13 Siswa SD di Malang diduga keracunan minuman kemasan
Merdeka.com - Sebanyak 13 anak siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Malang, Jawa Timur diduga mengalami keracunan usai menikmati minuman kemasan gelas aneka rasa. Siswa Kelas 4 SD Islam Riyadlul Muthadiin Desa Kedok, Kecamatan Turen, diduga mengalami keracunan usai jajan saat istirahat sekitar pukul 10.00-11.00 WIB.
Kasubag Humas Polres Malang, AKP Farid Fathoni mengatakan, saat istirahat itu anak-anak jajan makanan dan minuman dari para pedagang di depan kelas dalam lingkungan sekolahan.
"Banyak anak-anak membeli minuman kemasan rasa leci, di mana menurut mereka rasanya pahit," kata Farid Fathoni di Malang, Selasa (13/11).
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Apa yang dimakan anak-anak? Kotak berisi nasi putih lengkap dengan lauk ayam goreng, tumis sayur dan telur rebus telah tersedia di hadapan mereka. Ada juga menu tambahan berupa pisang, susu, dan air putih.
-
Apa gejala keracunan pada anak? Gejala keracunan makanan pada anak yang pertama adalah mual dan muntah lebih dari 3 hari. Anak yang mengalami keracunan makanan seringkali akan merasa mual dan muntah. Ini bisa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan mengandung racun.
-
Kenapa anak mudah keracunan? Anak-anak memiliki sistem pencernaan dan kekebalan yang masih dalam tahap berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap keracunan makanan.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Bagaimana mengatasi anak keracunan? Cara mengatasi keracunan pada anak yang pertama adalah minum lebih banyak cairan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya cairan yang keluar melalui feses. Anda bisa memberikan anak minum sedikit tapi sering setiap 15 menit. Hal ini akan membantu anak agar tidak mengalami dehidrasi yang parah.
Setelah kembali masuk ke kelas, 13 orang anak mulai merasa mual dan pusing. Pihak sekolah langsung membawa mereka ke Puskesmas Turen guna mendapat perawatan.
Mereka adalah Rizky Karisma, Bintan Hasyah Safi, Kaila Rafisyah, Haifa Rahman, Nurin Icha Harilahtul Nisa, Jasmin Kristiadi Islami, Chaila Safira, Vigo Zamhimo, Lilan Aljulain, Damial Radial dan Haza Sahira. Sementara 2 orang anak yakni Dafa Nur dan M Nazema dianggap sehat dan tidak dibawa ke Puskesmas.
"Dari 11 anak yang dibawa ke Puskesmas 8 anak sudah boleh pulang, sedangkan tiga anak masih observasi di Puskesmas, " jelasnya.
Tiga anak yang masih dalam perawatan adalah Rizky Karisma, Jasmin Kristiadi Islami dan Haza Sahira.
Polisi masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. Untuk penyelidikan dan pengembangan kasus, polisi menyita barang bukti berupa dua gelas minuman kemasan rasa leci. Polisi juga sudah meminta keterangan tiga orang penjual minuman.
Polisi mencari tahu asal minuman dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Balai POM untuk meneliti kandungan bahan dalam minuman tersebut. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaKe tujuh remaja akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca Selengkapnya