan begitu, orang makin percaya. Orang dari Kota Solo nggak perlu lagi ke Singapura untuk berbelanja. Jadi cukup ke Jakarta.

Di Orchard Road kalau orang bawa tas tiga, bahasanya bukan bahasa Melayu tapi bahasa Indonesia.

Kalau kita benar-benar ingin pusat belanja kita dikunjungi, kita harus mengusahakan barang-barang di dalamnya diminati. Bisa diminati karena barangnya bagus bukan berarti mahal, ada promosi, dan ada harga jual kompetitif.

Wawancara terpotong 59 detik karena Handaka mesti menjawab panggilan telepon.

Anda mengklaim pelaksanaan Jakarta Great Sale berhasil. Apa indikatornya?

Dikatakan berhasil bila ada kenaikan penjualan di toko-toko ritel. Kedua, saya selalu tanya pelanggan, ritel, dan orang luar negeri kok ada yang ke Indonesia.

Berapa kenaikan penjualannya?

Dari 2013 ke 2014 kenaikannya sekitar sepuluh persen. Biasanya kenaikan per tahun akibat Jakarta Great Sale 15 sampai 20 persen.

Apakah 76 mal cukup buat menjadikan Jakarta sebagai tujuan wisata belanja?

Mal ini tujuannya untuk orang berbelanja baik turis asing atau pelancong lokal. Menurut saya, sekarang ini sudah mencukupi. Mal kelas atas dan kelas bawah saling melengkapi.

Yang jadi keluhan masyarakat, keberadaan mal membikin macet. Apa komentar Anda?

Pendapat itu kelihatannya kenyataannya begitu. Tapi coba dilihat sebelum mal buka jam sepuluh pagi, jalanan sudah macet. Saya pukul delapan ke kantor jalan macetnya nggak karuan, padahal mal belum buka.

Kalau dibilang mal penyebab kemacetan itu tidak benar. Belum buka aja sudah macet. Kalau jam sepuluh buka, mal itu malah jadi pengurai kemacetan. Coba bayangin kalau mal itu cuma ada di Pondok Indah. Semua orang dari mana-mana datangnya ke Mal Pondok Indah. Bisa dibayangkan betapa macetnya.

Mal dibangun berdasarkan rencana tata ruang. Masak, mal dibangun dapat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) malah disalahin.

Mal juga menyerap jumlah tenaga kerja. Satu toko seluas sepuluh sampai 18 meter persegi membutuhkan satu pekerja. Kalau ada mal menyewakan kios totalnya seluas 60 ribu meter persegi membutuhkan lebih dari tiga ribu pekerja. Itu yang orang nggak pikirkan.

Biodata

Nama:

Handaka Santosa

Tempat dan Tanggal Lahir:

Solo, Jawa Tengah, 20 April 1956

Kewarganegaraan:

Indonesia

Pendidikan Terakhir:

Sarjana teknik sipil dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah

Riwayat Pekerjaan:

Direktur Plaza Gajah Mada (1981-1988)

Menempati pelbagai posisi di Sogo Indonesia dan PT Mitra Adi Perkasa (1989-2005)

Direktur Utama Senayan City (2005-2014)

Komisaris Independen PT Alfa Retailindo (2008-2011)

Wakil Presiden Direktur III PT Agung Podomoro Land (Agustus 2010-Oktober 2013)

Direktur PT Siola Sandimas (Mei 2014-sekarang)

Komisaris PT Mitra Adi Perkasa (Mei 2014-sekarang)

Komisaris PT Indonesia Prima Properti (Juni 2014-sekarang)

Pengalaman Organisasi:

Sekretaris Jenderal dan Ketua Asosiasi pengusaha Ritel Indonesia (2000-2008)

Dewan Konsultasi Organisasi Pasar Tradisional Indonesia (2006-sekarang)

Penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (2011-2015)

Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional (2009-2012)

Wakil Ketua REI Urusan Tanah (2013-2016)

Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (2012-2015)

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.

Baca Selengkapnya
Jakarta yang Kian Instagramable
Jakarta yang Kian Instagramable

Jakarta kian mempesona. Setiap tahunnya banyak proyek baru yang membuat Jakarta kian metropolitan meski nantinya tak lagi menjadi ibu kota.

Baca Selengkapnya
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia

Tidak ada pusat perbelanjaan di negara manapun semodis di Indonesia. Terutama wilayah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Akhirnya Buka-bukaan soal Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara
Pengusaha Akhirnya Buka-bukaan soal Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara

Budi menyakini Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan perdagangan meski tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya
Tol Trans Jawa, Nadi Baru Ekonomi
Tol Trans Jawa, Nadi Baru Ekonomi

Tol Trans Jawa mengubah pola migrasi manusia. Dulu, semua orang yang melaju dari Surabaya ke Jakarta harus menyusuri pantai utara Jawa.

Baca Selengkapnya
Alasan Alfamart dan Indomaret Menjamur di Jakarta: Pendapatan per Kapita Penduduk Mencapai Rp300 Juta per Tahun
Alasan Alfamart dan Indomaret Menjamur di Jakarta: Pendapatan per Kapita Penduduk Mencapai Rp300 Juta per Tahun

Sektor ritel di Jakarta kuat lantaran pendapatan per kapitanya sudah melewati jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.

Baca Selengkapnya
Serunya Mudik Lebaran Lewat Jalur Pantai Selatan, Anti Macet Bonus Pemandangan Indah Sepanjang Perjalanan
Serunya Mudik Lebaran Lewat Jalur Pantai Selatan, Anti Macet Bonus Pemandangan Indah Sepanjang Perjalanan

Banyak objek wisata dan kuliner di sepanjang jalan yang bakal memanjakan pemudik

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Sediakan Banyak Transportasi Umum, Faktanya Cuma Dipakai Segelintir Warga Jakarta
Pemprov DKI Sediakan Banyak Transportasi Umum, Faktanya Cuma Dipakai Segelintir Warga Jakarta

Warga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum massal baru sekitar 30 persen.

Baca Selengkapnya
Kesan Menteri Jokowi saat Naik LRT Jabodebek, Semua Kompak Singgung Polusi Jakarta
Kesan Menteri Jokowi saat Naik LRT Jabodebek, Semua Kompak Singgung Polusi Jakarta

Menteri BUMN Erick Thohir menilai bahwa butuh partisipasi semua orang untuk menyelesaikan isu polusi, di antaranya dengan menggunakan transportasi publik.

Baca Selengkapnya
Jelajahi Tol Jakarta-Pekalongan, Info Biaya dan Tempat Wisata di Sepanjang Rute
Jelajahi Tol Jakarta-Pekalongan, Info Biaya dan Tempat Wisata di Sepanjang Rute

Rencanakan perjalanan dari Jakarta ke Pekalongan dengan info tarif tol, wisata, dan tips road trip

Baca Selengkapnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya

Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun

Baca Selengkapnya
Transjabodetabek ALa Pramono Targetkan Nilai Manfaat hingga 35 Persen
Transjabodetabek ALa Pramono Targetkan Nilai Manfaat hingga 35 Persen

Konsep ini, bagi mantan sekretaris kabinet itu penting untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.

Baca Selengkapnya