2 Cagub Pilkada Sulsel 'Pamer' Capaian saat Jabat Gubernur dan Wali Kota
Usai debat publik, Danny Pomanto memberikan kritik terhadap Master of Ceremony (MC) dan moderator.
Debat kandidat dua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur tahap pertama digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel di Four Point by Sheraton Makassar, Senin (28/10). Dalam debat publik tersebut, dua calon gubernur (cagub) saling menunjukkan capaian semasa menjabat sebagai gubernur dan wali kota.
Saat debat, Cagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman membanggakan angka kemiskinan di Sulsel menurun pada tahun 2021-2023 berdasarkan data BPS. Pada periode itu, dirinya menjabat sebagai Gubernur Sulsel menggantikan Nurdin Abdullah yang terjerat kasus suap.
"Saat masa pandemi Covid, saat kami masuk menjabat itu angka kemiskinan Sulsel dari 9 persen menuju 8,70 persen. Terakhir angkanya turun menjadi 8,07 persen. Sehingga trend perubahan kemiskinan di Sulsel saat kami menjabat turun," ujarnya.
Penurunan angka kemiskinan tersebut, kata Sudirman, mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Adik Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini menyebut penurunan angka kemiskinan di Sulsel selama dirinya menjabat karena dilakukan pendekatan intervensi.
"Daerah yang muk dalam wilayah kemiskinan ekstrem kita intervensi, seperti pada tahun 2023 di mana kami memberikan bantuan ke daerah itu," tuturnya
Sudirman menjelaskan ada delapan kategori daerah yang mendapatkan intervensi dalam bentuk bantuan keuangan.
"Setelahnya, kita berdiskusi dengan kabupaten/kota intervensi jenis apa yang harus kita lakukan. Pendekatannya seperti itu," tuturnya.
Untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, kata Sudirman, perlunya koordinasi antar kabupaten/kota dengan provinsi. Ia menegaskan gubernur adalah leading sektor penanganan masalah kemiskinan.
"Kami waktu menjabat kami selalu melakukan rapat koordinasi," sebutnya.
Sudirman menyindir angka pengangguran Kota Makassar yang mencapai 13 persen berdasarkan data BPS. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan angka pengangguran Sulsel yang hanya 5,13 persen.
"Kalau untuk kota (Makassar) di sini kami catat perbandingannya, untuk kota adalah 13 (persen) adalah penganggurannya berbanding kami 5,13 (persen). Terakhir (angka pengangguran Makassar) meningkat terus menjadi 10,60 (persen). Saya rasa ini menjadi gambaran bagi kita semua," singgungnya.
Sementara Cagub Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto mengaku heran dengan penjelasan data Andi Sudirman terkait angka kemiskinan. Ia menyinggung angka kemiskinan pada tahun 2022 sebesar 8,63 (persen), sementar tahun 2023 mencapai 8,70 persen.
"Saya agak heran tadi dibilang bahwa kemiskinan menurun. Di statistik, kita bisa lihat bahwa tahun 2022 itu 8,63 (persen) kemudian di 2023 8,70. Saya kira itu pasti naik, itu tidak tepat kalau dibilang turun," kata dia.
Danny Pomanto juga menyinggung soal angka pengangguran yang naik. Kenaikan angka pengangguran tersebut berdampak pada Kota Makassar.
"Tapi syukurnya Kota Makassar pengangguran menurun. Saya kira yang dimaksud kelembagaan adalah kita harus detail kan yaitu ke desa, gunakan semua kepala desa dan lurah untuk mengatasi kemiskinan. Kalau secara kelembagaan semua bekerja memakai mata, CCTV melihat kemiskinan di pelosok desa dan kota, Insya Allah kita mampu mengantisipasi kemiskinan itu," sebutnya.
Selain menyinggung angka kemiskinan dan pengangguran Sulsel, Danny Pomanto juga menyampaikan kegetiran petani dan nelayan. Danny menyebut saat ini petani dan nelayan Sulsel seperti tersiksa.
"Begitu banyak petani yang kasihan sekali, bicara petani dan nelayan negara lain bicara tentang orang kaya. Tetapi bicara tentang petani dan nelayan di negeri kita bicara soal susah dan siksa," tuturnya.
Danny membeberkan sejumlah kesusahan dialami petani Sulsel seperti bibit, pupuk, air, dan pompa. Tak hanya itu, saat masuk musim panen, harga jual turun.
"Kami berdua akan membuat Governor Attackers. Kita akan membeli semua produk petani. Kita akan bantu petani dengan sistem pengolahan alat berat per kecamatan. Kita siapkan untuk pencetakan sawah kita intervensi pupuk dan bibit," tuturnya.
"Kami memang kota, tetapi setelah kami keliling Sulsel, kami mampu menyerap jeritan petani. Insya Allah petani dan nelayan tumbuh madya tumbuh widia. Insya Allah kita selesaikan itu," ucapnya.
Kritik Pelaksanaan Debat Publik
Usai debat publik, Danny Pomanto memberikan kritik terhadap Master of Ceremony (MC) dan moderator. Ia menilai seharusnya moderator bisa mengarahkan jawaban harus sesuai dengan pertanyaan.
"Kalau dijawab tidak sesuai konten supaya terarah. Jangan dibiarkan, jangan ditanya lain, dijawab lain. Sehingga Insya Allah debat akan datang diharap seperti itu," kata dia.
Sementara Andi Sudirman megaku memberikan pemaparan berdasarkan data. Baginya, berpolitik harus by data.
"Kita cuma memberikan penyampaian saja. Bahwa kita ini berpolitik harus by data. Apa yang kami sampaikan adalah apa yang kami kerjakan," tegasnya.
Sementara Ketua KPU Sulsel Hasbullah mengaku bersyukur pelaksanaan debat publik berjalan sesuai dengan rencana awal. Hasbullah mengaku proses debat publik dua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel berjalan dinamis.
"Jadi terkait dengan proses yang ada di forum, menurut kami sangat dinamis antara mereka. Semua pertanyaan itu dijawab sebagaimana konteksnya," tuturnya.
Ia pun melihat dua cagub yakni Andi Sudirman Sulaiman dan Danny Pomanto sama-sama saling klaim. Alasannya, baik Andi Sudirman dan Danny Pomanto pernah menjabat sebagai Gubernur Sulsel dan Wali Kota Makassar.
"Mereka saling mengklaim, karena sama-sama pernah memimpin. Ini penting bagi masyarakat dalam menentukan pilihan ke depan," kata Hasbullah.
Hasbullah menegaskan debat publik yang digelar sangat baik. Ia berharap pelaksanaan debat publik pada tahap kedua bisa berjalan lebih baik lagi.
"Menurut saya debat tadi adalah sangat baik dan mudah-mudahan debat kedua masih bisa lebih dinamis dibanding tadi," ucapnya.