Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

80 Persen UMKM di DIY Belum Melek Teknologi Internet

80 Persen UMKM di DIY Belum Melek Teknologi Internet Industri kerajinan rotan dihantam pandemi. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Sebanyak 521.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tercatat ada di DIY. Hanya saja dari jumlah tersebut, baru sebagian kecil UMKM yang menggunakan teknologi untuk pemasaran maupun produksi.

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyebut bahwa dari data BPS, di DIY ada 521.000 UMKM. UMKM ini didominasi oleh sektor nonpertanian dengan angka 98,7%.

Sukamta merinci dari jumlah itu terdiri atas Sleman 140.395 UMKM, Bantul 138.332 UMKM, Gunungkidu 111.655 UMKM, Kota Jogja 66.575 UMKM dan Kulonprogo ada 64.054 UMKM.

"Mereka (UMKM) menghadapi sejumlah persoalan seperti gagap teknologi, kurang inovasi, modal terbatas hingga tidak memiliki badan hukum. "Bahkan ada sekitar 87,22 persen UMKM di DIY ini yang tidak menjalin kemitraan lalu 97,67 persen tidak berbadan hukum," ujar Sukamta.

Politisi PKS ini menuturkan sebagian besar jumlah UMKM tersebut tidak menggunakan teknologi. Padahal di era saat ini teknologi sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM agar memiliki daya saing.

"Mereka lebih mengedepankan penjualannya secara manual, terbukti ada 90,96% UMKM di DIY ini tidak menggunakan komputer dalam usahanya. UMKM di DIY yang memakai komputer hanya sekitar 9 persen, yang tidak menggunakan internet bahkan mencapai 81,66 persen," tegas Sukamta.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini mencontohkan sebuah pabrik mie di Bantul yang sangat legendaris dan banyak peminatnya, hingga saat ini masih menggunakan cara tradisional sehingga hasil produksinya terbatas dan tidak memiliki pengeringan akibatnya terkendala saat musim hujan

Anggota DPR dari Dapil DIY ini menjabarkan apabila usaha kecil ini mendapatkan dukungan teknologi, maka hasil produksinya banyak dan kualitasnya bisa dipertahankan. Sukamta pun mendorong agar UMKM lebih percaya diri untuk melakukan komunikasi dengan perguruan tinggi yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknologi UMKM.

"Mie lethek yang di Bantul ini luar biasa. Banyak peminat, tetapi produksinya masih menggunakan tradisional, digiling dengan tenaga sapi. Dijemur dengan matahari, kalau musim hujan mereka menemui kendala," ungkap Sukamta.

Terpisah, Pendiri Rumah Mesin Mashuri menyatakan dalam pengamatannya saat ini memang mulai banyak yang melakukan transaksi digital tetapi lewat marketplace. Tetapi jumlah masih tergolong sedikit dibandingkan keseluruhan UMKM di DIY yang mencapai ratusan ribu.

Mashuri menambahkan di sisi lain, UMKM yang menggunakan teknologi dalam pemasarannya, jarang yang secara khusus menggunakan website.

"Yang menggunakan teknologi ini mereka lebih banyak pakai marketplace. Sehingga kadang dibajak oleh pembeli asing lalu diborong untuk dijual lagi. Padahal jika menggunakan website, dengan memanfaatkan SEO tentu produknya akan terlacak di Google," imbuh Mashuri.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gibran Sebut Ada 64 Juta Pelaku UMKM, Cek Faktanya
Gibran Sebut Ada 64 Juta Pelaku UMKM, Cek Faktanya

Di tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.

Baca Selengkapnya
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan

BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja

UMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi

Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Beberkan Penyebab Produk UMKM Tak Laku di e-Katalog
Menteri Teten Beberkan Penyebab Produk UMKM Tak Laku di e-Katalog

Padahal sudah ada 87 persen pelaku UMKM telah terlibat dalam e-katalog.

Baca Selengkapnya
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM

Kemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.

Baca Selengkapnya