Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Mardiana Maya Satriani

Profil Mardiana Maya Satriani | Merdeka.com

Mardiana Maya Satriani lahir di Singkawang, Kalimantan Barat pada tanggal 21 Januari 1966. Maya mengenyam pendidikan bangku SD di SDN 12 Singkawang, setelah lulus dari situ, dia masuk ke Sekolah menengah Pertama Negeri 4 Singkawang, terakhir dia menempuh bangku sekolah tingkat SMA di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sambas. Ibu tiga anak ini aktif dalam kegiatan kegiatan kemanusiaan seperti masalah tentang HIV/AIDS ataupun masalah tentang penyiksaan para TKI di luar negeri.

Karena Maya banyak bergerak di bidang HIV/AIDS dan permasalahan TKI, dia sering sekali menjadi pendamping bagi para TKI yang menjadi korban kekerasan majikannya. Maya sendiri juga pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tidak hanya sampai di situ, Maya juga kerap memberikan pengarahan terhadap para pekerja seks komersil (PSK) di SIngkawang. Hal ini dia lakukan semata-mata untuk menekan dan mengantisipasi penularan virus HIV/AIDS yang terkenal mematikan. Di luar hal-hal positif yang dilakukannya, Maya sempat diisukan menjadi germo, bahkan PSK, tidak hanya sampai di situ, Maya juga disebut-sebut mencari untung dari pendampingan yang dilakukannya. Hal-hal tersebut pastilah merupakan perbuatan orang yang iri dan tidak menyukai sepak terjang Maya yang banyak didukung oleh kaum miskin yang sering dia tolong. Maya dan sesame pekerja social di Singkawang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Sosial.

Selai dikenal dengan ketulusannya membantu masyarakat kalangan bawah, Maya juga dikenal dekat dengan polisi, bersama polisi dia mengurus jenazah yang tidak memiliki identitas agar bisa untuk dimakamkan. Maya mengakui bahwa semua kegiatan social yang dilakukannya dia tidak pernah menerima bayaran sepeser pun. Malahan dana dari banyak kegiatan yang dilakukannya berasal dari dompet suaminya yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Maya selalu meyakinkan dirinya bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya adalah saat di mana kita mendapatkan kepuasan batin, dan kepuasan batin Maya adalah ketika dapat melihat orang-orang yang kurang beruntung bisa terbebas dari permasalahan yang menjerat mereka.

Riset dan Analisis: Galih Setyo Pribadi

Last update: 13/12/2013

Profil

  • Nama Lengkap

    Mardiana Maya Satriani

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Singkawang

  • Tanggal Lahir

    1966-01-21

  • Zodiak

    Aquarius

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Mardiana Maya Satriani lahir di Singkawang, Kalimantan Barat pada tanggal 21 Januari 1966. Maya mengenyam pendidikan bangku SD di SDN 12 Singkawang, setelah lulus dari situ, dia masuk ke Sekolah menengah Pertama Negeri 4 Singkawang, terakhir dia menempuh bangku sekolah tingkat SMA di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sambas. Ibu tiga anak ini aktif dalam kegiatan kegiatan kemanusiaan seperti masalah tentang HIV/AIDS ataupun masalah tentang penyiksaan para TKI di luar negeri.

    Karena Maya banyak bergerak di bidang HIV/AIDS dan permasalahan TKI, dia sering sekali menjadi pendamping bagi para TKI yang menjadi korban kekerasan majikannya. Maya sendiri juga pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tidak hanya sampai di situ, Maya juga kerap memberikan pengarahan terhadap para pekerja seks komersil (PSK) di SIngkawang. Hal ini dia lakukan semata-mata untuk menekan dan mengantisipasi penularan virus HIV/AIDS yang terkenal mematikan. Di luar hal-hal positif yang dilakukannya, Maya sempat diisukan menjadi germo, bahkan PSK, tidak hanya sampai di situ, Maya juga disebut-sebut mencari untung dari pendampingan yang dilakukannya. Hal-hal tersebut pastilah merupakan perbuatan orang yang iri dan tidak menyukai sepak terjang Maya yang banyak didukung oleh kaum miskin yang sering dia tolong. Maya dan sesame pekerja social di Singkawang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Sosial.

    Selai dikenal dengan ketulusannya membantu masyarakat kalangan bawah, Maya juga dikenal dekat dengan polisi, bersama polisi dia mengurus jenazah yang tidak memiliki identitas agar bisa untuk dimakamkan. Maya mengakui bahwa semua kegiatan social yang dilakukannya dia tidak pernah menerima bayaran sepeser pun. Malahan dana dari banyak kegiatan yang dilakukannya berasal dari dompet suaminya yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Maya selalu meyakinkan dirinya bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya adalah saat di mana kita mendapatkan kepuasan batin, dan kepuasan batin Maya adalah ketika dapat melihat orang-orang yang kurang beruntung bisa terbebas dari permasalahan yang menjerat mereka.

    Riset dan Analisis: Galih Setyo Pribadi

    Last update: 13/12/2013

  • Pendidikan

    • SDN 12 Singkawang
    • SMPN 4 Singkawang
    • SMAN 1 Sambas

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya