Saya ingin Garuda masuk lima terbaik sejagat
Merdeka.com - Hujan deras mengguyur Jakarta membuat ruangan dalam kantor manajemen Garuda di kompleks Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta makin dingin. Kebekuan seolah pecah dengan sambutan hangat Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
Pengalaman panjangnya sebagai auditor membuat mantan wakil direktur utama Bank Danamon ini percaya diri menatap masa depan Garuda. Bahkan dia berani sesumbar maskapai berpelat merah ini bakal masuk lima besar terbaik sejagat.
Dia sudah membuktikan kemampuannya selama satu dasawarsa bergabung dengan Garuda. Dia mampu menyelamatkan Garuda terbelit utang dan tahun lalu menjadikan Garuda sebagai maskapai terbaik nomor delapan di dunia. "Paling tidak tidak empat tahun ke depan," kata Emirsyah soal target mencapai lima besar terbaik dunia.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa harapan Erick Thohir untuk Timnas Indonesia? Ia mengharapkan agar Skuad Garuda mampu meraih kemenangan atas Bahrain dan China dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
-
Siapa yang menilai perlu disiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
-
Bagaimana Menkumham ingin jajarannya menargetkan tahun depan? Dalam menyusun target ke depan, Yasonna mengingatkan agar menetapkan target tinggi dan maksimal. 'Jangan malah membuat target medioker, sehingga ketika target sudah tercapai, kita merasa puas,' tegasnya.
-
Apa yang dibutuhkan untuk mencapai Indonesia Emas? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Estimasi adalah apa? Estimasi adalah proses perkiraan atau perhitungan yang dilakukan untuk mendapatkan angka atau nilai perkiraan dari suatu hal.
Wawancara berlangsung sekitar 33 menit di ruang rapat kecil direktur utama di lantai tiga. Ruangan ini menghadap ke arah bengkel perawatan Garuda. Di sana terparkir sejumlah pesawat Citilink dan Garuda.
Perbincangan ini molor dari waktu dijadwalkan. Emirsyah menjawab semua pertanyaan kecuali soal tiga klub Liga Inggris tertarik disponsori Garuda dan sejumlah investor, termasuk dari Timur Tengah, ingin memiliki Garuda.
Berikut penjelasan Emirsyah saat ditemui Faisal Assegaf dari merdeka.com Rabu pekan lalu.
Fasilitas Bandara Halim kurang memadai. Bagaimana Garuda menyiasati hal itu?
Kita tentu mendukung apa yang dilakukan pemerintah karena ingin mengurangi kepadatan di sini (Bandara Soekarno Hatta). Konsep bisnisnya ada, secara bisnis masuk akal. Jadi tidak serta merta memindahkan tanpa ada konsep bisnisnya.
Kita masih menunggu slotnya karena kita akan memindahkan sejumlah jadwal penerbangan ke Surabaya. Saat ini Garuda memiliki 18 jadwal penerbangan ke Surabaya. Sehingga nantinya penumpang Garuda bisa memilih mau lewat Cengkareng atau Halim.
Tentunya yang lewat Cengkareng adalah penumpang masih melanjutkan penerbangan ke tujuan lain. Sedangkan Halim hanya untuk penumpang tujuan Jakarta.
Apakah nantinya hanya Citilink pindah ke Halim?
Citilink dan Garuda. Garuda belum karena kita ingin mempersiapkan prasarananya. Kita nggak mau penumpang tidak ada ruang tunggunya dan lain-lain.
Untuk Citilink mungkin sederhana saja karena Citilink penerbangan berbiaya murah. Harapan penumpang tidak sebesar ekspektasi Garuda. Garuda kan lebih mahal tiketnya dibanding Citilink.
Menurut Anda, apa perlu segera diperbaiki di Bandara Soekarno Hatta?
Tentunya apa yang industri harapkan dengan membangun bandara dan memperpanjang landasan. Menara pengawas udara juga perlu ditingkatkan. Dua landasan di bandara Soekarno Hatta tidak bisa menampung hingga 60 penerbangan per jam. Tapi kalu di tempat lain bisa sampai 30-40 penerbangan tiap landasan saban jam. Ekstremnya bisa sampai 50 penerbangan. Tentunya ini harus dengan manajemen tata ruang dan perlatan lebih canggih dan lain-lain.
Saya tahu Angkasa Pura dan Airnaf sudah ke Heathrow (bandara di Ibu Kota London, Inggris) untuk mempelajari apa yang dilakukan di sana untuk diterapkan di sini.
Siapa harusnya bertanggung jawab atas seringnya penerbangan molor di Soekarno Hatta?
Kadang penundaan itu bukan karena maskapai, tapi sebab maskapai. Karena bandara tidak siap dengan perkembangan ekonomi kencang, beginilah yang terjadi.
Kalau dilihat, maskapai paling rugi. Kenapa? Avturnya. Misalnya Boeing 777-300 ER kalau antre lepas landas sejam, makan avtur dua ribu liter. Harga per liter avutr satu dolar sepuluh sen. Berarti rugi USD 2.200 atau lebih dari Rp 22 juta. Nggak hanya Garuda, semua maskapai. Ada yang pernah hitung kerugian avtur akibat antre lepas landas atau mendarat triliunan setahun untuk semua maskapai.
Sepanjang tahun lalu apa target gagal dicapai oleh Garuda?
Sekarang begini deh, tantangan-tantangan kita hadapi saat ini. Satu, Citilink. Saat ini Citilink tidak menghasilkan laba, masih rugi. Karena ini masih milik Garuda, kerugian itu menggerus keuntungan Garuda.
Kedua, kurs. Saat ini kurs dolar sudah lebih dari Rp 12 ribu. Sedangkan tarif batas atas ditetapkan pemerintah waktu itu kurs dolar Rp 10 ribu, sehingga sudah defisit sepuluh persen dari patokan. Namun sampai saat ini kita tidak diizinkan menaikkan tarif batas atas sehingga akan mempengaruhi kinerja. Karena 60-65 persen pengeluaran maskapai dalam USD.
Bayangkan, tiket nggak bisa kita naikin, tapi pengeluarannya begini (seraya mengarahkan jarinya naik ke atas secara diagonal). Kita juga harus sadari perkembangan pasar tetap meningkat tapi tidak setajam kenaikan pada 2012. Inilah yang dihadapi Garuda. Kita sudah keluarkan hasil kinerja kuartal ketiga tahun lalu, namun tidak sebaik kinerja kuartal ketiga 2012.
Di masa depan seperti apa pemisahan antara Garuda dan Citilink?
Sampai 2015 Citilink akan punya 194 pesawat, sekarang baru 131. Citilink dan Garuda tetap akan berkembang karena memang pasarnya berbeda. Garuda itu menyajikan pelayanan penuh untuk pasar menengah ke atas, sedangkan Citilink buat menengah ke bawah dalam hal anggaran perjalanan. Mungkin saya ibaratkan satu itu seperti restoran steak house bintang lima dan satu lagi restoran burger.
Tantangan ke depan adalah dengan ekonomi Indonesia meningkat, pasar juga meningkat. Namun pasar Citilink ini lebih tinggi kenaikannya. Kita sudah sengaja memisahkan manajemen antara Garuda dan Citilink. Saya tidak terlibat di Citilink. Saya hanya mengawasi sebagai pemegang saham.
D rute-rute tertentu Citilink terbang, Garuda juga terbang karena pasarnya berbeda.
Apakah Citilink bakal mampu menyaingi Lion Air dalam penerbangan murah?
Saya lihat pasar itu berkembang, mau nggak mau bisnis adalah kompetisi. Kalau berbisnis tidak berkompetisi sama saja makan tanpa garam. Kalau monopoli, bosan juga hidup (tertawa). Kalau ada kompetisi orang jadi kreatif dan inovatif.
Bicara inovasi dan kreasi, apa yang akan dilakukan Citilink sehingga beda dari maskapai murah lainnya?
Ada tiga konsep simpel, tepat waktu, dan nyaman.
Ambisi Garuda ke depan, maskapai mana ingin dikalahkan untuk menjadi terbaik di dunia?
Kalau kategori kelas ekonomi, kita terbaik di dunia. Saya meligat Garuda beruntung karena berada di kawasan yang pesaing kita tangguh-tangguh. Maskapai terbaik di kawasan ini. Kalau kita bisa menjadi salah satu terbaik di kawasan ini, kita menjadi salah satu terbaik di dunia.
Ini sudah terbukti. Menurut Skytrex, kita terbaik nomor delapan di dunia. Versi rex, kita maskapai dengan kelas ekonomi terbaik di dunia. Bukan hanya kursinya, layanan dan produknya juga terbaik di dunia.
Untuk berkiprah di dunia, Garuda perlu memperluas jaringan. Apakah akan bergabung dengan aliansi maskapai internasional?
Pada 5 Maret tahun ini kita akan gabung dengan Skyteam beranggotakan 19 maskapai. Dengan Skyteam jaringan kita akan luas, bakal terhubung ke hampir 160 negara.
Kecuali Israel?
(terbahak-bahak) Israel belum.
Apa alasan Garuda memilih bergabung dengan Skyteam?
Ada tiga aliansi maskapai terbesar do dunia, yakni Skyteam, Starlines, dan One World. Singapore Airlines dan Thai Airways sudah di Starlines. Untuk apa kita di situ. Qantas, Qatay Pacific, dan Malaysian Airlines System sudah di One World. Lita ambil Skyteam dengan anggota di antaranya KLM, Air France, China Airlines, dan Korean Airlines.
Selain mensponsori Liverpool, apakah ada rencana Garuda menjadi sponsor klub lain?
Gagasan kita mensponsori Liverpool adalah kita ingin Garuda ke pasar internasional. Merek itu penting. Ada dua cara membangun merek, menanam modal banyak, tiap hari iklan. Pemegang saham kita bukan dari Timur Tengah, seperti emir Qatar, yang katongnya kita tidak tahu seberapa dalam (seraya tertawa).
Atau kita menggaet suatu merek dunia, kita tempelin. Liga Inggris selalu menjadi perhatian dunia. Waktu itu ada tiga tim terkenal Liga Inggris mengajukan tawaran, tapi saya tidak bisa sebut.
Termasuk Chelsea, Arsenal, dan Manchester United?
(terbahak-bahak dan tidak menjawab). Setelah kita kaji, penggemar Liverpool terbanyak di dunia. Fans mereka itu sangat setia. Mau Liverpool menang atau kalah, pokoknya gue penggemar Liverpool terus. Di Indonesia pun, penggemar paling banyak adalah Liverpool.
Fans mereka adalah orang-orang agak lebih mapan. Ini target kita mau. Liverpool adalah perusahaan terdaftar di bursa sehingga kemajuannya tidak tergantung satu orang. Garuda juga terdaftar di bursa. Sehingga filosofinya sama.
Apa mimpi besar Anda soal Garuda sebelum pensiun?
Sekarang Garuda sudah termasuk sepuluh maskapai terbaik sejagat. Saya ingin Garuda termasuk lima maskapai terbaik di dunia. Saya yakin bisa karena maskapai adalah bisnis layanan. Sekarang bagaimana membuat layanan dan produk kita konsisten. Dibutuhkan tiga hal, yakni orang, proses, dan teknologi. Ketiga ini harus berstandar dunia.
Tapi untuk mewujudkan mimpi itu butuh modal besar. Bagaimana caranya?
April mendatang kita akan melepas sepuluh persen saham untuk menambah modal. Jadi nanti publik bakal memiliki 40 persen saham Garuda dan pemerintah 60 persen. Kita sudah katakan kepada pemerintah maskapai itu adalah industri bertumpu pada modal dan orang.
Kapan kira-kira target menjadi lima besar terbaik di dunia?
Paling tidak empat tahun ke depan.
Apakah ada investor tertarik membeli Garuda?
Bukan hanya dari Timur Tengah, banyak yang tertarik.
Bisa disebutkan siapa?
Waduh, saya nggak bisa sebutkan. Sangat rahasia.
Apakah tawaran mereka bakal diterima?
Kepemilikan itu bukan wewenang saya. Jadi kalau ada yang tertarik, saya bilang silakan bicara langsung kepada mereka (pemegang saham).
Biodata
Nama:
Emirsyah Satar
Tempat dan Tanggal Lahir:
Jakarta, 28 Juni 1956
Agama:
Islam
Pendidikan:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1985)
Karier:
Auditor di kantor akuntan Price Waterhouse Coopers (1983)
Assistant of Vice President of Corporate Banking Group Citibank (1985)
Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia (2003)
Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia (2003-2005)
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (2005-Sekarang)
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir belum puas dengan kenaikan ranking FIFA Timnas Indonesia.
Baca SelengkapnyaShin Tae-yong memilih realistis tentang target Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaPelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menginginkan agar para pemainnya merasakan kebahagiaan dalam setiap pertandingan.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian menekankan peran penting Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia optimis bisa meraih poin tambahan pada matchday ketiga dan empat Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026
Baca Selengkapnya