Pencalonan Budi Gunawan itu bermasalah
Merdeka.com - Mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Purnawirawan Oegroseno tiba-tiba bicara meledak-ledak. Oegroseno angkat bicara soal kisruh di tubuh Korps Bhayangkara. Menurut dia, konflik berujung gesekan antara KPK vs Polri ini disebabkan oleh dua nama, Komisaris Jenderal Budi Gunawan dan Inspektur Jenderal Budi Waseso.
Dua nama Budi ini memang disebut-sebut memiliki kedekatan. Wajar jika Posisi Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia diduduki Irjen Budi Waseso. Hanya lima hari dia menjabat, Mabes Polri menangkap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto. Penangkapan pimpinan Komisi anti-rasuah ini membuat isu makin liar.
Ada indikasi, penangkapan Bambang Widjojanto saat mengantar anaknya sekolah merupakan aksi balasan atas penetapan tersangka Komjen Budi Gunawan dalam kasus rekening tambun.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Iya permasalahannya hanya terletak di dua orang itu saja," kata Komjen (Purn) Oegroseno saat ditemui usai hadir dalam acara Indonesian Lawyer Club di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa kemarin.
Di sela-sela kesibukannya sebagai anggota Tim 9 bentukan Presiden untuk menyelesaikan konflik KPK vs Polri, Oegroseno memberikan sedikit waktu. Meski hanya hampir 15 menit, namun Oegro menjawab semua pertanyaan yang merdeka.com ajukan.
Berikut penuturan Oegroseno kepada Arbi Sumandoyo dan Pramirvan Datu Aprilatu soal kisruh Polri dengan KPK.
Kemarin anda menyatakan jika dua Budi di Polri sebagai penyakit ?
Saya rasa itu bukan penyakit. Permasalahannya ini ada di dua itu. Bukan penyakit lah. Kok disimpulkan penyakit kenapa? Enggak, permasalahannya ada di duo budi itu. Bukan penyakit bukan. Jangan terlalu didramatisir lah.
Artinya duo Budi itu sebagai biang kisruh di tubuh Polri ?
Iya permasalahannya hanya terletak di dua orang itu saja.
Jadi kalau dua budi itu tidak membuat masalah tidak akan terjadi gesekan antar KPK vs Polri ?
Lho kalau sekarang orang menyadari siapa dirinya kemudian buat apa terus sudah selesai. Permasalahannya itu hanya di dua Budi itu. Pemilihan Budi Gunawan yang ternyata mengandung masalah dan kemudian tindakan penangkapan berlebihan. Itu saja sudah.
Apakah pengangkatan Budi Waseso menjadi Kabareskrim ada hubungan kedekatan ?
Oh tidak tahu saya. Saya belum mendalami sampai di situ.
Bagaimana anda melihat proses pergantian Kapolri sekarang ?
Saya belum mendalami. Mungkin Kompolnas waktu itu sudah bersama-sama Pak Sutarman waktu itu mengajukan lewat Menkopolhukam nama-nama calon Kapolri. Kita kan belum mendalami sampai situ. Nanti itu kan akan direkomendasikan dalam tim bagaimana proses itu.
Belum ada hasil dari tim independen ?
Oh iya, kita belum gerak. Tapi kan saya pernah ikut bagaimana mencalonkan Kapolri. Saya pernah ikut. Gitu lho.
Undang-undang mengatakan pergantian Kapolri itu harus disertai alasan ?
Ya makannya. Dalam pasal 11 itu ada bunyi harus dengan Keputusan Presiden, iya kan.
Tapi Keppresnya belum ada ?
Lho makanya, kalau kebiasaan-kebiasaan yang itu dulu, itu ya bunyinya pemberhentian itu harus dengan alasan jelas.
Kalau yang terjadi dengan Pak Sutarman seperti apa ?
Saya belum menemukan itu ya. Saya nantikan jangan sampai nanti salah. Apakah itu sudah pernah dibicarakan dengan Pak Tarman atau belum.
Soal KPK-Polri, kemarin Sekjen PDIP membuka peran politik ?
Silakan itu kan hak masing-masih. Tapi kan ada kode etik. Ya itukan
Tapi dari keterangan Sekjen PDIP itu terbuka semua peran Budi Gunawan ?
Silakan dibuka semua biar kode etik masing-masing. Silakan. Ya kan waktu itu Pak Budi yang ketemu dengan Timses Jokowi-JK (Itu yang foto-fotonya). Itu perlu ditanya juga. Itu melanggar kode etik atau tidak. Jadi jangan menjustifikasi seseorang tapi yang lain nggak mau. Kalau mau buka, buka semuanya. Mungkin itu kalau mau dibuka sekalian.
Jika Budi Gunawan terbukti berpolitik, apakah gugur jadi calon Kapolri ?
Ya nantikan tergantung pak presiden sebagai kepala negara. Itu tergantung Pak Presiden, kami tidak bisa mengambil keputusan dulu, itu tergantung Pak Presiden.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga paslon yakni Tb Luthfie Syam - Cecep Miftahudin, Santoso - Kusnawan dan Gunawan Hasan - Rudi Harianto.
Baca SelengkapnyaBahkan kata Deddy, sampai presiden dan mantan presiden 'turun gunung' untuk mendukung salah satu paslon
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan tak masalah jika Prabowo mendukung salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaLangkah PKS langsung memasangkan Anies dengan Sohibul dinilai akan menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaTiga paslon yang resmi mendaftar itu adalah Aceng Fikri-Dudi Darmawan, Agus Supriyadi-A Miraz MS, dan Agus Muchyidin-Salman Alfarisi
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, hanya pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang telah mendaftarkan diri ke KPU Kota Surabaya
Baca SelengkapnyaGerindra mengaku tidak masalah dengan duet Prabowo-Ganjar. Tetapi justru sulit untuk menyakinkan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaCalon perseorangan menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak cermat dalam tahapan pencalonan.
Baca SelengkapnyaSehingga, permohonan yang disampaikan Anies-Muhaimin tak relevan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal tersebut merupakan benih kecurangan yang ditanam sendiri
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPaslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
Baca Selengkapnya