93 Napi di Lapas Tasikmalaya Positif Covid-19
Merdeka.com - 93 narapidana (napi) di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tasikmalaya terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah karena saat ini masih menunggu hasil pengetesan lanjutan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, berdasarkan data sementara terdapat 93 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di dalam lapas.
"Positif 93 orang, sudah dipisahkan. Karantina mandiri di lapas," katanya di Tasikmalaya, Senin (5/4).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
93 napi terpapar Covid-19 saat tim surveilans mengetes lebih dari 100 orang di dalam lapas. Setelahnya, tim pun melakukan pengujian kedua namun hasilnya belum diketahui.
Dengan muncul banyaknya kasus Covid-19 di dalam lapas, Uus mengaku, khawatir terjadi kegelisahan dari semua pihak. Dan hingga saat ini pihaknya juga belum memastikan penyebab munculnya kasus di dalam lapas itu.
“Kemungkinan besar penularan terjadi dari orang yang berasal dari luar lapas. Sebab, pada dasarnya para napi selalu berada di dalam lapas. Bisa dari pengunjung, petugas, dan lainnya. Itu butuh waktu untuk menelusurinya. Apalagi penghuni di lapas itu juga kan dari berbagai macam daerah, bukan dari Tasik saja," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, Davi Bartian menyebut, saat ini seluruh napi di tempatnya telah diuji usap, namun hasilnya belum diterima dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
"Kita masih tunggu. Mudah-mudahan tidak ada yang heboh," sebutnya.
Dia menjelaskan, tes usap dilakukan kepada napi setelah sebelumnya ada yang fungsi indra penciumannya terganggu. Saat dites usap, hasilnya diketahui negatif. Untuk mengantisipasi, seluruh warga binaan yang berjumlah 346 pun seluruhnya dites usap.
Walau hasilnya belum diketahui, Davi mengaku bahwa pihaknya sudah menyiapkan tempat isolasi untuk napi yang terpapar Covid-19.
"Napi yang positif Covid-19 akan dipisahkan dengan penghuni lainnya. Isolasi akan dilakukan di dalam lapas, sehingga petugas dapat tetap melakukan pemantauan,” ucapnya.
Dia mengaku tidak bisa memastikan awal masuknya virus corona ke lingkungan lapas. Bisa saja menurutnya hal itu muncul dari barang titipan, mengingat virus corona bisa menempel di barang-barang.
"Atau mungkin juga dari pegawai," tutup Davi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama kegiatan razia berlangsung, seluruh personel memeriksa secara seksama setiap sudut kamar hunian.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah hampir lima bulan melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pungli di Lapas Cebongan sebelum akhirnya menaikkan statusnya jadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaRibuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPegawai Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dites urine mendadak. Hasilnya, dua orang dinyatakan positif narkoba.
Baca Selengkapnya