40.000 Bibit Bakau Ditanam di Hutan Mangrove Buleleng Bali
Merdeka.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Pemerintah Provinsi Bali mendukung inisiatif penanaman bibit mangrove bertajuk 'Pahlawan Pohon'. Hasil kerja sama dari Traveloka, World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Mangrove Nusantara (MATA).
Sebanyak 40.000 bibit bakau akan ditanam di area seluas 12,5 hektar kawasan hutan Mangrove di Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan konsep pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu fokus utama pemerintah untuk memastikan pengembangan pariwisata secara bertanggung jawab dengan tetap memerhatikan dan memelihara keberlangsungan ekosistem lingkungan.
-
Kenapa Kemenparekraf apresiasi Ekowisata Bale Mangrove? 'Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,' kata dia.
-
Apa saja yang disupport Kemenparekraf di Ekowisata Bale Mangrove? Terlibat langsung dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan menjembatani beragam kolaboraksi pendukung dibukanya Ekowisata Bale Mangrove di Desa Wisata Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur; Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus mendorong komitmen mewujudkan kontribusi nyata pariwisata yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun kelestarian lingkungan menuju pariwisata berkelanjutan.
-
Apa fungsi utama hutan mangrove? Fungsi hutan mangrove yang paling utama adalah mencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang laut.
-
Dimana Ekowisata Bale Mangrove berada? Di dalam wilayah Ekowisata Bale Mangrove yang tepatnya berada di Dusun Poton Bako ini, dipertahankan tumbuhnya pohon-pohon mangrove secara alami, bahkan ada pohon yang telah berusia ratusan tahun.
-
Bagaimana Kemenparekraf bantu pengembangan Bale Mangrove? Desa Wisata Jerowaru merupakan salah satu desa wisata di Lombok Timur yang telah tersentuh rangkaian program Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf dengan dukungan dari Bank Dunia sejak 2022. Berpartisipasi aktif mulai dari tahap Sosialisasi, Pelatihan, hingga Pendampingan pada saat ini, warga dan pelaku pariwisata di desa ini berhasil menciptakan langkah besar yakni mengembangkan Ekowisata Bale Mangrove sebagai destinasi unggulan.
-
Mengapa wisata mangrove penting? Ekosistem mangrove ini menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis biota laut, serta berfungsi sebagai penangkap karbon yang dapat membantu mengurangi terjadinya pemanasan global.
"Pariwisata berkelanjutan juga bermanfaat untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mendorong ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya kerja sama antara pelaku sektor industri dan pemerintah untuk meningkatkan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan," ujar Sandiaga di Jakarta, Kamis (24/3).
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kawasan hutan bakau yang menjadi cagar budaya alam di Pulau Bali. Ekosistem bakau, kata dia, tidak hanya dapat menyerap emisi karbon, namun juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.
"Hutan Mangrove di Kecamatan Gerokgak juga memiliki potensi ekowisata begitu besar yang diharapkan dapat mendorong pemulihan pariwisata Bali. Kami sangat mendukung inisiatif penanaman bibit tersebut dan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memelihara ekosistem pariwisata kita," jelas Tjok Bagus.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kata Albert, Co-Founder Traveloka, Indonesia memiliki banyak keindahan alam yang unik dan menarik, salah satunya yaitu di Kabupaten Buleleng, Bali. "Untuk menjaga kelestariannya sembari memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, diperlukan upaya ekstra dan keterlibatan berbagai pihak agar destinasi wisata Indonesia dapat terus dinikmati oleh generasi masa mendatang," jelas dia.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan iklim yang ditargetkan pemerintah untuk tercapai pada 2050. Hasil penanaman bakau ini diharapkan mampu mengurangi hingga 4,45 juta kilogram emisi karbon dioksida (CO2).
Berdasarkan riset yang dirilis WRI tahun 2020, 1 pohon bakau mampu menyerap 100 kilogram karbon dioksida (CO2). Jumlah ini setara emisi karbon yang dihasilkan dari 400 km perjalanan dengan mobil, 1.160 km perjalanan dengan motor, atau penggunaan pendingin ruangan (AC) selama 3 hari (72 jam). Selain menjadi langkah efektif untuk menekan emisi karbon, penanaman bakau juga dapat mendorong pelestarian ekowisata dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pupuk Kaltim bersama BPSI Tanaman Buah Tropika akan melakukan optimalisasi kegunaan lahan, dengan penanaman berbagai jenis komoditas buah-buahan tropika.
Baca SelengkapnyaMangrove yang ditanam itu jadi green belt untuk mencegah abrasi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan mangrove juga berperan penting dalam mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan tsunami.
Baca SelengkapnyaPresiden Bank Dunia Ajay Banga memulai kunjungan ke Indonesia selama 4 hari.
Baca SelengkapnyaMangrove merupakan tumbuhan yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 2015.
Baca SelengkapnyaUpaya penanaman mangrove ini juga merupakan dukungan terhadap pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih Indonesia pada 2060 atau lebih cepat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 5.000 bibit pohon dibagikan ke kelompok tani setempat, yang terdiri dari 1.500 bibit tanaman alpukat dan 3.500 bibit tanaman matoa.
Baca SelengkapnyaPenanaman 5.000 pohon mangrove tersebut dilakukan untuk mengurangi lahan abrasi laut dan juga untuk mengurangi emisi karbon 3.800 Ton CO2 per tahun.
Baca SelengkapnyaKTH Maju Bersama dibantu dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pengembangan produk ikan baronang.
Baca SelengkapnyaPolusi di Jakarta masih jadi perhatian sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaProgram BRI Menanam-Grow & Green di Desa Kutuh merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab BRI dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.
Baca Selengkapnya