Orang pintar, wong bejo, lalu orang kreatif
Merdeka.com - Menarik mencermati iklan jamu (obat) anti masuk angin. Iklan ekstrem yang disampaikan oleh grup jamu Sido Muncul dengan branding awareness "orang pintar" pakai Tolak Angin, tampaknya cukup berhasil.
Meskipun terasa tidak nyambung, tapi telah sukses memperkuat produk obat anti masuk angin tersebut. Bukan lantaran orang pintar itu sering masuk angin, atau minum tolak angin biar pintar, tapi pilihan pintar adalah kalau sedang masuk angin minum Tolak Angin.
Ternyata branding dengan tagline orang pintar menggoda pesaing. Bintang Todjoe yang memproduksi jamu anti masuk angin mencoba melawan. Dicarilah orang yang bisa menghadapi orang pintar. Pilihannya, jatuh ke orang bejo.
-
Siapa yang dipuji cerdas? Video ini menarik perhatian warganet Indonesia, yang memuji kecerdasan Aira.
-
Apa yang dikatakan tentang orang sukses? Orang sukses mampu melihat dan mengambil pelajaran dari kesalahan yang dibuatnya, sekaligus mau memperbaiki dan berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda.
-
Apa ciri khas kecerdasan seseorang? Individu yang memiliki kecerdasan lebih tinggi umumnya lebih terbuka terhadap pengalaman dan ide baru.
-
Apa tanda orang cerdas menurut psikologi? Dari sudut pandang psikologi, seseorang bisa dianggap cerdas ketika dipandang dari berbagai sudut.
-
Bagaimana orang cerdas berpikiran? Orang dengan IQ tinggi menunjukkan pemikiran analitis dan perhatian terhadap detail. Mereka mampu berpikir di luar kotak, membuat mereka kreatif, adaptif, dan serbaguna.
-
Bagaimana cara orang cerdas mencapai kesempurnaan? Perfeksionisme adalah 'versi ketakutan akan kegagalan bagi orang cerdas,' menurut Sethi. Mereka berusaha keras untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal, yang sering kali membuat mereka sulit untuk menyelesaikan tugas atau merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.
Analogi yang diadu adalah sukses. Biasanya orang sukses itu karena pintar. Kalau tidak pintar namun sukses, biasanya karena bejo (beruntung).
Meski bisa jadi konotasi bejo itu bisa negatif, karena seolah cuma mengandalkan nasib, tidak berpikir, tidak berusaha keras, akan tetapi orang tidak keberatan kalau nasibnya bejo (beruntung). Meski kalau suksesnya dibilang sepenuhnya bejo, kadang nggak membanggakan karena kesannya nggak mikir. Lantas iklan di tv pakai orang wajahnya mirip Jokowi sebenarnya keterlaluan. Karena telah menuduh secara telanjang bahwa Jokowi itu jadi gubernur (bahkan calon presiden) karena bejo semata. Meski demikian karena dia (talent tersebut) memang bukan Jokowi yang gubernur atau capres, bisa dimaklumi. Dan lagi, toh Jokowi tidak protes.
Terlepas dari itu, pertarungan simbol "orang pintar" dan "wong bejo" memang seru, membuat orang lupa bahwa sebelumnya ada tagline yang menarik: wes hewes hewes bablas angine dari merek Antangin. Secara tagline jamu anti masuk angin ini sesuai dan pas menghilangkan angin (gas) dalam tubuh, tapi tidak mengidentifikasi pengguna dan pasar yang disasar.
Sementara itu, Bintang Todjoe anti masuk angin, dengan tagline brand awareness-nya jelas, bahwa produknya dicipta untuk menghadapi produk Tolak Angin dari Sido Muncul, sebagai pemimpin pasar.
Langkah yang ditempuh Bintang Todjoe itu berani, strategis, dan menantang. Melawan produk sejenis yang sudah mapan bukan perkara mudah dan ringan. Diperlukan effort yang sangat besar untuk menghadapinya, baik tenaga maupun biaya. Tapi, dengan target lawan yang jelas, maka langkah yang disusun untuk melakukan strategi peperangan jadi sangat jelas. Mudah memetakannya. Jelas yang dianalisa, apa kekuatan dan kekurangan lawan bisa diinventarisir untuk diselesaikan. Dan, hasilnya akan jelas: Bila musuh utama berhasil dikalahkan, maka menang (glory).
Tidak diduga sebelumnya bahwa orang Indonesia banyak yang masuk angin. Buktinya, pasarnya luas dan banyak. Sampai lebih dari tiga perusahaan berebut di ceruk pasar orang masuk angin. Penyakit yang mengakibatkan orang mudah mengeluarkan gas dari dalam tubuh baik lewat mulut atau keluaran lain itu, juga jadi hal yang tak terlalu menakutkan. Sebab, obatnya mudah, hanya jamu yang berbentuk permen atau sirup sachetan. Bahkan sekarang sudah bermacam rasa, madu, original, jahe, juga buat anak-anak dan lain-lain.
Sebenarnya, pertarungan orang pintar dan wong bejo itu merupakan pertarungan kreatif. Mereka telah merekayasa pasar yang semula tidak ada menjadi ada dan dibesarkan. Membuat sesuatu yang tidak berkaitan menjadi nyambung (meski dipaksakan), yakni hubungan orang pintar dan bejo dengan masuk angin. Serta, penciptaan obat dan jamu menjadi minuman instan sirup dan permen. Sehingga tidak menakutkan atau seperti beban bila kudu minum obat.
Yang mengherankan, meski sama-sama bertarung kreatif dengan mengadu ide-ide segar yang masuk akal, tidak ada yang menjual dengan tagline "orang kreatif minum anti masuk angin". Padahal kreatif itu kombinasi orang pintar yang punya banyak akal, artinya lebih berpikir, selalu mencari cara penyelesaian, dan berupaya ketimbang cuma bejo. Mungkin kata kreatif dianggap tidak langsung ke pokok masalah (to the point).
Kalau anda jual minuman anti masuk angin, silakan saja dipakai tagline di atas, "orang kreatif minum anti masuk angin ini". Talent-nya (artis) yang pas, mungkin Ahmad Dhani atau Syahrini boleh juga. Kira-kira cukup kreatif gak ya mereka?
Masalahnya apakah kedua artis itu sering masuk angin, perlu dicek. Apakah produk dengan tagline kreatif dan talent orang kreatif laku, siapa tahu?
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecerdasan seseorang memiliki beragam dimensi untuk dinilai. Ketahui sejumlah tanda kecerdasan yang mungkin tampak pada seseorang menurut psikologi.
Baca SelengkapnyaMereka yang jenius atau cenderung cerdas memiliki permasalahan hidup yang secara khusus biasanya hanya mereka alami sendiri.
Baca SelengkapnyaKisah lima sahabat yang kini sama-sama sukses berhasil angkat derajat orangtua, walau dulu bisa kuliah karena beasiswa.
Baca Selengkapnya