Profil
Muhyiddin Yassin
Tan Sri Muhyidin Mohd Yassin adalah seorang Wakil Presiden UMNO (United Malays National Organisation), elemen utama koalisi partai yang memerintah, Barisan Nasional. Dia sekarang ini merupakan Menteri Pendidikan dan Wakil Perdana Menteri Malaysia. Ia juga merupakan bekas Menteri Besar Johor. Muhyidin dikenal sebagai sosok yang sering menimbulkan kontroversi di negeri Jiran ini. Dia pernah membuat pernyataan berbau rasial ketika menggambarkan bahwa dirinya adalah "Seorang Melayu dulu" ketimbang "Seorang Malaysia dulu". Sontak saja statemen yang dikeluarkan ayah empat anak ini mendapat reaksi keras dari sejumlah kalangan di negeri yang memang sering bermasalah dengan isu rasisme ini.
Muhyidin lahir di Muar, Johor, Malaysia. Pendidikan dasarnya diterima di Sekolah Kebangsaan Maharani, Muar, Johor dan Sekolah Kebangsaan Ismail, Muar, Johor. Selain itu ia juga belajar agama dari ayahnya, Muhammad bin Muhammad Yassin, yang merupakan seorang ulama di Bandar Maharani , Muar, Johor. Setelah itu, ia menerima pendidikan menengah di Sekolah Tinggi Muar, Johor. Selanjutnya, ia belajar di Universiti Malaya , Kuala Lumpur dan menerima gelar sarjana di bidang Ekonomi dan Studi Melayu pada tahun 1971.
Karirnya di bidang politik dimulai ketika ia bergabung dengan UMNO sebagai anggota di divisi Pagoh, tahun 1971. Tahun 1976, ia dipilih menjadi Ketua Pemuda UMNO Bagian Pagoh pada tahun 1976. Dari situ karier politiknya terus berkembang saat ia dilantik menjadi Ketua Pemuda UMNO Malaysia (1982). Pada tahun 1985, untuk pertama kalinya, Muhyiddin dipilih menjadi Anggota Majelis Tertinggi UMNO.
Pada pemilu tahun 1986, Muhyidin terpilih sebagai Menteri Besar Johor. Masa jabatannya sebagai Menteri Besar berlangsung mulai tanggal 13 Agustus 1986-6 Mei 1995. Tahun-tahun berikutnya, jabatan politik suami dari Noorainee Abdul Rahman ini semakin menanjak dengan dipilihnya dia sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (1995-1999), Menteri Perdagangan dan Konsumen Dalam Negeri (1999-2004), Menteri Pertanian ( 2004-2008) dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri (2008-2009) sebelum menjadi wakil perdana menteri. Ia diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri oleh Perdana Menteri baru, Datuk Seri Najib Tun Razak , pada tahun 2009. Ia juga sekaligus memegang jabatan Menteri Pendidikan.
Sebagai Menteri Pendidikan dan Wakil Perdana Menteri, Muhyidin memantik kontroversi dengan mengumumkan kebijakan untuk mengembalikan Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar mata pelajaran Matematika dan Sains, di seluruh sekolah dasar dan menengah Malaysia. Kebijakan tersebut dianggap menyulitkan, karena sebelumnya pada masa administrasi Mahatir Muhammad Bahasa Pengantar kedua mata pelajaran tersebut menggunakan bahasa Inggris.
Riset dan Analisa: Atiqoh Hasan