Pemerintah Tawarkan Insentif untuk Mobil Hybrid: Apa Implikasinya bagi Kendaraan Listrik?
Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Perkembangan ekosistem BEV yang selama ini telah menunjukkan tren positif dapat terganggu oleh pemberian insentif untuk mobil hybrid.
Pemerintah Tawarkan Insentif untuk Mobil Hybrid: Apa Implikasinya bagi Kendaraan Listrik?
Tauhid Ahmad, Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengungkapkan bahwa pemberian insentif untuk mobil hybrid dapat menghambat perkembangan ekosistem kendaraan listrik murni (BEV) yang selama ini telah menunjukkan tren positif di Indonesia.Menurut Taufik, rencana kebijakan insentif untuk mobil hybrid dapat menghambat perkembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Insentif ini diperkirakan akan meningkatkan penjualan mobil hybrid dan menggeser pangsa pasar mobil listrik murni.
Pertimbangan untuk meningkatkan insentif kendaraan hybrid electric vehicle (HEV) sedang dipertimbangkan oleh pemerintah saat ini sebagai bagian dari upaya mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Meskipun demikian, kebijakan ini dianggap berpotensi menghambat perkembangan ekosistem BEV di Indonesia.
Selain itu, infrastruktur ini juga dapat membantu mendorong industri komponen dalam negeri dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Dalam konteks global, BEV telah menjadi inovasi utama dalam industri otomotif dan tren global secara kuat mendukung pengembangannya. Oleh karena itu, pemerintah disarankan untuk mengkaji ulang rencana insentif mobil hybrid agar tidak menghambat kemajuan ekosistem BEV di Indonesia.