40 Ton Ikan Mati Massal di Danau Maninjau, Diduga Kekurangan Oksigen
Merdeka.com - Sekitar 40 ton ikan kembali mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kematian massal ikan yang terjadi di dua nagari ini diduga akibat kurangnya oksigen.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam Rosva Deswira mengatakan, saat ini tercatat 40 ton ikan yang mati karena kekurangan oksigen di Danau Maninjau.
"Ikan yang mati itu berukuran siap panen, (ikan) milik puluhan petani keramba jaring apung atau KJA," kata Rosva Deswira di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Senin (14/2).
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Di mana ikan mati akibat gelombang panas? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
-
Kenapa ikan mati di waduk Vietnam? Menurut laporan media, daerah tersebut tidak mengalami hujan selama berminggu-minggu, dan air di waduk terlalu rendah sehingga makhluk di dalamnya tidak dapat bertahan hidup.
-
Apa yang menyebabkan ikan mati lemas di laut? Terkadang, bukan karena wilayah lautan yang tidak memiliki cukup oksigen terlarut untuk mendukung ikan hidup di laut. Penyebab lain terjadi dari faktor populasi plankton mekar (algan bloom) yang banyak secara bersamaan setelah nutrisi yang cukup tersedia. Jadi plankton menggunakan semua oksigen dalam waktu singkat sehingga menyebabkan ikan di daerah tersebut mati lemas.
-
Kenapa Danau Masigit kering? Kekeringan di danau ini ditandai dengan berkurangnya volume air, hingga lambat laun menyusut. Kondisi ini tentu dikeluhkan warga yang sebagian besar mengandalkan kebutuhan hariannya dari Danau Masigit.
-
Bagaimana cara menangani ikan mati? Pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut, sambil berupaya segera mengeluarkan ikan yang mati tersebut.
Dia menjelaskan, 30 ton ikan mati di Nagari Koto Malintang. Sementara 10 ton ikan mati di Nagari Duo Koto.
"Untuk kerugian dari keseluruhan petani ditaksir mencapai Rp800 juta, karena harga ikan tingkat petani sekarang berkisar di Rp20 ribu untuk satu kilogramnya," jelas Rosva.
Petani Diimbau Tak Tebar Bibit
Dia memaparkan, selain kurangnya oksigen, keadaan diperburuk curah hujan dengan intensitas tinggi.
"Karena itu, mereka (ikan) ini pusing, dan mengapung ke permukaan danau, beberapa jam, ada yang mati dan mengapung," jelas Rosva.
Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau agar para petani untuk segera memindahkan panen ikan ke lokasi lain, dan tidak menebar bibit di danau. "Ini untuk mencegah kerugian akibat kematian ikan secara massal," kata Rosva.
Kematian ikan massal ini merupakan yang pertama terjadi pada tahun 2022. "Untuk 2021 ada sekitar 1.764 ton ikan yang mati, kerugian pun ditaksir mencapai Rp 35,28 miliar," pungkas Rosva.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaGelombang panas brutal yang melanda Vietnam turut menimbulkan bencana ekologi dengan matinya ratusan ribu ikan di sebuah waduk.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim menyebabkan musim kemarau panjang melanda Meksiko dengan suhu meningkat melebihi 40 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca SelengkapnyaDanau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Baca SelengkapnyaKemunculan plankton maupun alga telah mengubah air menjadi hijau terang dan membunuh kehidupan laut.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaEl Nino dan perubahan iklim membuat kubangan-kubangan air yang menjadi sumber kehidupan gajah mengering.
Baca SelengkapnyaNelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaManusia dan hewan yang hidup di darat bisa tenggelam di dalam air, bagaimana dengan ikan dan hewan laut lainnya?
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bakal berkurang suplai air bersihnya
Baca Selengkapnya