Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKB tidak main-main calonkan saya sebagai presiden

PKB tidak main-main calonkan saya sebagai presiden Rhoma Irama di rumahnya, Pondok Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (6/2). (merdeka.com/pramirvan datu aprillatu)

Merdeka.com - Riasan tidak mampu menyembunyikan keletihan di parasnya. Dia baru saja selesai diwawancara untuk sebuah program di televisi swasta.

Rhoma Irama mengaku kecapekan lantaran banyak berkeliling untuk mengenalkan diri sebagai calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa. Dia sudah mengunjungi 53 kota, terakhir di Tegal Ahad dua pekan lalu.

Hanya satu tidak berubah dari Raja Dangdut ini diwawancarai setahun lalu ketika muncul wacana pencalonan dirinya. Dia tetap yakin bakal melenggang sebagai kandidat presiden dari partai bikinan mendiang Abdurrahman Wahid alias Gud Dur itu. "Bukan saya anggap, memang PKB serius," kata Rhoma saat ditemui Kamis pekan lalu di kediamannya, Pondok Jaya, Jakarta Selatan.

Berikut penjelasannya kepada Faisal Assegaf dan Pramirvan Datu Aprillatu dari merdeka.com.

Sebenarnya status Anda sebagai calon presiden dari PKB sudah pasti?

Kalau nggak pasti, ngapain saya keliling Indonesia (seraya tertawa). Sudah pasti lah.

Bagaimana ceritanya Anda bisa menjadi kandidat presiden dari PKB?

Saya rasa sejak awal April 2013. Kita bertemu di sebuah restoran antara tim Rhoma dan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PKB.

Restoran daerah mana?

eehhmm... daerah mana ya? (terlihat enggan menjawab sambil tertawa). Di Jakarta Pusat.

Siapa minta ketemuan duluan?

Beliau (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar).

Jadi dia lebih dulu menelepon Anda?

Kenapa PKB datang? Karena ada pernyataan saya di Majelis Taklim habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi, Kwitang (Jakarta Pusat) di depan media. Saya katakan andai dorongan ulama dan habaib merupakan perwakilan umat Islam makin luas, andai ada satu partai siap menjadi kendaraan politik saya, maka dengan mengucap bismillah dan mohon pertolongan Allah, saya siap dicalonkan sebagai presiden 2014.

Sejak itu, dari hari, minggu, dan bulan, berdatangan dukungan dari seluruh Indonesia. Itulah yang membuat Pak Muhaimin bersama DPP menemui saya.

Lalu apa tawaran Muhaimin?

Pokoknya kita bikin komitmen, Rhoma calon presiden dari PKB.

Lalu kenapa PKB tertarik mengusung Anda?

Ya, dari perkembangan dukungan makin meluas dari kalangan umat. Saya rasa itu yang pasti memotivasi sebuah partai mengundang kita karena ada sokongan luas.

Lantas kenapa Anda meneriwa tawaran dari PKB? Kan, masih ada partai lain lebih besar buat menjadi kendaraan politik?

Pertama, memang PKB awal melamar saya. Kedua, PKB partai sangat terbuka dan saya sesuai dengan kondisi Indonesia yang pluralis dan sebagainya.

Berarti setelah PKB ada lamaran dari partai lain?

Secara tidak resmi, iya.

Berarti yang serius cuma PKB?

Iya, saat itu dan sampai saat ini.

Jadi sampai saat ini Anda anggap PKB serius mencalonkan Anda?

Bukan saya anggap, memang PKB serius. Karena kita sering mengadakan sosialisasi kultural bersama DPP, Cak Imin (MUhaimin Iskandar), atau ketua PKB dari seluruh Indonesia. Terakhir di Tegal sudah posko pemenangan ke-53. Itu bersama PKB.

Selain di Jawa di mana lagi?

Sumatera dan Kalimantan.

Berarti belum menjangkau Indonesia timur?

Belum.

Kalau memang PKB serius mencalonkan Anda sebagai presiden, kenapa muncul nama Jusuf Kalla dan Mahfud MD?

Saya rasa sudah dijelaskan berulang kali sama Cak Imin di media. Di antaranya ketika peresmian Rifori (Rhoma Irama for Republik Indonesia) di Cawang (Jakarta Timur), beliau mengatakan, "Rhoma itu datang lebih dulu, Mahfud kemudian. Sementara Pak JK belum ada komitmen apa-apa."

Jadi Rhoma (sebagai calon presiden dari PKB) sudah final. Berulang kali beliau mengatakan itu. Terakhir di Jember, ada isu dukungan 25 wilayah untuk JK, beliau beri klarifikasi: calon presiden dari PKB tetap Rhoma Irama. Kalau pun ada perkembangan Rhoma-JK atau Rhoma Mahfud. itu pernyataan beliau.

Kalau dibalik, Anda jadi kandidat wakil presiden, apakah Anda setuju?

Kita lihat nanti kalau itu terjadi (seraya tertawa).

Menurut Anda, Mahfud dan Jusuf Kalla layak dicalonkan PKB sebagai presiden?

Kalau dalam berpasang-pasangan, saya belum bisa mengomentari. Yang pasti, sekarang kita konsentrasi pada bagaimana mencapai 20 persen suara sebagai batas buat mengajukan calon presiden. Kita belum berpikir soal pasangan, calon presiden atau wakil presiden. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulu Menolak, Kini PKB Pertimbangkan Ridwan Kamil Duet dengan Kader Sendiri di Pilkada Jabar
Dulu Menolak, Kini PKB Pertimbangkan Ridwan Kamil Duet dengan Kader Sendiri di Pilkada Jabar

Jazilul mengatakan, pembahasan soal pilgub Jawa Barat masih pada tahap awal.

Baca Selengkapnya
PPP Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim, PKB Pede Tunggu Limit Waktu Terakhir
PPP Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim, PKB Pede Tunggu Limit Waktu Terakhir

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden

Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Tak Risau Soal KIM Plus di Pilgub Jakarta, Said Abdullah Sebut PDIP Sudah Punya Calon
Tak Risau Soal KIM Plus di Pilgub Jakarta, Said Abdullah Sebut PDIP Sudah Punya Calon

Said menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Tudingan Cawe-Cawe di Pilkada 2024: Saya Bukan Ketua Partai
Jokowi Jawab Tudingan Cawe-Cawe di Pilkada 2024: Saya Bukan Ketua Partai

Jokowi menegaskan tak memiliki kekuasaan untuk mencalonkan atau mengusung sosok di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Kelakar Cak Imin saat Buka Mukernas PKB: Saya Minta Rekomendasi Satu, Utus Ketum Jadi Cagub Jakarta
Kelakar Cak Imin saat Buka Mukernas PKB: Saya Minta Rekomendasi Satu, Utus Ketum Jadi Cagub Jakarta

Cak Imin sempat berkelakar jika dia ingin mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.

Baca Selengkapnya
Susul NasDem, PKB juga Bakal Tinggalkan Anies di Pilkada Jakarta?
Susul NasDem, PKB juga Bakal Tinggalkan Anies di Pilkada Jakarta?

Cak Imin juga telah memberikan bocoran pada cagub yang bakal diusung PKB.

Baca Selengkapnya
Jika PKS Balik Badan, PKB juga Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Jika PKS Balik Badan, PKB juga Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

PKS justru tengah membangun komunikasi intens dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
PKB Ancang-Ancang Tarik Dukungan dari Prabowo bila Syarat Ini Tak Dipenuhi
PKB Ancang-Ancang Tarik Dukungan dari Prabowo bila Syarat Ini Tak Dipenuhi

PKB berencana menarik dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Baca Selengkapnya
PKB Soal Pilgub Jatim: Siapapun Tokoh Kami Tersedia Tiketnya
PKB Soal Pilgub Jatim: Siapapun Tokoh Kami Tersedia Tiketnya

PKB akan melakukan koalisi pada Pilgub 2024 nanti.

Baca Selengkapnya
Respons Gerindra soal Tawaran Partai Koalisi Prabowo ke PKS Jadi Cawagub Ridwan Kamil
Respons Gerindra soal Tawaran Partai Koalisi Prabowo ke PKS Jadi Cawagub Ridwan Kamil

Gerindra menghargai proses yang berjalan dalam dinamika Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Nama Koalisi Berubah, PKB Ingatkan Penentuan Cawapres Prabowo Sesuai Piagam Sentul
Nama Koalisi Berubah, PKB Ingatkan Penentuan Cawapres Prabowo Sesuai Piagam Sentul

Berdasarkan piagam Sentul, penentuan cawapres diputuskan Prabowo dan Cak Imin.

Baca Selengkapnya