Strategi 'Total Football' Honda di Mobil Listrik bersama Produsen Cip dan Baterai
Merdeka.com - Honda bermitra dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dan meningkatkan investasi untuk produksi baterai mobil listrik secara domestik. Pabrikan otomotif asal Jepang ini berharap dapat mendukung produksi kendaraan listrik (EV) nasional.
Dilansir Nikkei Asia, kemarin, Honda bermitra dengan produsen baterai GS Yuasa dengan investasikan 434,1 miliar yen untuk mengembangkan dan memproduksi baterai lithium-ion secara massal untuk pasar mobil listrik di Jepang.
Investasi tersebut akan didukung subsidi Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang hingga 158,7 miliar yen. Pabrik baru itu diharapkan mulai produksi pada Oktober 2027, dengan perkiraan kapasitas produksi tahunan 20 gigaWatt-hours.
-
Apa itu Honda? Honda, yang merupakan produsen terkemuka dari Jepang, dikenal luas dalam produksi sepeda motor dan mobil.
-
Mengapa AHM gandeng rantai bisnis lokal untuk produksi motor listrik? Melalui program elektrifikasi AHM juga menggandeng rantai bisnis lokal dalam produksi sepeda motor listrik, sehingga kandungan komponen lokal mencapai angka di atas 40%. Upaya ini sekaligus memenuhi syarat TKDN guna mendapatkan bantuan pemerintah untuk pembelian sepeda motor listrik bagi konsumen.
-
Mengapa Honda memproduksi mobil? Honda tidak hanya fokus pada produksi motor, tetapi juga mulai melebarkan sayapnya ke produksi mobil pada tahun 1962.
-
Siapa pendiri Honda? Perusahaan ini, yang secara resmi bernama Honda Motor Company, Ltd atau dikenal di Jepang sebagai Honda Giken, didirikan oleh insinyur bernama Soichiro Honda pada tanggal 24 September 1948.
-
Kenapa Honda menjual perusahaan nya ke Toyota? Soichiro kemudian mendirikan Tokai Seiki, perusahaan untuk membuat gelang piston. Nama Perusahaan tersebut tidak berlangsung lama. Sebab, dia menjual perusahaan itu kepada Toyota Motor dengan harga 450 ribu yen karena dirinya ingin istirahat sejenak pada 1945.
"Kami prihatin tidak hanya tentang produksi domestik kami sendiri, tapi juga tentang daya saing Jepang," kata seorang eksekutif Honda, akhir April lalu.
Investasi Honda ke TSMC dan GS Yuasa juga bertujuan meningkatkan partisipasi pabrikan otomotif ke rantai pasoknya seperti perusahaan semikonduktor (TSMC) dan baterai (GS Yuasa).
Sehingga Honda dapat memimpin pengadaan suku cadang utama langsung dari pabrikan seperti TSMC, bukan lagi melalui pihak perantara.
“Waktunya telah tiba bagi produsen mobil dan produsen semikonduktor untuk bernegosiasi secara langsung,” ujar Presiden dan CEO Honda Toshihiro Mibe.
Di Amerika Serikat sebaga pasar utama Honda, peralihan ke EV mendapat momentum ekstra setelah Undang-Undang Pengurangan Inflasi berlaku.
Maka itu, Honda akan memajukan peluncuran EV baru di Amerika Utara pada 2025. Sementara di China, rencana pengalihan semua kendaraan baru untuk EV telah dimajukan lima tahun ke 2035.
Demi mendukung tujuan tersebut, selain investasi ke TSMC dan GS Yuasa, akhir Maret lalu, perusahaan mengumumkan rencana untuk meningkatkan sahamnya menjadi 40 persen di Hitachi Astemo yang membuat gardan listrik dan suku cadang lain untuk sistempenggerak EV.
Kerja Sama POSCO
©2022 Merdeka.com
Selain itu, Honda kembali memperkuat kerja sama dengan POSCO, produsen baja asal Korea, di berbagai bidang seperti pemrosesan logam kritis, daur ulang baterai, pengadaan bahan mentah, dan baja listrik untuk motor penggerak.
Kemudian Honda juga bermitra dengan rumah dagang Jepang Hanwa untuk mendapatkan logam penting untuk produksi baterai seperti litium dan nikel.
Menggarisbawahi fokus peralihan ke EV, Honda juga membentuk unit baru untuk mengembangkan kendaraan secara terpisah antara bensin dan hybrid pada April lalu.
Reporter magang: Vallerie Dominic (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ambisi Honda Saingi Pabrikan Otomotif China, Bakal Pangkas Produksi Mobil Konvensional
Baca SelengkapnyaAHM terus berkomitmen penuhi kebutuhan masyarakat dengan tetap dukung netralitas karbon.
Baca SelengkapnyaMitsubishi Gabung Aliansi Honda-Nissan Demi Mobil Listrik
Baca SelengkapnyaPerkembangan Mobil Listrik China Ugal-ugalan, Bikin Khawatir Pabrikan Jepang?
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Selengkapnyapemerintah Jepang akan mendanai 12 proyek yang berfokus pada baterai EV
Baca SelengkapnyaSamsung SDI dan General Motors Co. resmi menjalin kemitraan strategis untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek ini menunjukkan kecepatan dan ambisi Vale Base Metals di bawah kepemimpinan CEO Deshnee Naidoo dan Chairman Mark Cutifani.
Baca SelengkapnyaReynaldy Istanto, Direktur Hubungan Kelembagaan IBC, ASEAN memiliki potensi besar dalam pasokan bahan baku baterai
Baca SelengkapnyaPerang mobil listrik, Toyota perbarui pabriknya di Jepang dengan teknologi baru seperti pabrik Tesla.
Baca Selengkapnya