20 Tahun berlalu, cita-cita reformasi belum terwujud
Merdeka.com - Setelah 20 tahun berlalu, cita-cita reformasi yang diidamkan belum banyak terwujud. Bahkan, saat ini banyak yang tercecer dalam sejarah reformasi.
Menurut mantan penasehat Adnan Buyung Nasution yang saat itu menjabat sebagai Ketua YLBHI, Rocky Gerung, tujuan reformasi yang utama adalah mengembalikan akal sehat.
"Ini karena saat orde baru, yang boleh ada hanya akal militeristik," jelasnya dalam diskusi Refleksi 20 Tahun Reformasi; Indonesia Darurat Korupsi, di Star Hotel Semarang, Selasa (29/5).
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Siapa yang sebut hukum di Indonesia terguncang? Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres menjadi persoalan serius terkait hukum di Indonesia.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Kenapa cita-cita anak Indonesia berubah? Perubahan ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta peran orang tua dan sistem pendidikan.
Rocky menegaskan, saat orde baru yang selalu didengungkan adalah kata revolusi. Namun karena terkesan ke-kiri-an, akhirnya muncul reformasi.
"Tapi ini lebih lembek ya, setelah reformasi ada yang pingin restorasi," ucapnya.
Perubahan ini diakuinya memengaruhi kuantitas pergerakan, tapi bukan secara kualitas. Dia menilai rakyat Indonesia harus gelisah karena telah kehilangan konsep kenegaraan.
"Ini karena problem literasi. Negara itu punya kewajiban mencerdaskan kehidupan warganya. Tapi bagaimana mau cerdas kalau kasih kritik dimusuhi," ungkapnya.
Rasa permusuhan tersebut, dikarenakan penguasa hanya mengejar elektabilitas dan meminggirkan intelektualitas. "Sekarang semua hanya mengejar elektabilitas. Generasi muda jangan sampai menghilangkan budaya debat yang bermutu," paparnya.
Sementara, calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mengungkapkan salah satu keuntungan reformasi adalah adanya pilkada langsung. Tapi di sisi lain, hal tersebut menjadikan korupsi merajalela.
"Hampir semua pimpinan lembaga tinggi negara ditangkap KPK. Mulai dari DPD, MK, DPR. Ratusan kepala daerah juga ditangkap. Ini sudah termasuk keadaan darurat korupsi," kata Sudirman.
Selain jumlah orang yang ditangkap, jumlah nilai yang dikorupsi juga fantastis. "Sekarang rekornya adalah e-KTP yang dihitung sampai Rp 2,5 triliun. Karenanya, jika ada ungkap kasus dengan jumlah di bawah itu, dianggap biasa. OTT KPK cuma Rp 5 miliar, Rp 100 miliar, biasa. Padahal tindakan korupsi itu sendiri sudah termasuk tsunami moral," tegasnya.
Sudirman juga menyoroti campur tangan pemerintah dalam pemberantasan korupsi. "Bagaimana bisa, ada statemen harap penyelesaian kasus yang melibatkan calon kepala daerah dihentikan hingga pemilihan selesai. Anehnya lagi, mahasiswa diam, masyarakat diam. Mungkin sikap permisif ini yang menjadikan korupsi subur," paparnya.
Sudirman berharap agar orang-orang baik terjun langsung ke dunia politik. "Masuk ke politik praktis itu tidak ada salahnya. Tujuannya untuk mengembalikan nalar dan kewarasan moral," tegasnya. Dia juga berharap agar Pemilu Legislatif 2019 diisi caleg-caleg anak muda yang berintegritas tinggi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo mengatakan reformasi bisa dinilai gagal karena masih menjamur masalah KKN
Baca SelengkapnyaJK kemudian bicara tentang demokrasi. Menurut dia, banyak yang salah kaprah dalam memahami demokrasi.
Baca SelengkapnyaDia pun merasa heran kenapa saat Indonesia sudah merdeka justru banyak orang yang lebih stress
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaDari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku kehadirannya di MK untuk mengingatkan pihak yang melupakan sejarah dan demokrasi.
Baca SelengkapnyaAnies mengakui memang tidak mudah melakukan perubahan tersebut dan menghadapi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHasto berharap, dalam peringatan hari lahir Bung Karno semakin mendorong tekad untuk meluruskan arah masa depan bangsa.
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMegawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.
Baca Selengkapnya