Bambu di Cibinong Ini Mendunia dan Peraih Penghargaan dari Jokowi, Cawabup Bogor Jaro Ade: Mesti Dilestarikan
Jaro percaya bahwa pohon bambu memiliki peranan yang sangat penting, mengingat banyaknya manfaat yang dapat diberikan untuk kehidupan manusia.
Calon Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi yang akrab disapa Jaro Ade, mengunjungi Yayasan Rumah Bambu Aki Jatnika yang terletak di Kabuyutan Muaraberes, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Kamis (24/10/2024). Tempat ini dikenal dengan produk bambunya yang mendunia dan pernah meraih piala Kalpataru dari Presiden Jokowi.
Jaro menyatakan, "Tempat ini merupakan salah satu warisan budaya Sunda yang berada di Bogor dan telah mendunia, dan hingga saat ini masih dijaga dan dilestarikan oleh salah seorang tokoh dan juga budayawan Abah H. Jatnika," seperti yang dikutip pada Jumat (25/10/2024). Ia percaya bahwa keberadaan pohon bambu sangat krusial, mengingat banyaknya manfaat yang diberikan bagi kehidupan manusia. Jaro berharap agar lahan bekas tambang di Kabupaten Bogor ke depan harus ditanami dengan pohon bambu.
Dia menegaskan, "Saya akan berkoordinasi dengan para pemilik lahan tambang di Kabupaten Bogor yang sudah tidak terpakai, termasuk lahan tambang milik Antam yang sudah tidak terpakai. Kita wajibkan agar ditanami pohon bambu," sebagai janji untuk menjaga kelestarian lingkungan. Di sisi lain, Abah H. Jatnika Nanggamihardja, pemilik Rumah Bambu Jatnika, menekankan pentingnya pohon bambu sebagai sumber daya alam yang vital untuk solusi Indonesia di masa kini dan mendatang.
Abah Jatnika menjelaskan, "Solusi yang dihasilkan dari bambu tidak saja soal ekologi, namun juga ekonomi dan sosial. Tinggal persoalannya adalah bagaimana komitmen dan kompetensi yang harus dibangun oleh negara, pemerintah dan masyarakat." Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya bambu secara optimal.
Abah Jatnika menegaskan bahwa pohon bambu memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat tersebut mencakup pembangunan rumah, pembuatan peralatan rumah tangga, hingga pengelolaan lingkungan yang berbasis pada bambu. "Apa yang tidak bisa dibuat dengan bahan dasar bambu, bahkan saya membuat sepeda pun dari bambu dan itu laku di pasaran internasional," ungkap Abah Jatnika sambil menunjukkan tiga sepeda yang terbuat dari bambu.
Menurut Abah Jatnika, bambu merupakan takdir bagi masyarakat Nusantara. Tuhan telah memberikan pilihan kepada bangsa Indonesia, dan tinggal bagaimana cara bangsa ini menentukan pilihan tersebut. "Jika negeri ini tidak mau dijajah oleh bangsa lain, diselamatkan dari bencana, dan dijauhkan dari penyakit menular, maka tanamlah pohon bambu. Kita jangan melupakan sejarah bahwa kita melawan para penjajah hanya dengan bambu runcing," jelasnya.
Abah juga menambahkan bahwa bambu tidak hanya berguna dalam konteks perjuangan melawan penjajah. Di era modern ini, bambu masih banyak dimanfaatkan untuk pembangunan villa, restoran, dan rumah makan. "Kami menjadi juara satu saat festival bambu di Tokyo Jepang dengan membuat konstruksi rumah dari bahan pohon bambu tanpa paku setinggi 12 meter dan panjang 30 meter hanya dalam waktu 4 jam," katanya dengan bangga.
Dia berharap pemerintah, terutama Kementerian Kebudayaan, lebih serius dalam memperhatikan yayasan bambu yang ada di Indonesia. Abah Jatnika menginginkan lebih banyak pemberdayaan dan pelatihan untuk masyarakat agar dapat berkreasi dengan bambu. "Saya berharap ketika pasangan pak Rudy Susmanto dan pak Jaro Ade terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Bogor, mereka akan lebih peduli terhadap lingkungan, terutama kepada kami para pegiat budi daya bambu," harapnya.
Dia juga menambahkan, "Saya punya filosofi, serumpun bambu sejuta makna, serumpun bambu berjuta manfaat, serumpun bambu sejuta karya, serumpun bambu sejuta pesona, dan serumpun bambu memukau dunia," sebagai penutup pernyataannya.