'Duo Budi', jenderal dalam dekapan Banteng
Merdeka.com - Sejak Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tensi ketegangan dua institusi penegak hukum itu meninggi. Jumat (24/01) dua pekan lalu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap saat mengantarkan anaknya sekolah di Jalan Komplek Timah, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
BW sapaan akrabnya, ditangkap atas tuduhan saksi palsu di bawah sumpah ketika menjadi penasihat hukum dalam sengketa Pemilihan Kepala Daerah di Kalimantan Selatan di Mahkamah Konstitusi pada 2010.
Bambang ditangkap oleh penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Kepolisian Republik Indonesia pimpinan Brigadir Jenderal Viktor. Penangkapan Bambang atas laporan Politisi PDI Perjuangan Sugianto Sabran. Penangkapan Bambang itu menyebabkan demonstrasi di mana-mana, termasuk gedung KPK dan Mabes Polri.
-
Kenapa Okie dan Gunawan bermasalah? 'Setiap keluarga memang ada masalah, jadi sekitar dua tahun lalu itu ada masalah besar dan itu membuat saya berpikir,' ucap Gunawan di kawasan Halim, Jakarta Timur, Minggu (19/11/2023).
-
Apa masalah Okie dan Gunawan? 'Sebelum berita yang seperti ini tersebar itu tuh saya udah ada banyak hal yang sebelumnya emang buat pengen bercerai. Karena itu adalah hal yang mungkin nggak bisa saya buka di sini karna masalah keluarga saya dan bukan konsumsi publik,' jelas Gunawan.
-
Kapan Okie dan Gunawan mulai bermasalah? 'Setiap keluarga memang ada masalah, jadi sekitar dua tahun lalu itu ada masalah besar dan itu membuat saya berpikir,' ucap Gunawan di kawasan Halim, Jakarta Timur, Minggu (19/11/2023).
-
Kenapa Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo berdamai? Kompak Okie dan Gunawan memang tampaknya telah menjaga jarak, tetapi sekarang keduanya sudah berdamai demi kebahagiaan putra mereka.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Bagaimana Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo berdamai? Okie juga menuliskan bahwa dia memilih untuk berdamai dengan masa lalu.
Publik menduga penangkapan itu sebagai bentuk balas dendam setelah dua pekan sebelumnya KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka dalam kasus transaksi keuangan mencurigakan. Padahal saat itu nama Budi Gunawan baru saja diajukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Sutarman. Namun hal itu dibantah oleh Budi Waseso.
"Tidak ada (balas dendam). KPK harus dibesarkan dan Polri juga harus dibesarkan. Kita semua institusi harus diamankan," kata Budi di Kantor Komnas Ham, Jakarta, Jumat (30/1).
Penangkapan Bambang ini kian menjadi isu liar. Misalnya, ada juga yang menduga jika penangkapan tersebut berbau politis. Sebab, Inspektur Jenderal Budi Waseso disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Budi Gunawan. Isu berkembang, kedekatan itu lantaran keduanya bakal besanan.
Namun isu tersebut ditepis Irjen Budi Waseso."Jangan, ini kan pelanggaran HAM kepada anak-anak saya. Jadi, jangan diplesetkan ke sana, kasihan mereka yang tidak tahu apa-apa," kata Budi Waseso di lapangan Bhayangkara, Sabtu pekan kemarin.
Budi Waseso mengklaim jika penangkapan wakil ketua KPK itu telah dilaporkan kepada Plt Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. Budi Waseso boleh saja membantah tudingan itu, namun sumber merdeka.com mengatakan jika Badrodin tidak menerima laporan penangkapan Bambang.
Masalah lain, ketika penangkapan Bambang pada Jumat dua pekan lalu, Badrodin menjamin tidak akan ada penahanan. Namun BW malah ditahan oleh Bareskrim Mabes Polri. Sumber itu menambahkan, Ketua KPK Abraham Samad sampai bicara dengan nada tinggi saat menanyakan penangkapan BW kepada Badrodin di Istana Bogor.
BW baru dibebaskan ketika pimpinan KPK lainnya melobi Badrodin ke ruangannya di Mabes Polri. Dalam pertemuan tiga puluh menit itu, akhirnya BW dibebaskan. Meskipun dalam upaya lobi itu sempat diwarnai ketegangan karena penyidik Bareskrim membangkang perintah Badrodin karena memilih patuh kepada Budi Waseso. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua adik Irjen Lutfhi yakni Brigjen TNI Zainul Bahar dan AKBP Sinwan.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang mengenali atau menjadi pihak keluarga dari kedua KKB tersebut dapat datang ke posko mile 66
Baca SelengkapnyaRichard sendiri merupakan lulusan Akademi Militer 1992 dan berasal dari Kopassus.
Baca SelengkapnyaPanglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBoengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.
Baca SelengkapnyaAda dua peristiwa yang membuat geger. Pertama anggota Densus 88 buntuti Jampidsus dan kedua anggota Brimob geruduk Kejagung
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah memanggil Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung St Burhanuddin.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaTanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca Selengkapnya