Mitsubishi Pertimbangkan Tidak Ikut Merger antara Nissan dan Honda
Mitsubishi Motors sedang mengevaluasi kemungkinan untuk tidak ikut serta dalam rencana penggabungan antara Nissan dan Honda.

Mitsubishi Motors saat ini tengah mengevaluasi kemungkinan untuk tidak terlibat dalam rencana merger antara Nissan dan Honda. Informasi ini diperoleh dari salah satu sumber yang berbicara kepada Reuters pada hari Minggu (26/1/2025). Mitsubishi Motors berencana untuk tetap terdaftar di bursa efek Tokyo sambil melanjutkan kerjasama dengan kedua perusahaan tersebut. Sementara itu, Nissan dan Honda telah mengumumkan pada tahun lalu bahwa mereka akan memulai pembicaraan serius mengenai merger yang berpotensi menjadikan mereka sebagai grup otomotif terbesar ketiga di dunia, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 7,4 juta unit kendaraan.
Di sisi lain, Mitsubishi Motors, yang mana Nissan merupakan pemegang saham terbesar dengan 24 persen, diperkirakan akan mengambil keputusan pada bulan ini terkait partisipasinya dalam pembentukan perusahaan baru tersebut. Dalam pernyataannya, Mitsubishi Motors menyebutkan bahwa telah ada laporan media yang membahas kemungkinan keterlibatan mereka dalam kerangka integrasi bisnis yang sedang dipertimbangkan oleh Honda dan Nissan. Namun, informasi tersebut tidak berasal dari sumber resmi perusahaan. Mitsubishi saat ini sedang mempertimbangkan berbagai opsi, meskipun arah keputusan tersebut belum ditentukan. Surat kabar Yomiuri melaporkan bahwa Mitsubishi Motors sedang mempertimbangkan untuk tidak bergabung dalam rencana merger ini, karena khawatir akan kesulitan dalam mempengaruhi keputusan manajemen grup, mengingat porsi saham yang dimiliki relatif kecil.
Mitsubishi memperluas jangkauan pasarnya di ASEAN
Ketika ditanya mengenai laporan dari Yomiuri, juru bicara dari Nissan dan Honda mengacu pada pernyataan yang dikeluarkan oleh Mitsubishi Motors, tanpa memberikan komentar tambahan. Nissan dan Honda menyatakan bahwa pada bulan Desember tahun lalu, mereka mengharapkan proses pembicaraan merger ini dapat diselesaikan sekitar bulan Juni 2025, sebelum pembentukan perusahaan induk yang direncanakan pada bulan Agustus 2026. Selain itu, saham kedua perusahaan tersebut juga akan dicabut dari bursa efek Tokyo.
Mitsubishi Motors berencana untuk mempertahankan struktur yang ada saat ini dan akan lebih fokus pada upaya memperluas pangsa pasarnya di kawasan Asia Tenggara, seperti yang disebutkan dalam laporan Yomiuri. Dengan langkah ini, diharapkan Mitsubishi dapat meningkatkan daya saingnya di pasar yang semakin kompetitif.