Profil
Marini Kartika Sari Zumarnis
Marini Kartika Sari Zumarnis adalah pemain sinetron dan bintang iklan Indonesia keturunan Minang. Kariernya makin melejit kala menggantikan Ayu Azhari sebagai Ibu Peri lewat sinetron Bidadari.
Marini terjun ke dunia model sejak masih duduk di kelas 2 SMA. Kemudian tawaran main sinetron pun datang padanya. Marini mengawali kariernya sebagai pemeran pembantu dalam sinetron Lobi-lobi (1995). Selanjutnya
Marini bermain dalam Senja Makin Merah, Shangrilla, Asmara (1996). Sinetron lain yang dibintanginya antara lain Selangkah Demi Selangkah (1996), Bukan Perempuan Biasa (1996), Bukan Basa-Basi (1997), Doa Membawa Berkah, Ibu Pungut Dan Aku Bukan Cantik.
Usai bergelut di dunia entertainment, Marini menjajal dunia baru yakni politik. Melalui salah satu partai politik, dia maju mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009. Dia tertarik menjadi anggota legislatif karena ayahnya dulu juga anggota DPR. Selain itu, dia melihat kala itu kuota perempuan yang duduk di kursi parlemen masih
kurang. Ini berdampak pada persoalan aspirasi perempuan yang dinilai kurang terwakili. Dengan bertambahnya anggota parlemen perempuan berarti kans untuk menyampaikan aspirasi seputar isu wanita bisa lebih besar.
Meski sudah menjalani berbagai proses pencalonan diri dan bahkan meraih suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat, tepatnya Kabupaten Bogor, Marini tidak lolos. Dia justru kerap mengambil nilai positif dari tiap peristiwa yang dialami. Terbukti, meski tak lolos sebagai anggota Dewan, Marini tetap bersyukur karena selama proses kampanye yang berlangsung lebih dari setahun itu dia mendapat banyak pengalaman berharga.
Di tengah kesibukan yang padat sebagai artis tak membuat Marini Zumarnis melupakan gaya hidup sehat. Tak mengherankan jika tubuhnya masih terlihat ramping meski telah memiliki satu putra. Marini mengaku sangat intensif menjaga kesehatan tubuhnya. Dia sangat memperhatikan pola makan.
Selain itu, resep selalu terlihat bugar Marini tak hanya dari makanan tapi juga dengan cara menjaga emosi. Seperti bersikap positif agar tidak mudah stres. Menurutnya, kalau perasaan bahagia bisa menjaga porsi makanan ideal. Karena itu, dia berusaha tetap happy bila ada masalah.
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic