Insentif Kendaraan Hybrid Dimulai, Toyota Veloz Hybrid akan Diluncurkan Tahun Ini?
Insentif dinilai memberikan manfaat pada produk hybrid, Toyota Indonesia belum buka suara terkait Veloz Hybrid. Simak selengkapnya!

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan insentif untuk mobil roda empat yang menggunakan mesin hibrida melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025. Peraturan ini mengatur tiga kategori mobil hybrid yang berhak mendapatkan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).
Kategori mobil hybrid tersebut terdiri dari full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid. Ketiga jenis ini akan mendapatkan pengurangan PPnBM yang ditanggung oleh pemerintah sebesar 3 persen. Insentif PPnBM DTP ini akan berlaku selama periode pajak dari Januari hingga Desember 2025.
Anton Jimmi, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), menyatakan bahwa kehadiran insentif untuk mobil hybrid membawa dampak positif. Salah satu dampaknya adalah penurunan harga untuk Toyota Yaris Cross HEV dan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, yang mencapai hingga Rp 13 juta. “Untuk segmen Yaris Cross atau Zenix Hybrid tipe dasar (G), harga turun sekitar Rp 10 juta, sementara untuk tipe tertinggi Zenix Hybrid Q penurunannya mencapai Rp 13 juta. Penurunan harga antara Rp 10-13 juta berlaku untuk kedua model tersebut, karena keduanya memenuhi regulasi pemerintah terkait produksi lokal dan skema hybrid,” ungkap Anton kepada wartawan di IIMS 2025, Rabu (19/2/2025).

Anton mengungkapkan bahwa mereka melihat potensi besar dalam segmen mobil hybrid dan siap meluncurkan berbagai produk hybrid baru di berbagai kelas. Ia menekankan bahwa kendaraan hybrid sejalan dengan prinsip ‘Multi-Pathway’ yang diusung oleh Toyota.
“Saya sudah menyatakan sebelumnya bahwa meskipun tanpa insentif, kami tetap berencana untuk memperkenalkan model hybrid baru di berbagai segmen. Kami berharap insentif untuk kendaraan hybrid dapat membuka kesempatan bagi semua merek untuk merilis model-model hybrid, karena kami meyakini pentingnya pendekatan Multi-Pathway. Tidak hanya BEV, tetapi juga PHEV, hybrid, dan mild hybrid dapat berkontribusi pada industri serta pengurangan emisi,” tambahnya.
Dalam melihat pasar mobil hybrid, saat ini pilihan yang ada masih memiliki rentang harga yang cukup tinggi. Di sisi lain, Toyota telah memiliki model Avanza dan Veloz hybrid yang sudah terdaftar di dalam Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di Samsat Jakarta.
Ketika membahas tentang mobil hybrid yang terjangkau, khususnya merujuk pada Toyota Avanza atau Veloz Hybrid, Anton tidak memberikan informasi yang jelas. Ia hanya menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan penelitian terkait produk hybrid yang terjangkau.
“Tunggu saja, belum ada informasi terbaru. Namun saat ini masih dalam tahap studi dan persiapan. Pastinya, jika sudah siap, kami akan segera memberikan kabar,” ujarnya menutup.

Untuk diketahui, nomor tipe yang diduga sebagai Veloz hybrid adalah W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS. Ini menunjukkan bahwa akan ada dua varian Veloz hybrid yang tersedia, dengan fitur Toyota Safety Sense (TSS) sebagai perbedaan utama.
Nilai NJKB untuk Toyota Veloz hybrid adalah Rp 264 juta untuk tipe tanpa TSS, sedangkan varian yang dilengkapi TSS harganya Rp 284 juta. Selain itu, kode HV yang tercantum adalah singkatan dari “Hybrid Vehicle”.
Diperkirakan, Toyota Veloz hybrid akan dilengkapi dengan mesin berkode 2NR-VEX yang juga digunakan pada Yaris Cross HEV, yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 91 PS. Mesin ini akan berkolaborasi dengan motor listrik yang memiliki daya 80 PS. Semua tenaga tersebut akan disalurkan ke kedua roda depan melalui sistem transmisi CVT.
Mengenai harga, Toyota Veloz hybrid diperkirakan memiliki nilai NJKB yang lebih tinggi sebesar Rp 30 juta dibandingkan dengan Veloz standar. Saat ini, harga Veloz Q 1.5 CVT non-TSS adalah Rp 318 juta, sedangkan Veloz Q 1.5 CVT TSS dijual dengan harga Rp 340,4 juta. Dengan demikian, kemungkinan besar harga jual Toyota Veloz hybrid akan berada di rentang Rp 350-400 juta.