Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

20 Tahun berlalu, cita-cita reformasi belum terwujud

20 Tahun berlalu, cita-cita reformasi belum terwujud Diskusi refleksi 20 tahun reformasi. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Setelah 20 tahun berlalu, cita-cita reformasi yang diidamkan belum banyak terwujud. Bahkan, saat ini banyak yang tercecer dalam sejarah reformasi.

Menurut mantan penasehat Adnan Buyung Nasution yang saat itu menjabat sebagai Ketua YLBHI, Rocky Gerung, tujuan reformasi yang utama adalah mengembalikan akal sehat.

"Ini karena saat orde baru, yang boleh ada hanya akal militeristik," jelasnya dalam diskusi Refleksi 20 Tahun Reformasi; Indonesia Darurat Korupsi, di Star Hotel Semarang, Selasa (29/5).

Rocky menegaskan, saat orde baru yang selalu didengungkan adalah kata revolusi. Namun karena terkesan ke-kiri-an, akhirnya muncul reformasi.

"Tapi ini lebih lembek ya, setelah reformasi ada yang pingin restorasi," ucapnya.

Perubahan ini diakuinya memengaruhi kuantitas pergerakan, tapi bukan secara kualitas. Dia menilai rakyat Indonesia harus gelisah karena telah kehilangan konsep kenegaraan.

"Ini karena problem literasi. Negara itu punya kewajiban mencerdaskan kehidupan warganya. Tapi bagaimana mau cerdas kalau kasih kritik dimusuhi," ungkapnya.

Rasa permusuhan tersebut, dikarenakan penguasa hanya mengejar elektabilitas dan meminggirkan intelektualitas. "Sekarang semua hanya mengejar elektabilitas. Generasi muda jangan sampai menghilangkan budaya debat yang bermutu," paparnya.

Sementara, calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mengungkapkan salah satu keuntungan reformasi adalah adanya pilkada langsung. Tapi di sisi lain, hal tersebut menjadikan korupsi merajalela.

"Hampir semua pimpinan lembaga tinggi negara ditangkap KPK. Mulai dari DPD, MK, DPR. Ratusan kepala daerah juga ditangkap. Ini sudah termasuk keadaan darurat korupsi," kata Sudirman.

Selain jumlah orang yang ditangkap, jumlah nilai yang dikorupsi juga fantastis. "Sekarang rekornya adalah e-KTP yang dihitung sampai Rp 2,5 triliun. Karenanya, jika ada ungkap kasus dengan jumlah di bawah itu, dianggap biasa. OTT KPK cuma Rp 5 miliar, Rp 100 miliar, biasa. Padahal tindakan korupsi itu sendiri sudah termasuk tsunami moral," tegasnya.

Sudirman juga menyoroti campur tangan pemerintah dalam pemberantasan korupsi. "Bagaimana bisa, ada statemen harap penyelesaian kasus yang melibatkan calon kepala daerah dihentikan hingga pemilihan selesai. Anehnya lagi, mahasiswa diam, masyarakat diam. Mungkin sikap permisif ini yang menjadikan korupsi subur," paparnya.

Sudirman berharap agar orang-orang baik terjun langsung ke dunia politik. "Masuk ke politik praktis itu tidak ada salahnya. Tujuannya untuk mengembalikan nalar dan kewarasan moral," tegasnya. Dia juga berharap agar Pemilu Legislatif 2019 diisi caleg-caleg anak muda yang berintegritas tinggi.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar Bicara Banyak KKN di Indonesia: Gagal Dong Reformasi?
Ganjar Bicara Banyak KKN di Indonesia: Gagal Dong Reformasi?

Ganjar Pranowo mengatakan reformasi bisa dinilai gagal karena masih menjamur masalah KKN

Baca Selengkapnya
JK: Hari-Hari Ini di Indonesia Memang Agak Panas Sejak Masalah Pemilu
JK: Hari-Hari Ini di Indonesia Memang Agak Panas Sejak Masalah Pemilu

JK kemudian bicara tentang demokrasi. Menurut dia, banyak yang salah kaprah dalam memahami demokrasi.

Baca Selengkapnya
Megawati: Sekarang Banyak Orang yang Stres
Megawati: Sekarang Banyak Orang yang Stres

Dia pun merasa heran kenapa saat Indonesia sudah merdeka justru banyak orang yang lebih stress

Baca Selengkapnya
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat

Megawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa

Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.

Baca Selengkapnya
Hadiri Sidang MK, Ganjar Singgung Pihak yang Melupakan Reformasi
Hadiri Sidang MK, Ganjar Singgung Pihak yang Melupakan Reformasi

Ganjar mengaku kehadirannya di MK untuk mengingatkan pihak yang melupakan sejarah dan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Sindir Kekuasaan Mengatur Hukum, Anies: Kita Memang Perlu Perubahan di Negeri Ini
Sindir Kekuasaan Mengatur Hukum, Anies: Kita Memang Perlu Perubahan di Negeri Ini

Anies mengakui memang tidak mudah melakukan perubahan tersebut dan menghadapi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Sebut Cita-Cita Bung Karno Bumi Indonesia Bebas Kemiskinan Jauh dari Kenyataan
PDIP Sebut Cita-Cita Bung Karno Bumi Indonesia Bebas Kemiskinan Jauh dari Kenyataan

Hasto berharap, dalam peringatan hari lahir Bung Karno semakin mendorong tekad untuk meluruskan arah masa depan bangsa.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024

Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Megawati Bicara Status Presiden: Jangan Main-Main Sama Saya, Level Kita Sama Loh
Megawati Bicara Status Presiden: Jangan Main-Main Sama Saya, Level Kita Sama Loh

Megawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.

Baca Selengkapnya
Fadli Zon: Orde Baru Bagian Sejarah Indonesia yang Tidak Perlu lagi Diungkit-ungkit
Fadli Zon: Orde Baru Bagian Sejarah Indonesia yang Tidak Perlu lagi Diungkit-ungkit

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.

Baca Selengkapnya
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Cak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.

Baca Selengkapnya