Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Mobil hybrid mungkin akan terancam perkembangannya jika insentif diberikan, padahal selama ini mobil listrik berbaterai telah menunjukkan perkembangan yang positif.
Percepatan Kendaraan Listrik Dikhawatirkan Terhambat oleh Ancangan Pemerintah Memberikan Insentif Mobil Hybrid
Tauhid Ahmad, Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengungkapkan bahwa pemberian insentif untuk mobil hybrid dapat menghambat perkembangan ekosistem kendaraan listrik murni (BEV) yang selama ini telah menunjukkan tren positif di Indonesia.
Menurut Taufik dalam keterangan resmi yang dikutip dari Antara pada Sabtu (21/6/2024), rencana kebijakan insentif untuk mobil hybrid berpotensi menghambat perkembangan ekosistem mobil listrik murni di Indonesia. Insentif tersebut diperkirakan akan meningkatkan penjualan mobil hybrid dan mengakibatkan pergeseran pangsa pasar kendaraan listrik murni di Indonesia.
Pertimbangan peningkatan insentif untuk kendaraan hybrid electric vehicle (HEV) saat ini sedang dipertimbangkan oleh pemerintah sebagai upaya mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. Akan tetapi, kebijakan ini dianggap berpotensi menghambat perkembangan ekosistem BEV di Indonesia.
Dukungan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia akan memungkinkan perkembangan BEV berkat kemajuan teknologi dan baterai, serta berkontribusi pada industri komponen dalam negeri dan penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak.
Dalam konteks global, BEV muncul sebagai inovasi utama dalam industri otomotif dan tren global secara kuat mendukung pengembangannya. Oleh karena itu, pemerintah disarankan untuk mengkaji ulang rencana insentif mobil hybrid agar tidak menghambat kemajuan ekosistem BEV di Indonesia.