Kenali Berbagai Jenis Soket untuk Pengisian Daya Baterai Mobil Listrik
Pengisian daya baterai mobil listrik dapat dilakukan baik secara umum maupun pribadi.
Pengisian daya untuk baterai mobil listrik dapat dilakukan baik secara umum maupun pribadi. Yang terpenting adalah tersedianya sumber listrik, adaptor, dan konektor yang terhubung ke baterai. Secara umum, terdapat dua jenis pengisian daya untuk mobil listrik.
Pertama adalah on-board charger, dan yang kedua adalah off-board charger. Dengan metode on-board charger, Anda bisa mengisi daya dari mobil listrik yang sudah dilengkapi dengan charger di dalamnya.
Proses pengisian ini menggunakan arus bolak-balik (AC), dan charger berfungsi sebagai adaptor yang mengubah arus AC dari sumber luar menjadi arus searah (DC) sebelum dimasukkan ke dalam baterai.
Sementara itu, off-board charger adalah metode di mana posisi charger terpisah dari sistem pengisian baterai mobil. Dalam hal ini, arus yang masuk adalah arus searah (DC) yang langsung disalurkan ke baterai.
Sebagian besar mobil listrik saat ini menggunakan sistem pengisian daya on-board charger. Jenis off-board charger relatif jarang ditemukan, meskipun beberapa model mobil listrik modern sudah mendukung off-board charging.
Kemudahan Mengisi Baterai Mobil Listrik
Salah satu keunggulan dari mobil listrik murni adalah kemudahan dan fleksibilitas dalam pengisian daya. Mobil jenis BEV dilengkapi dengan berbagai pilihan untuk pengisian baterai. Anda dapat menggunakan in-cable control box (ICCB) atau charger portabel yang dirancang khusus agar pengguna bisa melakukan pengisian melalui stop kontak standar di rumah atau di lokasi lain.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan SPKLU, yang memungkinkan pengisian dalam waktu sekitar satu jam melalui mode fast charging. Untuk menemukan lokasi pengisian umum, Anda bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi Charge.in. Selanjutnya, Anda dapat mengetahui durasi pengisian dengan menggunakan rumus yang sederhana, yaitu jumlah kapasitas baterai dibagi dengan kapasitas charger.
Misalnya, jika sebuah mobil memiliki kapasitas baterai 75 kWh dan kapasitas charger 22 kW, maka waktu yang dibutuhkan untuk pengisian hingga penuh adalah sekitar 3 hingga 4 jam. Di Indonesia, terdapat setidaknya tiga tipe port charging.
Sistem Pengisian Gabungan (Combined Charging System - CCS)
Tipe konektor pengisian ini merupakan salah satu yang paling umum digunakan di Indonesia. Desainnya dirancang khusus untuk pengisian cepat arus DC. Mobil listrik yang menggunakan tipe ini biasanya dilengkapi dengan alat konverter untuk pengisian AC di rumah.
Bentuk konektornya cukup unik, terdiri dari soket dua pin DC yang digabungkan dengan konektor 7 pin Type 2, yang sering disebut sebagai CCS Combo 2. Selain itu, terdapat juga model Type 1 dengan 5 pin yang memiliki konektor DC di bagian bawah konektor AC. Saat digunakan, kedua lubang soket harus dicolokkan bersamaan.
Namun, saat arus DC dialirkan, hanya dua pin DC yang berfungsi untuk mengalirkan listrik. Sedangkan saat pengisian menggunakan arus AC di rumah, konektor Type 2 yang berperan dalam proses pengisian.
CHAdeMO adalah singkatan dari "Charge de Move", yang merupakan salah satu sistem konektor untuk pengisian cepat arus DC. Konektor jenis ini banyak digunakan di Jepang sejak tahun 2010 dan beberapa model mobil listrik dari Toyota dan Nissan juga menggunakannya. Sistem ini mampu menerima arus dengan kekuatan hingga 400 kW, dan dalam pengembangannya, dapat mengantarkan daya hingga 900 kW. Berbeda dengan CCS yang memiliki bentuk menyatu, CHAdeMO memiliki desain terpisah untuk jenis arus yang berbeda. Meskipun demikian, cara penggunaannya mirip dengan model CCS.
GB/T adalah sistem pengisian daya cepat (DC Fast Charging) yang menggunakan soket GB/T. Di Indonesia, hanya Wuling yang mengadopsi sistem ini karena merupakan standar global dari platform mereka. Oleh karena itu, Anda tidak dapat mengisi baterai mobil listrik di SPKLU yang ada, karena "colokan" yang digunakan berbeda. Anda perlu menggunakan adaptor soket tambahan. Saat ini, terdapat sekitar belasan titik pengisian GB/T yang telah berdiri, dan ditargetkan mencapai 100 lokasi hingga akhir tahun 2024.
Sumber: Oto.com